"Apa? Delapan?" Arsaka membelalakkan matanya kaget mendengar ucapan Yuta.

"Iya, Mama mau empat cowok, empat cewek!"

"Sekarang Mama yang gila, masa mau cucu delapan Saka nggak mau!" tolak Arsaka menggelengkan kepalanya pelan.

"Emang kamu mau punya anak berapa?" tanya Yuta.

Senyum jahil terbit dibibir Arsaka, cowok itu dengan gampangnya menjawab, "Lima belas aja udah cukup Ma!"

"KAMU MAU TERNAK ANAK SEBANYAK ITU?!!"

*****

Seorang wanita cantik kini tengah duduk termenung disebuah gazebo, dengan kedua kaki yang ia goyang-goyangkan dan juga tangannya yang sibuk memasukkan snack kedalam mulutnya.

"Kakak? Emangnya gue punya kakak?" tanyanya kepada diri sendiri.

Wanita yang tak lain adalah Giya, ia kini sedang memikirkan kejadian dimana dirinya yang tiba-tiba mendapat sebuah pesan dari orang yang tak dikenal, dan mengaku bahwa dirinya adalah kakak dari Giya.

Giya mengunyah snack rasa coklat tersebut, "Apa gue temuin dia ya?"

"Tapi kalo nggak dibolehin sama daddy gimana?"

"Hueekkk..."

Giya dengan cepat berlari masuk kedalam, wanita itu melangkahkan kakinya menuju toilet yang berada dilantai bawah.

Wanita itu memuntahkan semua isi perutnya, sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

"Gila gue kenap...hueekk..."

Belum selesai wanita itu berbicara, ia sudah kembali memuntahkan isi perutnya. Rasanya sangat mual, dan itupun terjadi secara tiba-tiba membuat Giya syok.

Hingga terdengar suara pintu dibuka, dan terdapat Arsaka yang menghampiri Giya dengan wajah paniknya. Cowok itu memegang bahu wanita itu.

"Giya kenapa?" tanya Arsaka panik.

"Perut Giya mual, dadd!" jawab Giya mengadu.

"Ke dokter aja ya?" tawar Arsaka sambil menuntun wanita itu keluar dari kamar mandi.

Giya menggeleng sambil menghadap kearah Arsaka, tangan mungilnya bergerak meminta digendong. Ahh sial, sangat menggemaskan.

Arsaka mencoba menahan senyumnya, cowok itu mengangkat Giya kedalam gendongannya. Mengusap lembut rambut wanita kecilnya itu, Arsaka membawa Giya naik kelantai dua. Mengajak Giya pergi ke kamarnya.

Arsaka duduk disamping ranjang dengan Giya di pangkuannya, cowok itu menatap Giya. "Mau tidur?"

Giya mengangguk lesu, wanita itu turun dari pangkuan Arsaka kemudian merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuk milik ayah angkatnya itu. Lalu memejamkan matanya.

Arsaka menatap Giya dengan tatapan yang sulit diartikan, "Ikut dong!"

Arsaka ikut merebahkan tubuhnya disamping anak angkatnya itu, ia kemudian memeluk Giya dan menjadikan lengannya sebagai bantal untuk Giya tiduri.

Cowok itu mengecup kening Giya lembut. Melihat wajah Giya yang sangat menggemaskan ketika tidur membuat Arsaka ingin sekali memakannya, ohh tidak pikiran cowok itu mulai liar.

"Cinderella-nya lucu ya kalo tidur!" Arsaka terkekeh lucu melihat Giya yang tengah tertidur nyenyak.

*****

"Diajak skidiwaw-waw doang nggak dinikahin! Yang bener aja? Rugi dong!!"

"Nikahin buru Ar!"

"Cepet bang cepet!"

My Daddy My HusbandWhere stories live. Discover now