25

674 61 20
                                    

Jongseong sedang duduk di kursi penumpang bersama Jay. Jungwon sudah diberitahu semalam oleh Sunghoon kalau Jay akan mengantar-jemput
Jongseong mulai besok.

Jongseong duduk tegak menatap lurus ke depan, sungguh terasa sangat canggung karena Jay tidak berbicara apa-apa.

Jay sedang memikirkan topik yang akan ia bawa.

"Papi," panggil Jongseong.

Jay mengalihkan pandangan pada anaknya.

"Iya?"

"Papi ... ke mana aja?"

"Papi koma dan dirawat di negara kelahiran papi. Ini papi baru di sini sekitar semingguan."

"Wah, papi orang luar?"

"Iya, Jongseong."

"Terus papi, selama ini mami sering nangis itu karena nangisin papi?"

Jay mencerna pertanyaan Jongseong, bukankah seharusnya Jongseong menanyakannya langsung pada Sunghoon?

"Sepertinya iya, papi jahat sama mami kamu, sama kamu juga karena udah ninggalin kalian."

"Papi kenapa ninggalin mami?"

"Bukan ninggalin mami kamu sih, Jongseong. Lebih tepatnya papi yang gak nyari mami kamu dengan cepat."

"Kenapa?"

"Papi takut sama kakek nenek kamu, sekarang aja semua aset papi disita sama mereka. Gak boleh kemana-mana kecuali buat ketemu Jongseong sama mami. Papi takut bikin kotor nama kakek nenek kamu, Jongseong. Tapi dulu papi masih jadi remaja labil, keputusan yang papi ambil cuma mikirin jangka pendek. Gak pernah mikir sampai umur segini papi bakal kayak gimana, akhirnya mami kamu ikut keseret sama papi."

Ternyata lebih sulit dari kedengarannya. Jadi intinya papi itu takut untuk tanggung jawab atas perbuatannya?

"Kenapa mami mau terseret sama papi?"

Perjalanan mereka lumayan jauh, sepertinya waktu untuk bercerita mereka masih banyak.

"Dulu papi pernah nyamar buat deketin mami kamu, soalnya dulu pas jadi temannya mami kamu itu gak mau terbuka sama papi soal permasalahan yang dia alami. Papi suka cerita apapun ke mami, tapi mami lebih suka mendem penderitaannya sendiri. Yasudah, papi nyamar jadi cowok yang bernama Jongseong."

"Jongseong?"

Beberapa detik kemudian Jongseong ingat perkataan mami-nya, bola matanya membulat terkejut.

"Jongseong kenapa?"

"Mami pernah cerita ke Seong, kalau mami pernah punya pacar namanya Jongseong. Kata mami orangnya baik, tinggi walaupun masih tinggian mami, royal, romantis, anak tunggal kaya raya, terus muka pacar mami sama Seong mirip, makanya mami kasih nama Jongseong."

Jay terkekeh mendengar cerita Jongseong.

"Kok papi ketawa? emangnya ada yang lucu?"

"Ada, mami kamu."

Jay tersanjung Sunghoon menamai anaknya dengan nama Jongseong. Mendengar alasannya pun membuat Jay ingin menerkam Sunghoon saat ini juga, bisa-bisanya.

Jongseong menatap Jay bingung.

"Beneran lho, pas papi jadi pacar mami kamu dia lebih terbuka soal masalahnya ke papi. Awalnya papi deketin mami kamu iseng aja, eh papi malah cinta beneran. Ternyata ya, pas papi ngaku kalau papi itu temannya, mami nolak papi. Katanya mami ngerasa gak pantas karena hidupnya mami terlalu berantakan, mami mau papi jauhin dia. Papi ikutin kemauan mami, tapi papi malah sakit.

Perfume [jayhoon] ✅Where stories live. Discover now