11. Tzuyu Kok Salting?

72 11 2
                                    

"Tapi,,, ayah dimana, bun?" Tanyanya mencari-cari keberadaan orang terpenting yang harus seowon temui.

Tzuyu menegakkan badannya, "Maaf sayang, ayah sepertinya sedang sibuk" Raut wajah seowon jelas-jelas yang tadinya gembira kini menurunkan garis melengkung bibirnya menjadi datar.

"Kata siapa ayah gak datang?" Ucap seorang bersuara berat yang tersandar di pintu utama. Pintu memang sedari tadi dibiarkan tzuyu dibuka agar udara segar dapat masuk.

"Ayah!!" Seowon berlari memeluk orang yang sangat ia sayang setelah ibunya. Taehyung membalas pelukan hangat tersebut dengan senyum manis di wajahnya, ia mengelus kepala putrinya dengan rambut bergaya kepang satu tersebut.

Taehyung terduduk mensejajarkan dirinya dengan seowon. "Hadiahnya kurang banyak ya?" Seowon bergegas menggeleng, ia merasa ini sudah sangat lebih dari cukup. Justru ia merasa tidak enak karena terus-terusan merepotkan ayahnya.

"Ayah, maafkan aku karena merepotkanmu".

Taehyung terkekeh mengelus kepala seowon, "Kau bicara apa sayang? tidak sama sekali, malah kau harus merepotkan ayah lebih banyak dan sering lagi,, kalau tidak..." Seowon mengernyitkan alisnya saat omongan taehyung tiba-tiba terhenti.

"Ayah akan menggelitikmu terus".

"Haha, ayah hentikan! geli tahu".

Momen canda antara ayah dan anak itu membuat lengkungan garis di wajah tzuyu tertera, sudah lama sekali tak mendapatkan suasana tersebut. Ia bersyukur taehyung masih bisa membuat putrinya bahagia walaupun ia disakiti olehnya.

***

Sekarang sudah memasuki jam makan siang, tzuyu mulai menyiapkan hidangan. Taehyung sedari tadi memang belum kembali, ia di minta seowon untuk bersamanya dan makan siang bersama. Jelas taehyung luluh oleh permintaan malaikat kecilnya tersebut.

Tzuyu menata makanan dan minuman, dibantu juga oleh seowon yang menaruh sendok beserta gelas di meja. Saat makanan utama telah mendarat di meja, taehyung langsung terdiam. Ia memandangi makanan tersebut dan sekilas menatap tzuyu yang terduduk tepat berada di depannya.

" Apa kau masih ingat makanan favoritku, tzu? " Batin taehyung.

Sadar atau tidak tapi tzuyu sama sekali tak berniat untuk membuat taehyung dejavu. Ia juga sangat spontan untuk memasak bulgogi.

Tzuyu menyuruh mereka untuk segera makan. Taehyung tak pikir panjang ia langsung menyantap bulgogi buatan seorang wanita yang sangat-sangat ia rindukan. Baru masuk satu suapan, taehyung hendak meneteskan air mata, tetapi sekuat tenaga ia tahan. Ia tak mungkin menangis di depan tzuyu maupun seowon.

"Enak sekali" Kata taehyung sambil senyum ke arah tzuyu, tzuyu yang tadinya hendak membuka mulutnya saat di tatap taehyung ia langsung terhenti. Tak mengerti isi hatinya bagaimana, tapi yang jelas di detik itu jantungnya sedikit berdegup dengan cukup cepat. Ia juga agak salah tingkat yang dimana ketika ia ingin mencampurkan makanannya dengan saus, malah ia campur dengan air minum di sebelahnya.

Seowon dan taehyung jelas terkejut melihat kejadian tersebut. "Bunda! kenapa bunda campur makanannya dengan air?" Kaget seowon, "Eh!" Tzuyu juga yang tersadar sontak terkejut bukan main, ia sangat ceroboh. Karena di tatap taehyung begitu saja langsung salah tingkah.

Taehyung melihat itu langsung sigap ke dapur mengambil lap. Ia mengelap sekitar piring yang nampak basah terciprat air. "Maaf" Bisik kecil tzuyu dengan wajah khawatir tak enak kepada taehyung.

"Tak apa, maaf karena membuatmu salah tingkah".

Perkataan taehyung membuat tzuyu tersipu malu, nampaknya taehyung belum lupa dengan kebiasaan tzuyu. Ketika masih berstatus suami istri memang tzuyu sering salah tingkah apabila taehyung senyum ke arahnya. Sebenarnya juga tzuyu sangat menyukai senyuman taehyung, sehingga terkadang membuatnya tersipu malu.

"Ini, kau ambil saja makananku" Taehyung memberikan makanannya ke tzuyu. Tzuyu bergegas menolak. "Tidak, aku sudah kenyang, makan saja" Ucap tzuyu.

"Bagaimana mungkin, kau bahkan belum sempat makan sesuap sedikit pun. Sudah makan saja, apa perlu aku suapin?" Tawar taehyung.

"Yasudah kalau begitu aku akan masak lagi" Kekeh tzuyu.

"Tzuyu... Nurut sekali saja".

Mendengar nada taehyung yang sedikit berubah, mau tak mau tzuyu menuruti perkataan taehyung. Ia cukup takut jika taehyung sudah merubah suaranya yang seperti itu.

Makan siang telah lewat, taehyung hendak berpamit karena mendesak dapat telfon dari kliennya bahwa ia ada bisnis di paris, dan yang pasti harus terbang malam ini juga. Mungkin butuh 3 hari untuk berada disana. Seowon nampak sedih karna tak puas ayahnya harus pergi lagi. Tetapi ia berusaha mengerti keadaan ayahnya.

"Ayah janji akan kembali. Jangan khawatir, jaga bunda ya. Tak akan lama kok" Pesan taehyung. Seowon mengangguk tersenyum, taehyung mencium kening putrinya. Tak lupa untuk berpamitan ke tzuyu juga. Taehyung meraih kedua tangan tzuyu.

"Maaf, jaga seowon lagi ya. Kali ini aku gak akan sia-siain kesempatan, aku akan kembali dan akan membahagiakanmu lagi" Janji taehyung. Akankah ia menepati janji tersebut?.

Tzuyu mengangguk tersenyum.

"Jangan banyak janji, buktikan saja. Jaga dirimu baik-baik" Pesan tzuyu. Taehyung tersenyum, ia kembali mengelus kepala putrinya lalu bergegas menuju mobil. Setelah mobil itu melaju dari hadapan tzuyu dan seowon, perasaan tzuyu nampak tak enak. Tetapi ia hanya berdoa saja semoga taehyung baik-baik saja.

Back To You ✔️Where stories live. Discover now