26. MENGUNDURKAN DIRI

13.3K 1.3K 705
                                    

Vote dulu nanti lupa!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Follow juga kalau suka dengan cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. MENGUNDURKAN DIRI

----

Dewangga menyusuri koridor kampus sambil meminum minuman kaleng yang di belinya di kantin kampus. Laki-laki itu berjalan santai sambil sesekali menyapa teman-teman satu kampus yang kebetulan mengenalnya.

Laki-laki itu tidak sengaja berpapasan dengan Rena karena kebetulan keduanya berada di universitas yang sama.

"Ngapain lo di sini?" tanya Rena sinis. Seharusnya Rena tidak perlu bertanya karena yang pasti keberadaan Dewangga di sini ingin memenuhi kewajibannya sebagai mahasiswa.

"Yang jelas bukan mau ngepet apalagi nyopet."

Rena memutar bola matanya malas. "Lo nyindir gue."

"Jadi lo ke sindir?" tanya Dewangga.

"Sialan lo!" umpat Rena lalu kembali melangkahkan kaki meninggalkan Dewangga.

Dewangga berjalan berputar arah lalu mengikuti Rena. Laki-laki itu berusaha mengimbangi langkah kaki Rena yang berjalan cepat di depannya.

"Gue mau nanya sama lo?" tanya Dewangga.

"Gue males jawab pertanyaan dari lo," sahut Rena.

"Gue serius anjir."

Rena berdecak. "Cepet mau nanya apa?"

"Lo beneran guru karatenya Yasmine?" tanya Dewangga.

"Iya."

"Emang sejago apa kemampuan karate lo?"

Rena memutar tubuhnya kebelakang lalu menendang perut Dewangga hingga sang empu mengerang kesakitan. Wajah Dewangga langsung berubah merah akibat sakit di bagian perutnya yang tidak main-main.

"Masih nanya sejago apa kemampuan karate gue. Gue bisa aja bikin perut lo pindah ke dengkul."

Dewangga meringis takut. "Astaga ngerinya."

Rena kembali memutar tubuhnya berniat meninggalkan Dewangga yang masih meringis kesakitan. Pertanyaan Dewangga mengenai kemampuannya di bidang karate langsung di jawab oleh sebuah tendangan. 

"Rena, lo harus tanggung jawab. Kayaknya usus gue di dalam perut amburadul gara-gara lo."

"Emang gue pikirin. Mau lo mati sekalian gue nggak peduli."

"Bokap gue pengusaha dan adek bokap gue pengacara. Gue bisa minta bokap gue buat nuntut lo."

Rena menghentikan langkahnya, tangannya mengepal lalu memutar badan kembali menghampiri Dewangga. "Mau lo apa sih. Tadi nanya kemampuan karate gue. Giliran gue tendang lo mau nuntut gue."

ALASKA : MARRIED WITH BESTFRIEND [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang