15. Still Love You

84 7 2
                                    

"Jadi apa taehyung dapat berjalan lagi, dokter?" Tanya nyonya kim. Seowon kembali menerjemahkan.

"Untuk saat ini belum nyonya, tetapi dengan harapan dan juga terapi. Dapat di pastikan ia akan bisa berjalan kembali" Kata dokter, seowon kembali menerjemahkan.

"Baiklah, terimakasih dokter" Terjemah seowon ke dokter, dokter mengangguk dengan senyuman kemudian permisi keluar ruangan.

Tzuyu yang datang kembali ke ruangan dengan mata yang sedikit sembab "Taehyung bagaimana eomma?" Nyonya kim menoleh dan menjelaskan semuanya. Tzuyu sedikit lega, karena kondisi taehyung tidak terlalu parah. Dia berhasil, dia menepati janjinya, ia benar-benar berjuang untuk kita.

Namun nampaknya kondisi taehyung belum terlalu stabil, hingga 4 jam lamanya ia masih memejamkan matanya. Tzuyu dan nyonya kim selalu setia dan sabar menunggu taehyung, mereka juga tak kemana-mana dan menanti di ruangan tersebut. Hingga pada malam hari tiba, nyonya kim berniat untuk membeli makanan serta minuman, seowon ternyata juga mau ikut. Jadi otomatis dirungan hanya terdapat taehyung dan tzuyu saja.

Tzuyu mendekatkan kursi ke sebelah ranjang taehyung, ia meraih tangan taehyung menatapi pria yang terbaring lemas di ranjang tersebut membuat air mata tzuyu tumpah tak karuan.

"Terimakasih telah menepati janji. Aku bangga sekali denganmu, aku beruntung memilikimu, dan aku..

Aku tidak mau kehilanganmu lagi. Terimakasih banyak karena kau telah berjuang banyak untukku dan seowon, kalo saja kala itu aku nggak sakit. Mungkin ini semua nggak akan terjadi. Kau adalah pria terbaik dari jutaan pria lain di luar sana, kau adalah bintang yang menyinari gelapnya malam. Ibumu pasti bangga memiliki putra yang kuat sepertimu. Dan kabar seowon, ia baik-baik saja, kau jangan khawatir. Walau saat itu aku sering mendapati ia sering menangis diam-diam di kamarnya sambil dengan mengumpat di balik selimut. Tapi dia anak yang sangat peka dan sangat dewasa, ia sangat pintar menyembunyikan sesuatu yang menjadi beban untuknya, sama sepertimu. Seowon anak yang kuat sepertimu. Aku sangat bersyukur memiliki kalian berdua, dan..

Aku tidak mau membohongi perasaanku lagi bahwa aku masih mencintaimu, bertahun-tahun aku benakku selalu bertanya-tanya kabar tentangmu. Dari dulu aku tidak bisa membencimu. Ya, aku masih mencintaimu, taehyung" Isak tzuyu menangis, tzuyu menyandarkan kepalanya di ranjang menutupi wajahnya yang berlinang air mata sembari menggengam tangan taehyung yang terbaring tersebut.

"Aku masih mencintaimu"

"Aku masih mencintaimu"

"Aku masih mencintaimu"

"Taehyung.."

Samar-samar suara yang dia dengar di alam bawah sadarnya. Perkataan itu terlintas di pikirannya sehingga....

Taehyung tersadar, ia perlahan samar-samar memandangi atap ruangan yang berwarna putih. Sementara itu terdengar tangis isak seorang wanita di sebelahnya yang menangis menggenggam tangannya. Dengan tangan kirinya yang di infus, taehyung berusaha menggerakannya untuk mengelus kepala tzuyu.

"Jangan menangis, aku baik-baik saja".

Tzuyu mengangkat kepalanya dengan wajah yang tak karuan dan penuh air mata menatapi taehyung yang telah tersadar tersebut.

"Tae,, kau sudah siuman" Senyum tzuyu tak sangka dengan matanya yang mulai sembab. Taehyung mencoba membalas senyuman tersebut walau tertutup alat yang berada di mulut serta hidungnya.

Tzuyu hendak berdiri untuk memanggil dokter, tetapi taehyung menghentikannya.

"Tunggu, jangan kemana-mana. Tetaplah disini, aku merindukanmu" Tahan taehyung meraih tangan tzuyu. Tzuyu terdiam menatap taehyung, ia pun menuruti perkataan taehyung.

Taehyung menarik tangan tzuyu ke pelukannya, tzuyu bersandar di dada bidang taehyung dengan di tutupi oleh baju rumah sakit. Taehyung menyandarkan dagunya di kepala tzuyu sembari mengelus helaian rambut tzuyu, dia juga tak berhenti mencium aroma wangi rambut tzuyu yang sangat ia rindukan.

"Terimakasih telah menungguku, maaf karena aku datang terlalu lama" Ucapnya di dekat telinga tzuyu. Air bening di mata tzuyu tak kunjung berhenti. Dia memeluk taehyung dengan penuh kasih sayang.

"Tae, aku masih mencintaimu".

"Begitu juga aku".

Mereka berpelukan cukup lama hingga pintu terbuka yang di mana masuknya nyonya kim dam seowon ke ruangan. Tzuyu terbangun dari pelukan taehyung dan beralih menatap nyonya kim dengan wajahnya yang basah karean air mata. "Eomma.." Ucap tzuyu penuh tatapan haru.

Nyonya kim menatap tzuyu mengerti maksud dari ekpresi wajah tzuyu, beliau perlahan berjalan mendekati ranjang taehyung yang di mana putra satu-satunya tersebut telah sadar. Nyonya kim langsung menangis saat taehyung menyebutnya.

"Eomma..." Ucap taehyung sambil tersenyum. Nyonya kim langsung memeluk putranya sambil menangis tersebut. Seorang ibu yang kembali bertemu dengan anaknya yang hilang selama 2 bulan, sesedih apa tangis bahagia sekaligus haru tersebut?. Beliau sangat bersyukur taehyung masih memperjuangkan cintanya untuk tzuyu, taehyung menepati janjinya dan tak mau kehilangan tzuyu lagi.

Di sisi lain, ada seowon yang masih berdiri di depan pintu nampak membeku tak sangka ayahnya sudah sadar. Taehyung yang menyadari hal tersebut beralih menatap seowon yang mulai hendak menangis. Taehyung melentangkan kedua tangannya arti pelukan, seowon bergegas berlari dan memeluknya penuh rindu. Taehyung mengelus kepala seowon di pelukannya.

"Ayah, aku sangat rindu ayah" Ucapnya sambil menyedot cairan lengket di hidungnya yang sedari tadi hendak keluar. Anak itu hendak menangis kembali.

"Apalagi ayah, ayah rindu senyuman ceria seowon. Eh tapi anak cantik gak boleh nangis, jadi sekarang coba mana senyumnya? Ayah mau tahu" Seowon tersenyum sebisa mungkin walau matanya masih berair.

"Ututu anak ayah" Taehyung mengelap air mata seowon.

Back To You ✔️Where stories live. Discover now