22

707 77 10
                                    

"Jay?!

"Sayang, kamu di mana? kamu gak apa-apa?"

"Ha-halo, bunda?"

"Bunda kayak kenal suaranya, ini siapa?"

"Aku Sunghoon, bunda."

"Sunghoon?!"

Sunghoon sedikit menjauhkan handphone Jay dari telinganya.

"Iya, Sunghoon."

"Kamu kemana aja, sayang? gimana kabar kamu? hubungan kamu renggang sama Jay?"

"Kalau diceritain panjang, bunda. Kabar Sunghoon baik, bunda. Bunda sendiri gimana kabarnya?"

"Kabar bunda baik, cuma itu anak bunda satu. Jay lagi apa, Sunghoon?"

"Jay tadi kepalanya sakit terus mimisan, bunda. Sekarang Jay lagi tidur."

"Tolong jaga Jay sebentar ya, Sunghoon. Nanti bunda ke sana, kirim saja alamatnya ke nomor ini."

"Iya, bunda. Um ... bunda, kalau Sunghoon boleh tahu Jay kenapa? Habis lihat Sunghoon langsung sakit kepalanya gitu."

"Nanti bunda kasih tahu kalau sudah sampai di sana, tunggu bunda ya, Sunghoon."

"Iya, bunda."

Telepon dimatikan oleh bunda. Sunghoon mengetik alamat rumah ke nomor bunda lewat handphone Jay.

Tadi ada yang telepon, Sunghoon awalnya gak mau angkat. Karena yang nelepon bunda-nya Jay, Sunghoon mutusin buat angkat teleponnya, takut penting. Dan beneran penting, untung Sunghoon angkat.

"Mami."

"Iya, Seong?"

"Mami kenal sama paman itu?"

Sunghoon menatap Jongseong dan Jay bergantian. Jay masih tertidur. Runyem kepala Sunghoon, ia belum siap mengakui kalau paman yang Jongseong maksud adalah ayah kandungnya.

"Mami kenal."

Jongseong tidak bertanya lebih lanjut.

Tidak lama seseorang datang membuka pintu.

"Papaa," Jongseong menghampiri Jungwon.

Jungwon bernafas lega. Ia pikir Jongseong hilang karena tidak ada di sekolah saat di jemput. Jungwon memeluk Jongseong dengan erat.

"Papa khawatir kamu gak ada di sekolah tadi," Jungwon melepas pelukannya menatap Jongseong serius.

"Maaf papa, tadi ada orang yang jahatin Seong pas lagi nunggu papa."

"Seong gak apa-apa?" Jungwon memasang ekspresi khawatir.

"Enggak apa-apa, papa. Ada paman itu yang nolongin Seong," tunjuk Jongseong pada Jay yang sedang terbaring di sofa dengan mata tertutup.

Jungwon kaget, kok bisa ada kak Jay di sini?

Jongseong merasa aneh melihat tatapan papa-nya. Sepertinya papa pun tahu siapa paman itu.

Sunghoon menghampiri Jungwon yang menyempatkan pulang untuk menjemput Jongseong dari sekolah.

"Dia kenapa, kak?"

"Kepalanya sakit pas lihat kakak, mimisan terus tidur."

Jungwon memeluk Sunghoon, mencoba untuk menguatkan kakaknya.

"Mungkin saat ini waktunya, kakak pasti bisa."

Sunghoon tersenyum.

"Bisa bawa Jongseong pergi sebentar, Jungwon? Bunda-nya Jay akan segera ke sini."

Perfume [jayhoon] ✅Kde žijí příběhy. Začni objevovat