1

3.2K 161 1
                                    

"Anjing, Jay balikin hp gue."

"Gak ada."

Sunghoon menghela nafas kasar. Perasaan tadi hp-nya ia taruh di meja pas pelajaran Bahasa Indonesia, kenapa pas pelajaran berganti hp-nya sudah tidak ada. Sudah pasti diumpetin sama temen-temennya, soalnya lagi jamkos.

Sunghoon terduduk pasrah. Khawatir sebenernya, takut hp-nya ilang. Itu hp kalau diliat orang bisa bahaya, mana gak di-lock screen sama dia.

Sampai bel pulang berbunyi, akhirnya hp Sunghoon dikembaliin dan ya ... memang ulah teman-temannya yang usil.

"Hoon, gue nebeng ya?"

"Tumben ga nebeng sama temen lo yang lain?"

"Lagi pengen ngerepotin elu."

"Serah lo dah, Jay."

Sunghoon jalan duluan, sedangkan Jay mengekor dari belakang. Sunghoon memberikan kunci motornya pada Jay, ia akan menunggunya di luar.

"Ayo naik tuan putri."

"Tuan putri pala lo peang."

Sunghoon segera menaiki motornya dengan wajah kesal. Jay, pria itu seperti ingin membuat tensi Sunghoon naik setiap saat.

Setelah merasa ada yang menduduki jok belakang, Jay segera meng-gas menuju rumahnya.

10 menit terlewati, akhirnya mereka sampai.

"Mampir dulu hayuk."

"Ada orang tua lo, malu gue."

"Kagak ada, ayo masuk."

Jay menggenggam pergelangan tangan kiri Sunghoon agar bisa menariknya ke dalam rumah. Sunghoon mengambil kunci motor, setelah itu ia pasrah saja ditarik-tarik oleh Jay.

Jay menarik Sunghoon sampai kamarnya.

"Gue mandi dulu bentar," setelah mengucapkannya, Jay segera pergi menuju kamar mandi, sedangkan Sunghoon duduk di tepi ranjang Jay sambil memainkan hp-nya.

Ini bukan kali pertama Sunghoon ke rumah Jay. Sebelumnya juga pernah ia ke sini, saat rumah Jay sepi tentunya. Tujuannya ke sini juga karena Jay yang nyuruh, biar ada temennya di rumah, katanya.

Mereka temenan karena mereka satu kelas. Sunghoon orangnya rajin, pinter juga. Sedangkan Jay, pinter juga sih, tapi rajinnya kurang.

Enak kan kalau punya temen rajin, kalau belum ngerjain tugas tinggal nyontek. Tapi sama Sunghoon enggak, harus dikasih sesuatu dulu, anggap aja kayak bayaran. Biar sama-sama enak.

"Sunghoon."

Sunghoon berbalik menemukan Jay yang sedang mengeringkan rambutnya. Jay menggunakan kaos putih dan celana pendek warna hitam.

"Iya, Jay?"

"Besok gak ada tugas, kan?"

"Ada, matematika wajib."

"Ah taik."

Sunghoon terkekeh.

Jay mendekatkan dirinya dengan Sunghoon, ia duduk di sebelah kirinya sambil menyenderkan kepalanya di pundak Sunghoon.

"Kenapa lo?"

"Capek sekolah."

"Payah, gitu doang capek."

"Hmm."

Beberapa saat mereka diam, Sunghoon seketika menyadari situasi.

"Lagi berantem ya sama cewek lo?"

"Iya."

Jay, lagi badmood dia. Sebagai teman yang baik, Sunghoon harus membuat Jay lupa masalah dengan pacarnya. Ya ... namanya juga pacaran udah tiga tahun, banyak pro-kontranya.

Perfume [jayhoon] ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora