Hai semuanya, aku kembali..
Makasih ya, kalian udah setia nunggu part selanjutnya
Jangan lupa VOTE + KOMEN
Target 1,6 Vote dan 2k Komen
Btw, ini 2200 kata lebih loh, biar kalian syenneng🤍
Kalau nyampe target aku up chapter selanjutnya ya
•
•
•"Aku memang masih ragu dengan pilihanku, tapi aku tidak ragu dengan pilihan Rabb-ku. Aku yakin, laki-laki yang bersamaku adalah laki-laki yang namanya tertulis untuk menyempurnakan agamaku."
~Zalfa Anindira El-Malik~
"Takdir yang telah mempertemukan ku dengan kamu dan skenario-Nya yang telah menyatukanku untuk menghalalkanmu. Maka kamu adalah tanggung jawabku, setelah kalimat sakral itu terucapkan dari lisanku."
~Muhammad Zafran Athaillah Al-Kafy~
Di kamar, Zalfa menatap ke arah jendela dengan tatapan kosong. Ia masih tidak menyangka kalau beberapa jam lagi akan berpisah dengan lelaki yang beberapa hari lalu sudah sah menjadi suaminya.
"Indonesia dan Mesir adalah negara yang jaraknya cukup jauh," Ucap Zalfa bersamaan dengan air matanya yang menetes.
Ceklek
Zalfa segera menghapus air matanya, ketika mendengar suara knop pintu terbuka. Terdengar suara langkah kaki yang berjalan ke arahnya. Zalfa di buat kaget, ketika ada tangan kekar yang memeluknya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Zafran, suaminya. Di tambah dengan dagu Zafran yang di tempelkan di bahu Zalfa.
"Maaf," Lirih Zafran dengan mencium aroma tubuh Zalfa.
Zalfa terdiam, ia menyimpan kedua tangannya diatas tangan kekar milik suaminya yang sedang memeluknya. Beberapa detik setelah itu, Zalfa melepaskan tangan Zafran yang melingkar di perutnya.
"Barang-barang kakak udah di masukin semua?" Tanya Zalfa tersenyum ke arah Zafran.
"Maaf,"
Bukan jawaban yang di ucapkan Zafran melainkan kata maaf. Karena ia benar-benar merasa bersalah kepada istrinya.
"Dimana kopernya?" Setelah mengucapkan itu, Zalfa membulatkan matanya ketika Zafran kembali memeluknya. Tapi, kali ini Zafran memeluknya dari depan. Mendapat perlakuan seperti itu, Zalfa membalas pelukan Zafran.
YOU ARE READING
Rembulan Yang Sirna
PoetrySpiritual - Romansa Kisah seorang perempuan yang ditinggal nikah oleh laki-laki yang pernah menyuruhnya untuk menunggu selama 2 tahun. Namun takdir berkehendak lain, laki-laki itu telah dijodohkan dengan putri dari sahabat kakeknya. Kekecewaan tela...