My boss My...

252 30 9
                                    

Seokjin mengikuti langkah Jimin yang tengah menjelaskan divisi-divisi di perusahaan tempat mangangnya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seokjin mengikuti langkah Jimin yang tengah menjelaskan divisi-divisi di perusahaan tempat mangangnya sekarang. Seokjin mencatat beberapa hal penting untuk diingat dan juga sesekali menyapa staff lain yang berpapasan dengan mereka.

"Ini loh sekertaris magang yang saya ceritain kemarin pak Yoongi," Jimin memperkenalkan Seokjin pada kepala bagian pemasaran. Min Yoongi.

Jujur saja, Seokjin cukup gugup saat berkenalan dengan laki-laki yang memiliki tatapan dingin di depannya ini.

Min Yoongi, Seokjin membaca sekilas name tag milik manager pemasaran itu memastikan lagi nama sang manager untuk dia ingat.

"Salam kenal pak Min, saya Kim Seokjin. Mohon bantuannya," Seokjin memperkenalkan diri dan membungkuk sopan.

Setelah dari ruang pak Min, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke sebuah aula kecil dekat sana. Sebuah ruang rapat untuk para staff dan bos mereka. Sudah ada beberapa orang di dalam dan Seokjin bisa melihatnya melalui pintu kaca.

Presiden direktur sekaligus CEO mereka terlihat tengah memimpin sebuah rapat petemuan kecil. Seokjin tahu mereka tidak bisa masuk karena pertemuan kali ini cukup tertutup dan diikuti hanya beberapa anggota direksi.

Seokjin sementara akan di tempatkan sebagai asisten sekertaris utama untuk presedir mereka, bersama Park Jimin. Selama magang ini Seokjin akan beradaptasi dan membantu pekerjaan Jimin.

Di sisi lain, personal asisten presedir mereka, Jung Hoseok akan dipindah tugaskan ke perusahaan induk mereka dan nantinya akan digantikan oleh Jimin.

"Hari ini cukup segini aja ya," Jimin mengerling pintu ruang bosnya setelah mereka berkeliling perusahan. Belum keseluruhannya, namun cukup menguras tenaga mereka.

Toh, istirahat makan siang juga akan segera tiba.

Seokjin menurut saja, dia tegang namun juga cukup bersemangat. Jadi apa yang selama ini dibayangkan di benaknya mengenai perusahaan dan lain-lain sekarang terpampang nyata di depan matanya.

"Gue mau ke ruang presedir dulu ya," pamit Jimin pada Seokjin.

"Oke kak," jawab Seokjin setelah mengucapkan terima kasih atas kesediaan Jimin mendampinginya berkeliling.

Sambil membereskan berkas yang ada di mejanya dan menyimpan catatan penting di tas miliknya. Seokjin membuka bekal yang di bawakan ibunya.

"Tidak buruk," batinnya senang. Perasaan Seokjin yang awalnya tegang kini perlahan menguar entah kemana.

"Lu ngga ke kantin aja dek?" seseorang menyapa Seokjin,

Mereka sempat berkenalan, nama gadis itu adalah Im Soyaa.

"Gue bawa bekel sendiri kak, hehehe makasih," ucap Seokjin seraya mengunyah makanannya.

"Wah, lu pinter masak ya? Keknya enak," yang lain ikut bergabung dengannya.

PURE LOVEWhere stories live. Discover now