46. PEMAKAMAN

8K 955 740
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

46. PEMAKAMAN

"Memang mudah berbicara tentang kesabaran, ketika musibah itu bukan musibahmu."

—Yasmine Raquella Agatha—

"Singkat saja, mati tidak harus tua."

—Alaska Rega Alfairel Bagaskara—

----

Suasana pilu terasa saat acara pemakaman berlangsung. Suara tangisan terus terdengar berasal dari pihak keluarga yang merasakan kehilangan. Jihan tidak henti menangis dan terus meraung meminta Dewangga hidup kembali. Perempuan itu benar-benar terlihat sangat terpukul atas kepergian saudara kembarnya. Selama acara pemakaman berlangsung, Raga berusaha terlihat tegar padahal hatinya sendiri sangat hancur. Tidak ada seorang Ayah yang ingin melihat sang anak pergi mendahuluinya.

Semua anggota AGRARIOS datang hingga memenuhi area pemakaman. Mereka semua memakai baju berwarna hitam guna menggambarkan duka dan kesedihan yang mereka rasakan. Kehilangan dua orang pemimpin sekaligus membuat mereka seperti kehilangan tempat berpijak.

Selama prosesi pemakaman berlangsung, Abimanyu hanya diam dengan pandangan mata yang terlihat kosong. Rembesan air mata jelas sekali terlihat. Kabar bahwa Alaska menjadi korban pesawat jatuh masih membuatnya syok. Rasanya belum ikhlas atas kepergian sahabatnya itu. Kini Dewangga juga ikut menyusul pergi meninggalkannya. Tanpa Alaska dan Dewangga ia tidak bisa memimpin AGRARIOS dengan baik seperti ketika di pimpin mereka dulu. Tanpa mereka berdua ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Jauh berada di barisan belakang ada Rena yang menjaga jarak dengan peziarah yang lain. Perempuan itu tidak mendekat lantaran merasa tidak pantas ikut bergabung dengan mereka. Rena hanya melihat prosesi pemakanan dari jauh. Rena sendiri merasa kehilangan atas kepergian Dewangga padahal keduanya belum lama mengenal. Apa lagi mereka sebagai keluarga dan teman terdekat yang sudah mengenal Dewangga selama bertahun-tahun. Pasti mereka semua merasakan kesedihan yang sangat mendalam.

Awalnya tidak ada yang mengabari Rena bahwa Dewangga sudah tiada. Perempuan itu mengetahui kabar duka itu dari grup angkatan kampus. Ketika mendengar kabar itu tentu Rena merasa syok sekaligus tidak percaya. Apalagi kabar duka bukan hanya tentang Dewangga melainkan juga kabar mengenai Alaska yang menjadi korban pesawat jatuh.

Rena menghapus jejak air mata yang memberkas di pipinya. Dadanya terasa sesak lantaran mengingat moment pertemuannya dengan Dewangga. Awal pertemuan keduanya ketika Rena meminta bantuan kepada Dewangga saat dirinya sedang di kejar preman. Ia juga sempat mengambil dompet milik Dewangga secara diam-diam karena pada saat itu ia sedang membutuhkan uang yang sangat mendesak. Bila bertemu pasti ada keributan yang di timbulkan oleh keduanya. Saat ini Rena merindukan moment-moment itu.

ALASKA : MARRIED WITH BESTFRIEND [ TERBIT ] Where stories live. Discover now