10. Tepati Janji

87 10 6
                                    

Melihat cuaca nampak mendung tzuyu langsung membuka suaranya.

"Nak, nampaknya hujan akan turun lebih baik kita ke rumah saja ya? pasti ayah juga lelah. Lain waktu pasti kita akan beli mainan sepuas seowon, dan kalau seowon makan ice cream terlalu banyak, nanti seowon batuk. Seowon tidak mau batuk kan? kita harus menjaga kesehatan bukan?" Ucap tzuyu berusaha membujuk putrinya.

Walaupun terlihat jelas wajah murung seowon yng tadinya senang, ia tetap menuruti perkataan ibunya dan tidak menolak.

"Baiklah bunda" Ucap sedihnya.

Taehyung menghela nafasnya mengelus rambut seowon.

"Tak apa, nanti ayah belikan mainan secara online saja ya. Sebanyak mungkin" Taehyung berusaha membuat putrinya ceria kembali. Mendengar perkataan taehyung, wajah seowon yang tadinya murung kini langsung tersenyum berbunga bunga.

"BENARKAH????".

Taehyung mengangguk bangga.

"TERIMAKASIH BANYAK AYAH, AKU SANGAT SAYANG AYAH" Bahagia seowon langsung memeluk ayahnya.

Taehyung membalas pelukan seowon dengan hangat dan bahagia.

.
.
.

"Kenapa kau muncul lagi tzu? Kenapa kau kembali merusak hubunganku dengan taehyung??? Mengapa kau selalu merebut apa yang harusnya menjadi milikku. Kami saling mencintai tzu, bahkan kamu sudah..."

Lagi dan lagi ucapan rose masih terlintas di benak tzuyu, malam itu tzuyu berusaha untuk tidur di kamarnya. Ia berusaha untuk tenang, tetapi perkataan rose masih berlarian di fikirannya.

"Padahal aku sudah berjuang untuk lari dari masa lalu, tetapi mengapa harus kembali lagi? dan aku tak mungkin mengulang waktuku dengan taehyung. Bahkan taehyung sudah menjadi milik orang lain" kata tzuyu sambil menatap langit langit kamarnya.

Tok tok tok

Mendengar ketukan dari pintunya, tzuyu terkejut menoleh ke samping. Terlihat seorang gadis yang mengintip dan tersenyum ke arahnya.

Tzuyu tersenyum, ia langsung terduduk.

"Sayang... Kemarilah..." ucap lembut tzuyu.

Seowon datang berlari menuju tzuyu duduk di sampingnya, Seowon tersenyum menatap tzuyu.

"Ada apa sayang? apa kau tak bisa tidur??" tanya lembut tzuyu sambil mengusap rambut hitam halus milik putrinya. Seowon menatap tzuyu penuh arti.

"Bunda baik baik saja kan?".

Mendengar ucapan putrinya sontak tzuyu tersenyum menghela nafasnya.

"Menurutmu bagaiamana?" Tanya balik tzuyu.

"Bunda nampak memikirkan sesuatu, ada apa? ceritalah pada putri kecil bunda" Mendengar ucapan putrinya hati tzuyu sangat tersentuh dengan perkataan.

Tzuyu memeluk putrinya, dengan dagu di atas kepala seowon tzuyu harus meyakinkan putrinya bahwa dirinya baik-baik saja. Pada dasarnya tzuyu merupakan seorang ibu, dan pasti seorang ibu harus kuat melebihi kuatnya batu.

Seowon meminta tzuyu untuk tidur bersamanya, tzuyu mengiyakan dengan senyuman hangat.

***

Matahari telah terbit ke permukaan, langit gelap perlahan demi perlahan mulai menerangi bumi. Sinar matahari pun menyilaukan mata tzuyu yang tadinya tertutup kini mengendus kesilauan.

Matanya terbuka walau masih ada rasa kantuk, tapi ia berusaha menahannya. Dan saatnya untuk menjadi seorang ibu sejati!. Tzuyu menjepit rambutnya dengan jepitan rambut berwarna biru yang ia ambil dari atas meja sebelah kasur.

Baru saja hendak berdiri memasukkan kakinya ke sandal bermotif beruang tersebut sudah terdengar suara bel rumah yang bernada ding dong. Tzuyu mengusap wajahnya dan segera bergegas menuju pintu rumah.

Klik

Tzuyu mengernyit alisnya saat melihat banyaknya kardus kotak besar berwarna pink dengan banyak motif yang tak heran kardus besar tersebut merupakan mainan anak perempuan. Dan di salah satu kardus kotak tersebut terdapat kertas kecil tertempel. Tzuyu mendekatkan dirinya meraih kertas kecil tersebut dan membacanya.

Untuk putri kecil ayah, Kim Seowon

Pesan singkat dari kertas tersebut tanpa menyebutkan namanya, dan yang pasti sudah tzuyu kenal.

"Dia benar-benar menepati janjinya" Tzuyu terkekeh dan tak banyak pikir panjang ia mengangkat kardus kotak tersebut satu persatu kedalam rumah. Mungkin sekitar 90 mainan ayah seowon kirim, bukan main tapi ayahnya itu Kim Taehyung.

Matahari semakin terik dimana jarum jam mengarah ke pukul 10 siang. Hari ini memang weekend. Seowon mengendus, tak banyak fikir ia terduduk sekitar 5 menit kemudian turun dari ranjangnya. Dengan rambutnya yang masih acak-acakan dan muka bantal, seowon berjalan agak tak fokus menuju dapur untuk mengambil air. Setelah keluar kamar, samar-samar mata seowon yang belum sepenuhnya terbuka tersebut menengok ke ruang tamu yang dimana banyak kotak mainan mulai dari ukuran paling kecil hingga yang besar membuat matanya langsung tertuju. Ia melebarkan matanya 100% membuat raut gembira tergambar di wajahnya.

"Wahhhh...!!" Antusiasnya mendekat ke sekumpulan mainan tersebut. Tzuyu dari arah dapur tersenyum sambil menyandarkan badannya ke tembok.

"Suka nggak? itu semua dari ayah".

"Bangetttt!!!!.

Back To You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang