Chapter 50

18.1K 1.3K 1.4K
                                    

Hai, semuanya

I'm back

Kalau baca part ini pelan-pelan ya, jangan senyum-senyum

Jangan lupa Vote + Komen

Kalau bisa, komennya setiap paragraf hehehe

Target 1.6k.Vote + 1.8k Komen

8k Komen

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.



"Kamu memang bukan lelaki pertama yang membuatku jatuh cinta. Bukan juga lelaki pertama yang melamarku. Melainkan kamu adalah lelaki yang namanya sudah tertulis untuk bersanding denganku. Sesholeh dan semapan apapun lelaki di luaran sana. Jika kamu adalah takdirku. Mereka bisa apa?"

~Zalfa Animdira El-Malik~

***

"Kalau aku mencintaimu,"

"Sangat-sangat mencintaimu, suami surgaku."

Zafran tertegun mendengar pernyataan dari istrinya. Matanya berkaca-kaca, ada rasa tidak percaya ketika mendengar pengakuan yang selama ini ia nantikan.

"Uhibbuka Fillah Zauji, mas Muhammad Zafran Athaillah Al-Kafy. Pelabuhan terakhirku," Sambung Zalfa, meraih tangan Zafran dan menciumnya berulang kali.

Bersamaan dengan itu, tangan Zafran mengusap kepala Zalfa lembut. "Terima kasih zaujati,"

Zalfa tersenyum, ia menatap Zafran dengan tatapan penuh arti. "Maaf kalau aku terlambat menyadarinya mas,"

"Kata siapa terlambat?"

"Tidak ada kata terlambat, menurut mas ini adalah waktu yang tepat. Waktu dimana saya harus tahu tentang perasaan kamu. Begitu pun kamu yang harus tahu, tentang rahasia saya," Ucap Zafran, menekan di kata rahasia.

"Ra-ha-sia?"

"Maksudnya?" Tanya Zalfa, ia tidak mengerti maksud perkataan suaminya.

Zafran tidak menjawab melainkan ia memegang bahu Zalfa, memposisikan istrinya agar berhadapan dengannya. Seperkian detik setelah itu, Zafran menangkup wajah Zalfa.

Cup

Zafran mencium kening Zalfa dengan waktu yang cukup lama. "Malam ini, saya akan mengungkapkan rahasia saya.  Bismillah,"

Zalfa memejamkan matanya, saat benda kenyal itu menempel di keningnya. Jantungnya pun sudah berdegup kencang, apalagi jaraknya dengan Zafran saat ini sangat dekat.

Zafran tersenyum jahil, ketika ia melihat Zalfa masih memejamkan matanya. "Kenapa masih tutup mata?"

"Masih menikmati sentuhan saya? Hmm?"

Rembulan Yang SirnaΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα