32. Victory

1.6K 129 17
                                    

Lambaian dedaunan mendayu lirih pada sore itu, musim dingin sudah mulai menyudut dan musim panas akan segera dimulai. Mereka tak perlu lagi mengenakan baju rangkap atau coat tebal untuk membalut tubuh mereka.

"Renan!! " Panggil si pemuda manis bermata sipit saat melihat sahabatnya melintas didepan kantin

Renang tersenyum lalu melambaikan tangannya ke arah kedua sahabatnya, chiesa dan haxa yang sedang makan siang dikantin

"Heem, gak nyamperin gue.. " Gerutu  renan

"Ya maaf, soalnya guru lo lama banget, udah tahu jam istirahat tapi tetep lanjut ngajar" Haxa

"Eh habis makan nonton kak arne, kak joan sama kak naran tanding basket yuk" Ajak chiesa

"Dimana? Turnamennya udah mulai kah? " Renan

"Udah, baru hari ini, mereka lagi ngelawan tim dari busan" Chiesa

"Kalau gitu, ayo cepet habisin makanannya terus kita nonton mereka! " Semangat renan

"Ekhem ekhem semangat banget, mau dukung siapa sihh? " Goda haxa

"Ya team sekolah kita lah, siapa lagi emang? " Renan

"Iya deh iya tim sekolah kita.. " Haxa

---

"Woooooo kak naran, kak joan, kak arne semangat......!! " Teriak chiesa, haxa dan renan di tribun sambil membawa banner yang sudah sekolah persiapkan untuk mendukung tim mereka

"Cielah..! Yang di support doinya.. " Ledek joan ke naran dan arne, saat ini mereka sedang break sebentar untuk pergantian set dan pembekalan strategi

"Doi apaan? Ngawur lo jo! " Naran

"Eleh-eleh malu-malu tapi mau" Joan

"Iya nih ran, gue lihat akhir-akhir ini lo deket sama chiesa, kan gue gak bisa berpositif thinking" Arne

"Bego! Gue deket dia juga demi lo anjer! Demi hubungan lo sama renan" Batin naran kesal

"Deket apaan? Biasa aja kali"  Elak Naran, tapi dia juga tidak dapat menampik, sejak hari dimana ia bekerja sama dengan chiesa, ia jadi kebiasaan keluar berdua, makan berdua dan jalan berdua dengan chiesa. Rasanya nyaman karena leluasa bercerita, bercanda dan bertukar pikiran, Chiesa juga pendengar yang baik dan mudah memahami jalan pemikirannya.

"Yok lanjut, semoga set terakhir kita bisa unggul dan lanjut ke babak selanjutnya" Ucap joan

Setelah beristirahat sebentar pun team mereka kembali ke lapangan basket, hal itu membuat para penonton semakin heboh dan bersorak untuk jagoannya masing-masing

"Gue harap lo juga semangatin gue darisana ji" Batin joan sambil menatap tribun lalu tersenyum simpul

---

Helaan nafas meluncur dari laki-laki manis yang saat ini sedang menatap keluar jendela dari kamar asramanya

"Jiran! 10 menit lagi kita kumpul buat briefing" Ucap malanka mengingatkan jiran

"Oke kak" Jawab jiran, ia segera memakai jacket official untuk acara OSN hari ini. Sudah seminggu yang lalu ia berangkat bersama tim Olimpiade sekolahnya ke ibu kota untuk melakukan karantina serta sosialisasi menuju hari H Olimpiade. Sekarang tiba hari dimana jiran harus mengerahkan seluruh  kemampuannya utnuk menyabet juara yang selama 3 tahun ini belum diraih Sekolahnya

"Gak usah gugup! Apapun hasilnya kita udah mencoba yang terbaik " Nasehat malan

"Makasih kak malan" Jawab jiran tersenyum

---

"Joannnnnn!!!! " Teriak naran dari ujung koridor, hal itu membuat semua murid yang ada disana terlonjak kaget dan memekik terkejut

DEAR MY ALPHA (NOSUNG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang