15

794 82 18
                                    

Jay ke kamar mandi terburu-buru karena kembali merasa mual. Sunghoon mengikutinya dari belakang, memijit tengkuk leher Jay yang sudah muntah namun hanya mengeluarkan cairan bening.

Tubuh Jay lemas. Sunghoon prihatin dengan kondisi pacarnya itu.

"Masih mau muntah lagi?"

Jay menggeleng dengan sisa-sisa tenaganya.

Sunghoon memapah Jay untuk kembali berbaring di ranjang.

"Minum dulu."

Jay minum sampai airnya berkurang setengah gelas, ia merasa haus.

"Udah makan belum?"

"Udah tadi pagi."

"Makan keripik kentang dicampur sama susu strawberry?"

Jay tersenyum.

"Kok tau?"

"Dikasih tau kak Jiheon, aneh lo tau gak?"

"Tau, tapi bukan gue yang mau!"

"Ya terus?"

"Tiba-tiba kepengen aja gimana sih?!"

Jay lama-lama nyolot, Sunghoon mencoba maklum. Mungkin ini yang bikin Jiheon nyuruh Sunghoon buat jagain Jay. Jay lagi gak bisa kontrol emosi.

"Sekarang Jay-ie lagi mau makan apa?"

Jay menatap Sunghoon dengan wajah berbinar.

"Pengen mie ayam tempat biasa kita beli."

"Oke, gue beliin sekarang ya."

"Makasih, Hoonie ...."

Akhirnya Sunghoon pergi buat beliin Jay mie ayam. Tempatnya gak jauh dari rumah Jay, jadi Sunghoon perginya cuma sebentar dan kebetulan juga pas Sunghoon dateng tempatnya ga terlalu rame.

Sunghoon naruh mie ayamnya di mangkuk, ngambil air di gelas yang baru, baru ia ke kamar Jay. Saat masuk, Sunghoon melihat Jay yang sedang sibuk dengan handphone-nya.

"Taro dulu handphone-nya, Jay makan dulu."

Jay nurut kali ini, tapi ia langsung mengeluarkan suara yang sudah tersimpan di dalam hatinya beberapa saat yang lalu.

"Suapin ya, Hoon."

"Manja bener anak tunggal."

Jay memakan mie yang disodorkan Sunghoon memakai sumpit. Rasanya tidak pernah mengecewakan, apalagi disuapin sama Sunghoon.

"Yang lo liat waktu itu di restoran, dia Jungwon, adek gue."

"Yang gemes-gemes itu adek lo?"

"Iya, napa? naksir?"

"Hampir."

Dahi Sunghoon mengerut.

"Gak gue kasih restu."

"Lo kan kakak tirinya doang, bukan mak bapaknya."

Mulut Jay lama-lama pengen Sunghoon sodok pake garpu. Biar pas sama omongannya, tajem.

"Kalau serius gue sodokin nih sumpit ke mulut lo," karena Sunghoon lagi gak megang garpu, jadi ia mengancam menggunakan sumpit.

"Kalau gue nambah istri satu gimana, Hoon?"

"Jay, lu emang bener-bener ya."

Jay terkekeh, mie ayamnya hampir muncrat keluar dari mulut.

"Diem, makan lo gak ada adab gitu tumben-tumbenan."

"Gak tau, gue aneh ya, Hoon?" mood Jay tiba-tiba berubah jadi masam lagi.

Ini kenapa Jay jadi mood swings begini?
Se-aneh-anehnya Jay, gak pernah tuh mood-nya berubah-ubah terlalu sering. Itu yang Sunghoon rasain pas jadi temen deketnya.

Perfume [jayhoon] ✅Where stories live. Discover now