PROLOG

95.6K 3.7K 734
                                    

Halo semua! Selamat membaca sequel dari cerita ALASKA. Pada bagian ini judul cerita berubah menjadi ALASKA : MARRIED WITH BESTFRIEND.

Karena ini permintaan kalian untuk di buatkan S2. Maka dari itu tolong kerja sama dan bantuannya untuk ikut meramaikan cerita ini dengan cara selalu meninggalkan vote dan ikut meramaikan kolom komentar. Agar saya sebagai penulis semangat update hingga cerita ini selesai.

Siap untuk membaca ALASKA : MARRIED WITH BESTFRIEND?

Absen dulu siapa yang kemarin minta di buatkan S2?

••••

Yasmine berjalan menyusuri koridor kampus sambil menempelkan ponsel di telinganya. Perempuan itu sedang menghubungi Alaska agar menjemputnya. Tadinya Alaska sudah pulang lebih dulu karena hanya ada kelas pada pagi hari sedangkan Yasmine miliki kelas hingga sore hari.

"Halo." suara Alaska terdengar ketika telphone sudah tersambung.

"Aku udah selesai kelas. Bisa jemput aku?"

"Tunggu di depan. Aku langsung otw ke sana."

"Kamu hati-hati di jalan," peringat Yasmine.

Setelah sambungan telphone sudah terputus Yasmine melangkahkan kakinya menjadi lebih cepat untuk segera menunggu Alaska di depan gerbang kampus.

Kini Yasmine sudah berdiri di depan gerbang kampus. Bukan hanya dirinya saja yang berada di sana karena ada beberapa anak kampus juga sedang menunggu jemputan atau angkutan umum yang lewat.

Tidak lama kemudian ada motor berwarna merah berhenti tepat di depan Yasmine. Laki-laki yang mengendari motor tersebut membuka kaca helm yang melekat di kepalanya. Setelah orang itu membuka kaca helmnya tentu Yasmine mengenali orang itu. Namanya Revan, Kakak tingkat di fakultas yang sama dengannya.

"Lagi nunggu siapa?" tanya Revan.

"Jemputan," jawab Yasmine singkat.

"Gimana kalo gue anterin pulang?" tanya Revan menawarkan diri.

Yasmine mengacuhkan tawaran Revan yang di lontarkan kepadanya. Tidak ada minat sedikit pun untuk pulang bersama dengan laki-laki itu.

Motor berwarna hitam datang dan berhenti tepat di belakang motor milik Revan. Sebelum membuka kaca helm pun Yasmine sudah tau bahwa orang tersebut ialah Alaska yang ingin menjemputnya.

"Di apain sama dia?" tanya Alaska dengan sorot mata melihat Revan.

"Nggak di apa-apain," jawab Yasmine.

"Ayok pulang," ajak Alaska.

Yasmine mengangguk lalu menaiki motor milik Alaska. Tangannya langsung melingkar memeluk bagian perut laki-laki itu.

Sebelum Alaska menjalankan motornya ada seorang perempuan yang menghampiri motornya. "Alaska, lo bisa anterin gue pulang nggak?"

Alaska menatap perempuan itu dengan tatapan malas. "Lo nggak liat di boncengan gue ada siapa?"

Diandra mengarahkan matanya melihat Yasmine yang sudah menempati boncengan pada motor yang akan di kemudikan oleh Alaska.

"Tapi lo bisa nganterin gue dulu baru balik lagi jemput dia," ujar Diandra sambil menunjuk Yasmine.

"Emang lo siapa gue?!" tanya Alaska.

"Mending lo pulang bareng Revan. Pelakor sama pebinor siapa tau jodoh," ucap Yasmine.

Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Yasmine membuat Alaska tersenyum tipis lalu dengan cepat melajukan motor yang di kendarainya. Kedua orang itu memang menjadi hama di antara hubungan pernikahannya dengan Yasmine.

Beberapa menit kemudian motor yang di kemudikan Alaska mulai memasuki pekarangan rumah setelah tadi gerbang sempat di bukakan oleh satpam. Lalu keduanya memasuki rumah secara bersamaan.

"Sudut bibir kamu kenapa?" tanya Yasmine ketika baru menyadari jika sudut bibir Alaska terlihat memar berwarna kebiruan.

"Biasalah anak cowok," jawab Alaska santai.

"Pasti berantem lagi?"

Alaska mengangguk ragu.

Yasmine menghela napas kasar, rasanya ia sudah lelah melarang Alaska agar tidak terlibat aksi berkelahi lagi. Namun bagaimana lagi jika Alaska itu anggota geng motor. Kecil kemungkinan bahwa dirinya tidak akan terlihat aksi berkelahi lagi. Terlebih lagi Alaska itu ketua gengnya. Mungkin akan sulit meninggalkan kebiasaan buruk itu.

Yasmine mengambil kotak P3K untuk mengobati luka yang menghiasi sebagian wajah Alaska. Lalu kembali menghampiri Alaska yang sudah mendudukkan tubuhnya di sofa.

"Aku kira setelah pulang dari kampus kamu langsung pulang. Tapi ternyata malah berantem nggak jelas dan berujung muka kamu babak belur kayak gini," ucap Yasmine memarahi Alaska.

"Maaf," kata Alaska.

"Besok-besok kalo aku lihat muka kamu babak belur lagi aku nggak mau bantu ngobatin."

"Iya enggak lagi."

"Janji?"

"Janji," jawab Alaska.

Yasmine menempelkan kapas yang di beri cairan alkohol pada bagian yang terdapat luka. Alaska terlihat meringis ketika merasakan perih pada bagian tersebut.

Selesai mengobati semua luka yang ada di wajah Alaska. Lantas Yasmine langsung mengembalikan kotak P3K pada tempatnya. Kakinya kembali di langkahkan menuju kamar untuk segera membersihkan diri setelah seharian beraktifitas di luar.

Tidak lama Alaska juga ikut memasuki kamar lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Yasmine yang bersiap untuk segera mandi malah di tarik oleh Alaska agar ikut berbaring bersamanya. Begitu Yasmine sudah berbaring di dekatnya tangannya langsung memeluk tubuh perempuan itu seerat mungkin.

"Aku mau mandi dulu," ujar Yasmine sambil mencoba melepas tangan Alaska yang melingkar di tubuhnya.

"Mandinya nanti aja. Aku mau peluk dulu," sahut Alaska yang kini sudah membenamkan wajahnya pada bagian leher Yasmine.

"Tapi aku udah gerah banget pengen cepet-cepet mandi," kata Yasmine.

"Nanti kita mandi bareng. Sekarang mau peluk dulu." Alaska semakin mengeratkan tangannya yang memeluk tubuh Yasmine.

••••

Vote dan komen jangan sampai ketinggalan!

500 komen + 200 vote untuk update chapter selanjutnya!

Spam next!

See you next chapter!

ALASKA : MARRIED WITH BESTFRIEND [ TERBIT ] Onde histórias criam vida. Descubra agora