"Tumben lo suka dateng ke tempat kayak gini ran? " Bingung arne saat naran mengajaknya berkunjung ke galeri seni
"Buat tugas seni rupa, lagian ya lo juga bentar lagi dapat tugas ini, secara kelas lo sama kelas gue gak beda jauh jadwalnya, jadi lo sekalian ngerjain aja" Naran
Arne pun hanya mengangguk pasrah, wajahnya murung karena seketika teringat renan yang suka hal yang berbau seni seperti ini. Laki-laki manis itu dulu sering sekali merengek dan mengajaknya melihat pameran seni tapi ia menolaknya karena baginya itu membosankan
"Eh gue pengen ke toilet, lo tunggu sini bentar! Nanti gue balik lagi" Natan
" Iye cepet sana!! Boker dicelana tanggung sendiri! " Arne
"Yee! Nyumpahin kampret!! " Naran
Setelah itu naran bergegas pergi meninggalkan Arne sendirian, sambil menunggu naran kembali, Arne mengeluarkan sebuah kamera polaroid dari dalam tasnya dan mulai membidik gambar yang menurutnya menarik
Galeri seni itu cukup ramai hari ini tapi tidak terlalu padat juga, mungkin karena baru buka hari pertama
"Kak Arne? " Panggil seseorang, membuat Arne terkejut hingga hampir menjatuhkan kameranya
"E-eh lo ren, kok lo disini? " Tanya Arne gugup saat mendapati laki-laki manis yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya
"Harusnya gue kali kak yang tanya ke elo, ngapain lo kesini? Bukannya lo gak suka pameran seni? " Tanya renan
"Tadi nemenin naran kesini, katanya mau ambil tugas pra karya, gue juga sekalian disuruh ngerjain" Jelas Arne
Renan hanya mengangguk tanpa menaruh curiga
"Lo kesini sendirian bareng temen atau sendiri? " Basa-basi Arne
"Bareng temen, chiesa" Renan
"Ohh cimol.. " Arne
"Gue aduin lo kak" Ancam Renan sambil tersenyum jahil
"Gak takut juga" Cengir Arne, kapan lagi bisa bercanda dengan kesayangannya itu
"Maksudnya ke ibu bapaknya" Renan
"Eh ya jangan! " Pekik arne panik, soalnya papanya chiesa galak banget
"Oh ya, lo udah dapat foto yang mau lo ambil? " Tanya renan
"Belum, gue gak terlalu paham sama seni, jadi belum tahu arahnya kemana hehe" Arne
"Sini gue bantu biar cepet kelar" Tawar renan
"Eh beneran?? Wah makasih banyakk" Senang arne, sepertinya darisini dia mulai bisa memperbaiki hubungannya dengan renan, arne akan berusaha sekeras mungkin
"Lo cimol? " Tanya naran ke chiesa
"Enggak, mengkudu! Ya kali aku cimol kak, gak mau! Jelek" Kesal chiesa
"Iya iya, enggak! Sensi amat bocah! Btw, misi pertama complete" Naran dan chiesa bertos ria
---
"Joan? " Panggil jiran yang sedang mengintip dari balik pintu ruang OSIS
Enigma yang sedang sibuk dengan laptopnya itu sedikit terperanjat saat mendengar namanya dipanggil
"Astaga, ngagetin banget, kenapa? Sini! " Suruh joan ke jiran
Alpha manis itu segera menghampiri Enigma nya itu dan duduk disampingnya
"Joan?? " Panggil jiran lagi, ia bingung harus memulai darimana untuk membicarakan sebuah hal yang sangat sensitif bagi joan
