23. Ayah Hanyalah Ayahku

63 8 2
                                    

Setelah dari sungai, mereka langsung bergegas kembali menuju rumah. Karena jam sebentar lagi akan mengarah ke pukul 2 siang, yang dimana seowon akan segera pulang sekolah.

Dan akhirnya taehyung lah yang menjemput putrinya di sekolah.

"Ayah!" Gadis kecil itu berlari menghampiri kearah pria yang dia sebut ayah tersebut.

"Iyaa sayang" Taehyung memberikan pelukan hangat antara ayah dan anak, "Bagaimana di sekolah nak?" Tanya taehyung.

"Sangat menyenangkan!" Kali ini seowon sama sekali tidak berbohong, dia benar-benar bahagia berada di sekolahnya. Dan sepertinya juga seowon sudah tidak di bully lagi oleh teman-temannya.

Ditengah-tengah perbincangan mereka berdua, tiba-tiba saja datang seorang anak laki-laki beserta ibunya yang menggandengnya, datang menghampiri taehyung dan seowon.

Wanita sekitar berusia 30 tahunan itu memperhatikan taehyung dengan teliti sebelum ia menyapanya.

"Ayah taehyung ya?".

Taehyung dengan senyum kakunya mengangguk mengiyakan.

"Oh tampan juga ya" Senyum wanita tersebut.

Tak lama gadis yang berada di genggaman sang wanita mendekati seowon.

"Seowon, sekarang kau sudah punya ayah ternyata" Tanya anak laki-laki itu yang tak lain tak bukan adalah bocah yang selama ini merundung seowon yang tak bersalah itu dengan terus menghinanya karena tak punya ayah.

"Apa dia benar ayah kandungmu? Atau ibumu mencari pria lain untuk menjadinnya ayahmu?" Perkataan bocah itu membuat hati seowon seperti hancur berkeping-keping, sepertinya salah dia menilai dirinya tidak di bully lagi.

Taehyung yang mendengar itu, amarahnya langsung membara. Tapi sekuat mungkin dia tahan, taehyung memilih untuk tenang, dia ingin tahu apa maksud bocah laki-laki itu. Taehyung menghampiri bocah tersebut, dia mensejajarkan dirinya dengannnya.

"Maaf, apa maksudmu mengatakan itu pada seowon? Apa dia selama ini punya salah kepadamu? Atau putriku ini membuatmu merasa rugi? Adakah?".

Anak itu ketakutan saat ekpresi taehyung yang tadinya hendak tersenyum, setelah mengatakan kata akhir wajahnya langsung berubah serius seperti akan menghajarnya. Ibunya yang berada di sebelahnya jelas langsung mengomel kepada taehyung.

"Hei, lelaki macam apa kau yang berani-beraninya menegur putraku yang lugu ini? Apa kau seorang pengusaha? Pengecut" Celetuk wanita itu langsung membuat taehyung menegakkan badannya, dia mulai terpancing amarah, tapi lagi-lagi emosi bukanlah solusi.

"Sebentar, nyonya...

Tidak sadarkah anda apa peranmu saat ini? Seorang ibu, benar? Apa seorang ibu mengajarkan anaknya untuk merundung anak lain? Atau kau selama ini hanya menyebut dirimu seorang ibu, tapi kau sama sekali tidak memperhatikan putramu yang mulai berani merundung seseorang?".

"BERANINYA KAU!".

"INTROPEKSI DIRI NYONYA!" Taehyung mulai menaikan nadanya.

"Jika kau belum bisa mendidik putramu, setidaknya berilah dia ilmu untuk lebih menjaga ucapannya dan jangan seenaknya terhadap perkataannya yang dia lontarkan ke orang lain. Ajarkan dia untuk lebih mengharagi seseorang, baik untuk dirinya sendiri atau orang lain. Saya juga seorang ayah, dan saya sebisa mungkin untuk mengajarkan anak-anak saya untuk menghargai seseorang, mereka hanya anak-anak, nyonya. Anak itu bagaikan tanaman yang apabila tak di beri air, pupuk, sinar matahari akan layu. Sama seperti anak, jika mereka tidak di beri kasih sayang, perhatian, ilmu mereka akan goyah" Kata taehyung sebisa mungkin memberi pengertian kepada wanita tersebut.

Back To You ✔️Where stories live. Discover now