Hai-hai semuanya
Aku kembali update..
Yeayy.. akhirnya nyampe target juga huhuyyy..
Yang baca banyak, tapi mana ya.. Vote + Komennya?
Yuk bisa yuk..
Target 750 Vote + 1k komen up chapter selanjutnyaSiap-siap amankan jantung kalian jangan sampe disko
•
•
•"Pada hakikatnya, keseriusan itu ada di pihak laki-laki. Perempuan hanya memberikan keputusan sedangkan laki-laki memberikan kepastian. Jika tidak seperti itu, bagaimana perempuan bisa yakin dengan perkataan laki-laki?"
~M. Zafran Athaillah Al-Kafy~
***
"Kak Zaf-ran,"
"Mau kemana? Hmm?" Tanya Zafran, melirik ke arah motor putih yang ada di belakang Zalfa.
"A-ku-"
Tanpa meneruskan ucapannya, Zalfa berbalik untuk membawa motornya masuk ke garasi tanpa menyalakan mesinnya. Takut Amma Maryam dan Fathan mendengar suara motornya. Pikir Zalfa.
"A-ku duluan masuk kak," ucap Zalfa menunduk, tanpa melihat ke arah Zafran yang sedang tersenyum tipis
"Malu banget," ucap Zalfa, memejamkan matanya erat.
"Kelakuannya suka di luar dugaan," ucap Zafran, sebelum masuk ke dalam mobil.
Setelah sampai di depan pintu rumah Zalfa, Zafran tidak langsung memijit tombol bel. Ia menatap pintu dengan tatapan penuh arti.
"Bismillah," ucap Zafran sebelum memijit tombol bel.
Ting Tong
Ting Tong
Tak lama kemudian, pintu terbuka. Zafran tersenyum kaku ketika melihat orang yang membukakan pintu untuknya.
"Assalaa-mu'alaikum bang," ucap Zafran dengan mengulurkan tangannya ke arah Fathan.
"Wa'alaikumussalaam, yuk langsung masuk aja Fran," jawab Fathan dengan merangkul Zafran.
Keduanya berjalan ke ruang tamu. Wajah Zafran sudah memerah ketika melihat perempuan paruh baya tersenyum ke arahnya. Minuman dan makanan sudah tersedia di meja ruang tamu.
Kaki Zafran terasa kaku bahkan saat ini jantungnya berdegup kencang.
"Tenang Zafran, jangan gugup,"
"Silahkan duduk nak Zafran," ucap Amma Maryam, mengangkat tangannya untuk memberikan kode ke Zafran agar segera duduk.
"Ma-kasih Tante," jawab Zafran gugup.
YOU ARE READING
Rembulan Yang Sirna
PoetrySpiritual - Romansa Kisah seorang perempuan yang ditinggal nikah oleh laki-laki yang pernah menyuruhnya untuk menunggu selama 2 tahun. Namun takdir berkehendak lain, laki-laki itu telah dijodohkan dengan putri dari sahabat kakeknya. Kekecewaan tela...