ALASKA : MARRIED WITH BESTFRIEND [ TERBIT ]

11. MEMILIKI KEMIRIPAN

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

11. MEMILIKI KEMIRIPAN

----

Alaska mengedarkan matanya melihat sekeliling sekitar rumahnya untuk mencari keberadaan Yasmine. Tadi istrinya itu keluar rumah untuk mengajak Adriel bermain. Namun hingga saat ini keduanya belum juga memasuki rumah padahal cuaca di luar sedang terik.

Matanya menangkap keberadaan Adriel di bawah pohon. Namun ia tidak menemukan keberadaan Yasmine. Setelah matanya melihat lebih jeli ternyata Yasmine sedang di atas pohon itu. Dengan langkah cepat Alaska langsung mendekati keduanya.

"Ngapain ada di atas situ?" Alaska mendongak melihat ke atas di mana Yasmine sedang duduk di salah satu dahan pohon.

"Mau ngambil balonnya Adriel yang nyangkut. Tapi dari tadi belum bisa," jawab Yasmine.

"Turun nanti jatuh," perintah Alaska.

"Nanti dulu," sahut Yasmine.

"Kamu lagi hamil jangan banyak tingkah."

"Emang kalo lagi hamil nggak boleh manjat pohon?"

"Boleh tapi bahaya. Kalo dahan pohonnya tiba-tiba patah bahaya buat kamu," ujar Alaska.

"Tapi aku mau ngambil balonnya Adriel dulu."

Alaska melepas sendal yang melekat di kakinya untuk di lemparkan kepada Yasmine yang masih berada di atas pohon.

"Turun nggak! Atau aku lempar sendal!" ucap Alaska mengancam.

"Iya aku turun." Yasmine pasrah dari pada mendapat lemparan sendal dari Alaska.

"Turunnya hati-hati," ucap Alaska.

"Iya ah bawel."

"Bawel begini karena sayang."

Yasmine menuruni pohon dengan perlahan sesuai yang Alaska perintahkan. Setiap pijakan di lakukan secara perlahan demi menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Pelan-pelan aja," peringat Alaska lagi.

"Iya."

Yasmine sudah sampai di permukaan tanah dengan selamat. Perempuan itu langsung menghampiri Adriel untuk mengatakan bahwa ia tidak bisa mengambilkan balon miliknya.

"Balonnya nggak bisa kakak ambil. Nanti kita beli yang baru," ucap Yasmine dan langsung mendapat anggukan dari Adriel.

"Ayok masuk. Cuaca lagi panas banget nanti kita gosong." Alaska meraih tubuh Adriel untuk ia gendong.

"Emang manucia bica gocong?" tanya Adriel.

"Bisa. El mau coba?"

Adriel menggeleng. "Nggak mau."