12

965 86 5
                                    

Jay sebenernya terlihat tampan menggunakan pakaian jerseynya hari ini. Namun Sunghoon enggan berucap di depan orangnya langsung. Yah ... siapa juga yang butuh pengakuan kalau dirinya sendiri sudah sangat percaya diri.

 siapa juga yang butuh pengakuan kalau dirinya sendiri sudah sangat percaya diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay sedang menggendongnya saat ini. Entah Jay akan membawanya ke mana. Sunghoon tidak terlalu tahu kawasan rumah Jay, walaupun sering ke rumahnya, Jay tidak pernah mengajak ke tempat yang berada di sekitar area rumahnya. Mentok-mentok di area rumahnya saja.

Sunghoon jarang ke sini, kecuali untuk bertemu anak nakal itu. Rumah Jay masuk gang kecil, bagai jarum di tumpukan jerami. Untung Sunghoon hafal jalan rumahnya.

Jay mendudukkannya di kursi panjang yang berada di pinggir danau. Tempatnya sangat indah, Sunghoon baru tahu ada tempat seperti ini. Orang yang berlalu lalang pun tidak ada. Benar-benar hanya ada mereka berdua.

"Jay, bukannya kita di kota? tapi kenapa ada tempat seperti ini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jay, bukannya kita di kota? tapi kenapa ada tempat seperti ini?"

"Orang tua gue ga sembarangan milih tempat. Lo harus sering main sama gue biar gue ajak ke tempat yang lain."

"Masih daerah sini juga?"

Jay mengangguk.

"Orang-orang kebanyakan sibuk sama dunianya sendiri, sampai gak tau tempat ini. Ini juga kursi gue yang beli."

Cuma kalau mau ke sini tempatnya memang sedikit ditutupi oleh rumput yang menjulang tinggi, membuat orang-orang berpikir di baliknya hanya ada rumput tinggi menjulang lainnya.

Walaupun rumah Jay masuk gang, semua tetangganya tidak ada yang tidak kaya. Orang kaya mana yang gabut jalan ke semak-semak? Cuma Jay. Calon penerus keluarga Park.

"Siniin tangan lo."

Sunghoon mengulurkan tangan kanannya.

"Buat apa?"

Jay mengeluarkan dua gelang dari dalam saku celananya.

Sunghoon ingat, itu gelang yang pernah ia lihat saat di toko aksesoris bersama Jongseong. Kali ini Sunghoon mengerti kenapa terkadang ia merasa mudah kesal pada pemuda bernama Jongseong dulu.

Perfume [jayhoon] ✅Where stories live. Discover now