CHAPTER 1

23.8K 597 17
                                    

Warning!!⚠️

Harap di baca cerita orang tua nya terlebih dahulu sebelum itu biar tau alur ceritanya!

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terlihat seorang pemuda menuruni tangga dengan pakaian kemeja dan celana jeans nya, ia menggendong tas nya dan memegang beberapa map di tangan nya

"Kamu sudah mau berangkat kuliah zaf?"
Tanya seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di meja makan tersebut

"Iya nek, zafran mau berangkat kuliah, paling nanti sore zafran pulang"

"Kamu tidak mau sarapan dulu? Masih banyak waktunya"
Ucap seorang pria paruh baya yang baru keluar dari kamarnya

"Nanti aja kakek, zafran sarapan di sana aja, sekalian sambil zafran mau urus beberapa berkas kantor nanti"

Jawab zafran sambil memperlihatkan map nya, yahh walaupun dia anak kuliahan tapi ia juga adalah CEO dari salah satu perusahaan, walaupun awalnya perusahaan itu kecil namun ia berhasil mengembangkan nya sehingga menjadi terkenal

"Kamu akhir-akhir ini jarang istirahat, istirahat lah sekali-kali, jangan terlalu memikirkan masalah kantor dan kuliah kamu"

"Iya nek, zafran faham tapi ini sudah tanggung jawab zafran, jika zafran mengambil keputusan itu maka itu artinya zafran siap"

"Yasudah terserah kamu mau bagaimana tapi ingat kesehatan kamu tetap di jaga"
Ucap ummi aisyah menasehati cucunya

"Iya nenek zafran yang cantiknya melebihi segalanya, zafran ngerti"

"Yasudah kalau begitu zafran berangkat dulu ya nekk.. kek..."

Baru saja ia mengambil kunci motornya di atas meja tiba-tiba Abi Adnan menghentikannya

"Zafran jangan bawa motor bawa mobil saja, sekarang sudah masuk musim hujan kita gak tau kapan hujan akan turun"

"Tapi kakek cuaca di luar cerah, gak ada mendung-mendung nya"
Jawab zafran sambil melihat ke luar

"Memang nya kamu tau kapan kamu mati?"
Tanya Abi adnan tiba-tiba

"Enggak, kan kematian hanya Allah saja yang tahu, manusia tidak tahu menahu tentang kematian kapan akan tiba"
Jawab zafran sambil menggelengkan kepalanya pelan

"Nahh cuaca juga begitu, Allah menurunkan hujan sebagai Rahmat dan rezeki nya, dan kita tidak tau kapan hujan itu akan turun, mau secanggih apapun alat-alat untuk mengetahui kapan hujan saat ini tapi itu tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah"

"Baik kakek, zafran ngerti sekarang, yaudah zafran ambil kunci mobil dulu"
Ucap zafran dan langsung naik lagi ke atas untuk mengambil kunci mobilnya

•••••

"GHINA!!! TUNGGUIN GUE!!!"
teriak seorang gadis dari kejauhan sambil berlari menuju sahabat nya yang sudah berada lumayan jauh dari nya.

Gadis yang di panggil itu segera menoleh dan menaikkan sebelah alisnya.

"Tungguin gue napa, lo tu suka gitu sering ninggalin gue duluan,"
Ucap gadis itu sambil terengah-engah berusaha mengatur nafasnya.

"Lagian yang suruh telat siapa? lagian segala cari kaca segala, kaca banyak tuhh kaca spion orang, gak usah bongkar tas lu."

Jawab gadis yang bernama ghina itu, ia sedikit emosi dengan sahabat nya lantaran saat sampai di kampus ia tidak langsung turun tapi menunggu sahabat nya mencari cermin dan beberapa skincare lainnya, karena kesal ia akhirnya turun duluan.

"Aelah lu, beda kaca sama cermin, cermin itu buat kita melihat diri kita secara langsung mau di perbaiki hijab udah bener apa belum, bibir pucet apa kagak, sedangkan kaca itu unt--"

Belum saja temannya selesai berbicara ia langsung menutup mulut temannya itu, kuping nya bisa-bisa beneran panas mendengar ocehan sahabat nya itu.

"Hazel lo mending diem aja dah, mood gue lagi gak bagus jangan sampe gue banting lo,"

"Whehehe sorry, yaudah yuk kita ke kelas."
Ajak gadis bernama hazel itu.

Sampai di kelas ternyata masih sepi hanya ada beberapa orang yang datang, melihat itu ghina langsung berbalik badan dan pergi meninggalkan kelas.

"Eh eh eh ghina lo mau kemana!!?"

Teriak hazel sembari mengejar sahabat nya itu.

"Lo mau kemana? Tiba-tiba balik badan,"
Lanjut nya.

"Musholla."
Jawab ghina singkat sambil memegang tali tas nya.

"Ngapain?"

"Shalat duha hazel...."

Jawab ghina sembari menarik nafas panjang karena sahabat nya itu tidak berhenti-henti bertanya.

"Owalah, yaudah kalau gitu gue ikut, walaupun gak shalat."
Ucap hazel sedangkan ghina ia hanya bisa mengangguk saja dan terus berjalan.

Sesampainya di sana ghina langsung mengambil air wudhu dan masuk ke musholla sedangkan hazel ia menunggu di taman dekat musholla, di dalam musholla saat ghina baru selesai memasang mukenah nya ia samar-samar mendengar suara lantunan ayat suci Alquran dari seseorang, ghina yang penasaran pun mengintip di balik tirai yang menjadi pembatas antara laki-laki dan perempuan.

Saat itu menggeser sedikit tirai itu ia melihat seorang pemuda yang membelakangi nya, ia tidak melihat jelas wajahnya, namun yang ia perhatikan tasbih kokka yang berada di genggamannya dengan tulisan arab, ghina sedikit mengukir senyum yang tidak henti-hentinya memuji suara pemuda itu di dalam hatinya, ia lalu melaksanakan shalat duha dengan suara lantunan ayat suci Alquran dari pemuda itu.

Untuk cerita nya sampai segini, nanti kalau rame kita lanjut, oke babayyyy

Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA ( SEGERA TERBIT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora