Bagian empat puluh

2.1K 107 15
                                    

Happy reading...

"Mah, itu dyda." ujar Nala melihat daddy Daniel alias si 'dyda' yang berjalan menghampiri meja yang di tempati mereka berdua.

Keelia sendiri agak jengah karena Daniel menganggu acara my time nya bersama Nala. Padahal setelah ini rencananya dia ingin pergi nyalon, photo box dan masih banyak lagi list buat hari ini yang belum dia penuhi.

Daniel mencium pucuk kepala Keelia di lanjut pucuk kepala sang putri. "Ayo di lanjut lagi makannya." ujarnya seraya duduk di samping sang istri.

"Dyda nggak mau pesan sesuatu?" Tanya Nala.

"Kebetulan dyda tadi sudah makan siang di kantor. Sehabis makan rencana nya kalian mau kemana lagi?"

Nala mengangkat bahunya bertanda tidak tahu. "Aku cuma ngikut mama aja,"

Daniel mengangguk. Kemudian dia menatap ke arah sang istri yang hanya diam semenjak dia datang. Jangan-jangan dia akan di cuekinsama istrinya kembali. "Mah, habis ini mau kemana lagi?"

"Gak tahu,"

"Kok gak tau?"

"Kamu gak balik ke kantor? Aku yakin kerjaan kamu masih banyak 'kan?"

"Tenang aja, ada Derry yang bakal lanjutin perkerjaan ku. "

"Ini yang aku gak suka. Itu kan sudah tanggung jawab kamu, masa seenaknya kamu limpahkan semuanya ke Derry. Derry udah punya tugasnya sendiri, udah sana lebih baik kamu kembali ke kantor. Aku bukannya gak senang kamu di sini, jelas aku senang. Tapi kamu belakangan ini udah sering bolos ke kantor lho. Kamu gak boleh seenaknya gini walaupun itu perusahaan milik kamu,"

Daniel hanya diam mendengarkan perkataan sang istri. Dia tidak mengelak karna tugasnya di kantor masih banyak bahkan dia sendiri sampai keteteran. Tapi karena tadi melihat postingan istrinya yang sedang berada di luar bersama Nala membuatnya takut akan terjadi hal yang tidak mengenakan kepada kedua perempuan kesayangan nya.

Nala sendiri hanya diam mendengar kan keduanya. Dia tidak memiliki hak untuk ikut menyela. Jadi dia hanya fokus dengan makanan yang masih tersisa banyak di piringnya itu.

"Yaudah aku kembali ke kantor, jangan capek-capek. Kalau udah capek istirahat dulu baru lanjut lagi. Bye," Daniel beranjak bangun, dia mengusap perut Keelia yang berisi buah hatinya. Dan tak lupa mencium pipi istrinya juga.

"Dyda balik ke kantor dulu ya, kak. Jagain mamanya, kalau ada apa-apa segera hubungin dyda."

"Siap dyda." balas Nala sambil memberikan salam hormat seperti yang biasa dia lakukan ketika sedang bercanda dengan Daniel. "Yaudah dyda pergi ya."

Keelia dan Nala mengangguk kompak. Setelah itu Daniel pergi dari restoran untuk kembali ke kantornya.

**

Sehabis makan mereka mampir ke salon karena Keelia ingin memotong rambut panjangnya, dia ingin model rambut baru. Sedangkan Nala ingin nails art tentu saja di setujui oleh mamanya. Butuh waktu satu jam bagi keduanya nyalon. Dan Keelia suka dengan potongan rambut barunya begitupun dengan Nala.

"Mama cantik banget,"

"Thanks, sweetheart. Coba mama lihat hasil kukunya." Keelia melihat hasil kuku Nala yang sudah cantik. "Hasilnya bagus kuku kamu jadi makin cantik. Ayo kita bayar,"

"Let's go!"

Setelah membayar tagihan mereka memutuskan untuk pulang karena Keelia sudah kecapean apalagi membawa kandungan kesana-kemari. Sungguh melelahkan.

REYSA 2 | after merriedWhere stories live. Discover now