14. Dia kembali

77 6 4
                                    

Setelah mendengar cerita yang dialami taehyung tersebut, tzuyu mengajak nyonya kim untuk ke sekolah dan bertemu dengan seowon. Jam saat ini memang waktunya menjemput seowon di sekolah. Tzuyu tahu pasti nyonya kim sangat merindukan cucunya, begitu pula seowon yang dari dulu mengharapkan kasih sayang seorang nenek.

***

Setibanya di sekolah, banyak murid sudah mulai keluar dari gerbang. Benar, tak lama gadis kecil milik tzuyu pun muncul.

"Bundaa" Girangnya menghampiri tzuyu kemudian memeluknya. Seowon belum menyadari kehadiran wanita paruh baya di sebelah tzuyu. Mata nyonya kim rasanya ingin menangis haru tak menyangka dapat bertemu cucunya yang sudah tumbuh menjadi anak cantik seperti ini.

Seowon menatapi nyonya kim dengan senyuman, tetapi batinnya merasa terheran tak mengenalinya.

"Oh iya, seowon. Ini ibunya ayah, atau bisa dibilang nenek seowon. Tapi seowon panggil beliau dengan bahasa korea ya sayang" Jelas tzuyu.

"H-halmeoni?" (nenek bahasa korea).

"Iya sayang, ini halmeoni" Nyonya kim melebarkan kedua tangannya arti pelukan, seowon bergegas membalasnya. Tangis haru antara keduanya benar-benar membuat hati tzuyu tersentuh.

"Aku tak menyangka bisa bertemu halmeoni".

"Sama, halmeoni juga tak sangka bisa bertemu seowon yang sudah besar ini. Tahu nggak, dulu itu seowon masih kecil banget loh. Dulu juga sering rewel dikit" Kekeh nyonya kim.

"Benarkah?" Seowon melebarkan matanya tak sangka. Nyonya kim mengangguk tersenyum, lalu beliau kembali memeluk cucunya yang sangat ia rindukan selama bertahun-tahun ini.

Nyonya kim mengajak seowon untuk berjalan-jalan bersama begitu pula tzuyu ikut di belakang nenek dan cucu tersebut. Kalau bisa dibilang nyonya kim itu sangat baik sekali dan sayang banget sama tzuyu, bahkan udah nganggep tzuyu seperti anak sendiri. Selama bertahun-tahun ini taehyung gak pernah cerita tentang wanita lagi. Alias cinta dia udah habis di tzuyu. Walau sejuta bahkan miliaran wanita di penjuru dunia, cuma tzuyu pemenangnya.

Bahkan ketika taehyung masih berada di angan-angan rose, taehyung tak pernah mengenalkan rose pada nyonya kim. Jangankan bertemu, di perkenalkan saja tak pernah. Taehyung juga sering frustasi ia sesekali hampir bunuh diri dan depresi. Ditambah rose selalu saja mau bersamanya terus, bertahun-tahun taehyung sering di ancam oleh rose. Dan baru kali ini taehyung sudah tak menghiraukan ancaman rose. Sebab itu ia berniat untuk ke taiwan untuk mencari tzuyu, sekaligus mencari pekerjaan disana. Walau taehyung sempat mengatakan pada tzuyu ia ke taiwan hanya karena bisnis, tapi itu hanya alasan lain. Tujuan sebenarnya hanya untuk bertemu tzuyu dan seowon. Dan juga sudah sekitar 2 tahunan taehyung tinggal di taiwan, ia berusaha untuk mencari keberadaan tzuyu dan seowon. Namun nampaknya hasilnya nihil. Hingga hari itu dia tak sengaja menabrak seowon dan tzuyu yang sedang berjalan-jalan.

Ditengah-tengah asyiknya seowon, nyonya kim dan tzuyu berjalan-jalan. Tiba-tiba tzuyu menerima telfon dari seseorang yang membuat tzuyu terkejut tak karuan dan tak kuasa menahan air mata.

"Ada apa tzu??" Panik nyonya kim sekaligus jantungnya berdegup sangat kencang, takut.

Tzuyu menitiskan air mata, menatap nyonya kim penuh arti. "E-eomma, taehyung..".

"Ada apa? taehyung kenapa???!! tzu, jangan membuat eomma khawatir".

"Taehyung ketemu eomma!" Ucap tzuyu sambil masih menangis haru. Nyonya kim menutupi mulutnya yang terbuka lebar dengan kedua tangannya tak menyangka dan bahagia haru. Mereka berdua saling berpelukan.

Seowon yang dibuat heran dengan ibu dan neneknya pun bertanya-tanya. Tzuyu dan nyonya kim tersenyum menatap seowon yang masih terheran bertanya-tanya.

*
*
*

Mereka semua tiba di rumah sakit yang lumayan terkenal di taiwan. Karena memang yang menelpon tzuyu tadi itu dari pihak rumah sakit. Mereka bertiga segera ke resepsionis dan bertanya pada suster yang sedang bertugas tersebut.

"Permisi nona, adakah korban kecelakaan pesawat Xflax 2 bulan lalu yang bernama kim taehyung?!!" Ucap tzuyu terbata-bata gemetaran.

"Oh, sebentar ya nyonya. Biar kami periksa dulu". Mereka berdua benar-benar menunggu. Tak lama pun suster yang menjaga pun mengatakan.

"Ada nyonya, ia berada di ruang 302 lantai 6 ya".

Tzuyu dan nyonya kim benar-benar lega mendengarnya.

"Tapi mohon maaf, apa kalian keluarga korban?" Tanya kembali suster.

"Iya, saya ibunya" Kata nyonya kim, tetapi nampaknya suster kurang paham dengan bahasa nyonya kim. Karena beliau menggunakan bahasa korea.

"Beliau ibu pasien, suster" Terjemah tzuyu dengan bahasa chinesse. "Oh begitu, baiklah-".

"Suster, tapi keadannya bagaimana ya???" Tanya tzuyu tak sabar.

"Dokter sekarang berada di ruangan, nyonya. Kau bisa langsung bertemu dengannya" Ucap suster.
Mereka berdua dengan seowon bergegas ke lift, menuju kamar taehyung. Mereka mencoba untuk tak menangis di hadapan taehyung nantinya.

Ting

Pintu lift terbuka, mereka tiba di lantai 6. Mereka pun bergegas mencari pintu bertuliskan nomor 302. Hingga mereka pun tiba di ruangan yang dituju tersebut. Tzuyu mencoba menenangkan dirinya sebelum masuk membuka pintu, nyonya kim mengelus kepala tzuyu memberi kekuatan.

Ceklek

Pemandangan ruangan dan aroma khas rumah sakit tercium jelas, dan juga pemandangan seorang pria terbaring lemas di ranjang dengan memakai alat ventilator pembantu pernapasan di area wajahnya. Dan juga kepalanya yang di perban, disitu juga terdapat dokter yang sedang memeriksa keadaan pria tersebut.

"T-taehyung" Nyonya kim mendekat perlahan dengan air mata berlinang. Tzuyu juga bergegas menjelaskan pada dokter bahwa kami keluarga pasien.

Hancur sekali hati tzuyu memandangi keadaan taehyung yang sekarang. Ia tak kuat, akhirnya tzuyu pun keluar dari ruangan dan menangis sejadi-jadinya.

"Aku bersumpah aku minta maaf, taehyung. Aku sungguh-sungguh minta maaf, maafkan aku karena egois dan keras kepala yang selalu tak percaya omonganmu. Aku minta maaf.." Isak tzuyu bersandar di tembok depan ruangan.

"A-ayah..." Ucap seowon mendekati ayahnya. Hati seowon juga sangat sakit, ia tak bisa harus menyaksikan kondisi ayahnya yang harus berbaring di rumah sakit dengan alat-alat yang menurut seowon menyeramkan itu. Seowon selalu percaya bahwa ayahnya sangat kuat, ia tak boleh sakit. Bahkan kalo bisa seowon aja yang nanggung rasa sakitnya ayah.

"Nyonya, jadi pasien baru tiba di rumah sakit semalam. Ia datang dengan keadaan memar luka-luka di area di tangan, kepala dan kaki. Tetapi yang membuat serius ialah di bagian kaki. Nampaknya dari penelitian kami, kakinya terjepit oleh baling-baling pesawat dan membuatnya tak bisa jalan" Ucap dokter, namun ekspresi nyonya kim tak bisa bohong. Ia rada kebingungan karena tak mengerti bahasa dokter tersebut.

Seowon yang peka, ia langsung menerjemahkan kepada neneknya tersebut dengan sabar dan teliti. Seowon masih sering diajarkan bahasa korea oleh tzuyu, karena seowon tak boleh lupa oleh negara kelahirannya.

Back To You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang