13. Love under the rain

2.1K 149 9
                                    

6 jam mereka menempuh perjalanan yang diawali pukul 02.00 pagi hingga jam 08.00 pagi, akhirnya semua orang bisa merebahkan tubuh mereka ke ranjang yang empuk

Dengan hati-hati joan meletakkan jiran ke ranjang kamar inapnya, memastikan agar alpha itu tidak terusik. Sudah cukup jiran tersiksa karena mabuk daratnya dan biarkan ia istirahat dengan cukup

Joan menghela nafas berat lalu merapikan poni jiran yang berantakan

"Gue masih inget, waktu gue balik dari us ke sini, gue gak berharap banyak biar bisa ketemu lo lagi, 6 tahun berlalu mungkin aja lo udah gak inget gue, tapi ternyata gue salah" Joan terkekeh

"Lo masih nungguin gue dihalte bus itu, lo dengan jaket bomber dan earphone ditelinga lo" Joan menerawang kembali ke ingatannya satu tahun yang lalu




"Haishhh malah ujan" Kesal Joan saat setibanya ia dihalte, kaosnya sedikit basah karena terkena hujan, setelah ini Joan akan memarahi abang sepupunya itu karena lupa menjemputnya

Apa-apaan malan itu, katanya mau menjemputnya kebandara tapi nyatanya malah ketiduran dan mau tidak mau ia harus naik taxi. Lebih apesnya lagi, belum juga sampai perumahan taxinya mogok jadi ia harus effort berjalan

Penderitaannya tidak sampai situ saja, hampir saja sampai digang perumahan, tiba-tiba huja turun dengan deras memaksanya untuk berteduh di halte

Ditengah pikirannya yang penuh emosi tiba-tiba sebuah mobil lewat dengan kencang yang membuat kubangan air dijalan itu menyiprat mengenai Joan dan satu orang laki-laki yang tengah duduk melamun  dikursi halte

"Anjir!! Woiii!! Sialan bangsat!! Mentang-mentang punya mobil" Teriak laki-laki itu membuat Joan terkejut

"Sialan tuh mas yang naik mobil" Ucap laki-laki itu ke Joan dengan wajah kesal

"H-haha i-iya" Joan bergidik ngeri

"Manis-manis tapi galak" Batin Joan

"Jirannn!!! " Teriak seseorang dari seberang jalan sambil membawa payung

"Jinan Hyunggg!!! Sini hyung!!! Samperin jiran! " Teriak laki-laki itu yang menyebut dirinya jiran

"Jiran? " Batin Joan lalu menatap atas sampai bawah ke laki-laki manis itu

"Ya ampun! Jiran! Udah hyung bilang! Jangan keluar dulu! Lo baru sembuh! Suka banget bikin hyung emosi huhhh? " Marah Jinan

"Hehe jiran kangen Joan hyung, jadi kesini deh" Cengir jiran

Jantung Joan serasa jatuh ke dasar, laki-laki itu menyebutkan namanya? Benarkah itu jiran sahabat sdnya dulu? Tiba-tiba lidah Joan kelu dan badannya terasa membeku

"Joan lagi Joan lagi! Kapan sih lo enggak sebut nama itu hah? Lagipula kalaupun Joan balik sini dia gak akan bareng lo lagi, dia bakal punya kehidupan baru dan sama orang baru juga" Jinan

"Enggak! Enggak gitu, semua gak bener, gue balik kesini buat lo jiran" Batin Joan yang mendengar ucapan jinan

"udah ya balik! Hyung gak mau lo sakit lagi, inget kata dokter! Jangan kecapekan! " Jinan

"Iya hyung" Lirih jiran yang bergerak masuk kedalam payung bersama jinan lalu beranjak pergi

Baru 3 langkah, jiran terkejut karena tiba-tiba ada yang menahan lengannya

"Jiran? " Panggil Joan

"Siapa? Lo kenal gue? " Tanya jiran bingung, sedangkan jinan sedikit memicingkan matanya karena merasa familiar dengan orang didepannya

DEAR MY ALPHA (NOSUNG) Where stories live. Discover now