24. H-2

55 7 1
                                    

Keluarga kecil itu kini tengah kumpul di meja berbentuk persegi berwarna putih yang tidak terlalu besar untuk makan malam bersama, di sela-sela keadaan itu taehyung dan tzuyu menyempatkan waktu untuk memberi tahu soal pernikahan mereka kepada seowon.

"Seowon" Panggil tzuyu dengan nada yang sangat halus. Dengan pipinya yang mengembang karena masih mengunyah makanan di mulutnya, dia menjawab "Iya bunda?".

Tzuyu menatap taehyung sejenak.

"Kau saja yang bilang, tae" Tiba-tiba saja tzuyu menyerahkannya kepada taehyung.

Taehyung dengan sigap, dia memberhentikan aktivitas mengunyahnya dengan mengelap mulutnya dengan sapu tangan di sebelah piring.

"Jadi begini sayang, ayah sama bunda berencana untuk menikah dan-" Taehyung belum menyelesaikan ucapannya tapi tiba-tiba seowon berdiri dari tempat duduknya yang langsung ternampak wajah terkejut taehyung dan tzuyu.

Taehyung dan tzuyu mengehela nafas, sepertinya dengan ekpresi seowon yang seperti tidak setuju itu membuat mereka jadi merasa bersalah karena tidak memberitahukan terlebih dulu kepada putri mereka. "Maafkan bunda nak".

"Bunda? Apa yang bunda katakan???? Aku sangat senang sehingga rasanya aku ingin menangis" Dia benar-benar menangis tetapi tersenyum atau lebih tepatnya air mata itu adalah air mata bahagia.

Tzuyu dan taehyung mengubah ekpresi wajahnya yang tadinya nampak sedih karena kiranya seowon tak terima langsung tersenyum setelah seowon mengatakan itu.

Seowon langsung beralih memeluk bundanya, begitu juga ayahnya, mereka bertiga tengah berada di pelukan hangat keluarga kecil yang sekian tahun dirindukan.

"Ayah sudah siapin tempat bahkan dress untuk pernikahan nanti, dan kalau untuk dress seowon tenang aja, jelas sudah ayah siapin yang paling bagus dan mahal" Ucap taehyung dengan bangga.

"Benarkah?!" Taehyung mengangguk dengan senyum miring.

"Baiklah, aku akan menunggu hari itu tiba!" Semangat seowon. Tzuyu dengan taehyung sama-sama tertawa dengan tingkah menggemaskan putri kecil mereka.

Hari berganti, keluarga itu melewati hari-hari mereka seperti biasanya. Hingga tidak terasa tibalah waktu yang taehyung dan tzuyu nanti-nanti, lebih tepatnya h-2 sebelum pernikahan, nyonya kim dan tuan kim telah tiba di taiwan. Mereka di sambut hangat oleh taehyung dan tzuyu serta seowon di bandara.

Pada saat itu sebenarnya taehyung ragu untuk bertemu dengan ayahnya kembali, ia takut ayahnya tidak mau memaafkan taehyung. Tapi dugaannya salah besar, justru tuan kim menangis memeluk putra satu-satunya itu, beliau mengatakan bahwa sebenarnya dirinya juga sangat merindukan taehyung. Tuan kim menyesal karena membuat taehyung pergi dari rumah, padahal sebenarnya itu bukan tujuan taehyung, dia pergi ke taiwan untuk mencari tzuyu. Bukan karena ia marah pada ayahnya.

Setelah momen haru itu, sekeluarga itu naik mobil menuju rumah tzuyu. Setibanya di rumah, nyonya kim dan tuan kim sangat senang dengan rumah tzuyu yang bersih dan indah. Karena memang tzuyu merupakan orang yang suka bersih-bersih, rasanya tidak nyenyak tidur tetapi rumah masih kotor. Begitu prioritasnya.

"Harabeoji, halmeoni. Ayo temani seowon ke taman" Bujuk seowon. Harabeoji (kakek bahasa korea).

Tzuyu yang paham pasti nyonya, tuan kim lelah karena baru tiba langsung berusaha memberi pengertian pada seowon. "Sayang, halmeoni sama harabeoji baru sampai bukan? Pasti mereka lelah banget kan ya nak, jadi ke tamannya nanti aja ya cantik. Biar mereka bisa istirahat dahulu, oke?".

Walau tercetak jelas wajah murung seowon, dia tetap menuruti perkataan ibunya dan tidak merengek.

"Tidak tzu, tidak apa-apa. Lagipula kami sudah banyak tidur di pesawat, dan eomma ingin menghabiskan waktu bersama cucu kesayangan eomma ini" Bujuk nyonya kim.

"Serius eomma? Nanti eomma lelah loh" Ragu tzuyu. Nyonya kim meyakinkan wanita yang sebentar lagi akan menjadi menantunya lagi itu.

Mau tidak mau tzuyu akhirnya mengalah.

*
*
*

"Jadi mereka akan menikah" Ucap seorang gadis pirang yang menatapi sebuah foto lewat layar ponselnya.

Ding dong

Rose beranjak dari sofa dan berjalan santai menuju pintu, baru saja membuka tiba-tiba orang di depannya langsung menyebut nama panjangnya yang sebentar lagi dirinya akan menangis.

"Roseanne park.." Ucapnya dengan lirih.

Pemilik nama tersebut juga terkejut saat orang di depannya itu tiba-tiba saja kembali.

"Aku merindukanmu" Lelaki itu langsung memeluk rose. Tak menolak, rose justru membalas pelukan tersebut. Dia tak bisa membohongi perasaannya kalau dia memang sangat merindukan lelaki tersebut, bertahun-tahun dia frustasi karena tak dapat kabar dari lelaki tersebut.

Mereka melepas pelukan tersebut tetapi jari-jari mereka masih saling mengunci.

"Kau kemana saja, aku sangat merindukanmu" Sambil memasang wajah kesal, rose memukul dada bidang pria tersebut.

"Maafkan aku, sungguh. Pada saat mengajar, mereka melarangku untuk bermain ponsel. Dan disana juga banyak sekali masalah yang rumit, bahkan sampai ke jalur hukum. Hanya karena aku tidak menerima cintanya, padahal aku mengatakan bahwa aku sudah memiliki kekasih yaitu kau, rose. Tapi dia kekeuh dan memaksaku untuk bersamanya....

tapi kau jangan khawatir, sampai kapan pun hingga selamanya. Aku tidak akan menerima cinta manapun selain denganmu sayang, kau hanya cinta pertama dan terakhirku. Dan tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun".

"Eunwoo-ya..." Air mata dari wanita itu mulai turun, dia bergegas memeluk cha eunwoo. Laki-laki yang sangat tulus mencintainya apa adanya, eunwoo juga merupakan seorang guru private bahasa dan mtk terkenal dan banyak peminat. Dia pindah ke australia untuk melanjutkan profesinya tersebut, sehingga saat itu dia sangat berat hati untuk berpisah dan harus ldran oleh rose.

Keduanya kembali berpelukan dan melepas rindu dengan kecupan hangat dari keduanya.

Back To You ✔️Where stories live. Discover now