20. Suara Aneh

98 11 1
                                    

Perkataan taehyung membuat tzuyu sontak menyemburkan odol yang tadi ia gunakan untuk menyikat giginya. Taehyung juga ikut terkejut, dia membantu tzuyu sebisa mungkin dengan buru-buru menyuruh tzuyu berkumur-kumur dan mengelus pundak tzuyu.

"Tiba-tiba??!!!!".

Taehyung hanya mengangguk.

"Menurutku kita harus segera mengumumkan pernikahan kita, aku tak masalah bila kita ingin menikah minggu ini. Aku akan menyiapkan semuanya" Ucap taehyung.

Tzuyu membalikan arahnya menghadap taehyung yang tinggi 179cm tersebut.

"Tapi, apa kau tak keberatan? Aku sangat tidak enak jika harus merepotkanmu. Lagi pula ini juga sangat mendadak, bagaimana soal orang tuamu? Minggu lalu eomma kemarin baru saja kembali ke korea" Khawatir tzuyu.

Taehyung terdiam, dia berpikir sejenak.

"Kita menikah private saja. Lagipula ini pernikahan kita kedua kali, jadi menurutku lebih baik di saksikan oleh orang-orang terdekat saja. Soal eomma dan appa, biar aku saja yang bicara dengan mereka" Senyum taehyung.

Tzuyu tak dapat berkutip banyak, dia hanya memberikan senyum ke taehyung.

Taehyung mengusap rambut tzuyu ke belakang, kemudian pria berharga kim itu menggendong tzuyu di pundaknya seperti karung. Jelas tzuyu terkejut bukan main. "Tae, apa yang kau lakukan?! Turunkan!" Kesal tzuyu.

"Ingat janjimu tadi pagi?" Mendengar ucapan taehyung, tzuyu hanya terdiam pasrah.

"Kau ini benar-benar ya. Tunggu saja, akan ku balas nanti!" Kesal tzuyu yang masih di gendong seperti karung di pundak taehyung. Taehyung menaruh tubuh tzuyu perlahan di ranjang, kemudian setelah mendengar ancaman tzuyu, taehyung hanya tertawa dan bergegas menutup pintu kamar mereka.

"Ya, aku akan menunggunya" Kekeh taehyung.

Pintu kamar pun tertutup.

***

Di kamar seowon, dia mengerjakan tugas di meja belajar, seowon berusaha sebisa mungkin untuk mengerjakannya sendiri. Tapi tiba saja perutnya keroncongan, seowon berniat ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan di kulkas. Seowon melangkah menuju dapur yang tak jauh dari kamarnya, di dalam kulkas ada susu kotak beserta biskuit dan beberapa makanan ringan. Seowon mengambil semua itu dan berjalan pelan menuju kamarnya kembali, tapi berhubung dapur juga melewati kamar tzuyu. Samar-samar seowon mendengar suara yang aneh, dia bahkan tak bisa mencernanya.

Seowon ingin mendengarkan apa yang terjadi di balik pintu kamar tzuyu. Tapi nampaknya itu perilaku yang tidak baik, jadi seowon memilih untuk mengurungkan niat tersebut dan buru-buru masuk ke kamarnya.

"Itu suara apa ya? Kenapa kayak kesakitan gitu? Apa ayah ngelukain bunda? Atau mungkin bunda jatuh?!!" Seowon mengeluarkan semua opininya. Tapi seowon lebih memilih tidak menganggu orang tuanya, lagipula semenjak ayahnya tinggal bersama mereka. Seowon jadi lebih memilih untuk tak menganggu mereka berdua, seowon juga paham bahwa orang tuanya juga butuh waktu berdua.

Biarpun dilanda rasa penasaran, seowon lebih memilih untuk membiarkannya saja. Dia kembali melanjutkan tugasnya sambil memakan cemilan.

***

Pagi hari tiba, keluarga itu seperti biasa menjalankan aktifitas masing-masing.

Kali ini tzuyu berada di toko, dia datang lebih awal seperti hari biasanya. Tzuyu merapihkan serta menyapu toko yang berantakan. Di hari itu toko ramai seperti biasanya, tzuyu juga beserta 2 rekan kerjanya melayani costumer dengan ramah dan penuh senyuman.

Hingga makan siang tiba, mereka bertiga berbincang-bincang di ruangan meja makan yang berada di dalam toko. Linling rekan kerja tzuyu yang sering sekali menerima gosip dari mana saja mulai mengoceh.

Back To You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang