57. sampai jadi debu

2.6K 171 23
                                    



















Nadine POV.












" Detak jantungnya berhenti"



Bagai tersambar petir di siang bolong, saat dokter keluar dari ruang ICU dan menggelengkan kepalanya saja aku sudah tak bisa berkata apa-apa, apa lagi saat ini saat dokter yang menangani Ares bilang bahwa detak jantungnya Ares berhenti, aku sudah tak tau harus apa lagi, pikiranku kosong seketika, aku hanya bisa terdiam dan mataku terasa panas, jiwaku hilang, hatiku hancur, aku tak mampu mendengar ucapan dokter itu, aku tak percaya dengan semua hal ini, seketika pandanganku kabur dan gelap dan aku tak ingat apa yang terjadi setelah ini.


Aku menatap nanar pada bingkai foto paling besar dikamarku yang memperlihatkan fotoku bersama Ares saat kami menikah dulu, air mataku tak juga berhenti, hatiku hancur, jiwaku rapuh, rasa sakit menggerogoti diriku, pandanganku beralih kepada satu album foto yang ada di atas nakas, aku kembali membukanya, melihat foto-foto ku bersama Ares dari awal saat kita baru kenal di Jogja, lalu saat kami berpacaran hingga menikah, aku kembali membalik lembaran-lembaran lain, foto kami di saat aku hamil Valerie, dan Valerie lahir hingga putri kami beranjak dewasa, sesakit ini ternyata kehilangannya, melihatnya menutup mata dan tak mau terbuka meskipun aku memohon padanya untuk membuka matanya untukku.


Tubuhku terasa sangat rapuh dan lemah, melihat manusia yang paling aku cinta tak mau mendengarkan aku, ia yang biasanya selalu menuruti apapun yang aku mau, tapi kini tak bisa menurutinya, aku hanya memintanya untuk membuka mata dan melihat ke arahku, tapi hening tak ada jawaban apapun darinya lagi, berkali-kali tubuhku jatuh dan aku tak sadarkan diri saat melihat sang pemilik jiwaku membiarkan aku berdiri sendiri tanpa dirinya, tanpa bisa mendengar suaranya, tanpa bisa melihat tingkahnya yang selalu saja membuatku jengkel ataupun tertawa, sayang jangan tinggalin aku sendirian disini, aku butuh kamu Res, aku gak akan pernah siap hadapin semuanya sendiri tanpa kamu, jangan biarin aku hancur sendirian disini tanpa dirimu.



" Dine" Celine berjalan ke arahku.

" Gue gak siap Cel, gue gak mau kehilangan Ares" Ucapku memeluk tubuh Celine.

" Ares gak akan pernah ninggalin lo, Ares akan selalu ada disini, nemenin lo" Ucap Celine menunjuk dadaku, tangisan ku makin pecah.

" Gue mau Ares Cel... Gue mau dia buka matanya buat liat gue lagi" Ucapku makin menangis kejer kepada Celine.

" Hei dine...." Celine kemudian ikut menangis saat berpelukan denganku.

" Dia bilang dia cinta gue, gak akan biarinin gue sendirian, tapi dia bohong sama gue hiksss" Ucapku dengan nada tersengal.

" Suuuttt... Ares gak akan biarinin lo sendiri, dia tetep disini sama Lo Dine, udah ayo berangkat" Ucap Celine kemudian menggandeng tanganku keluar.




Di ruang keluarga rumahku sudah ada keluaraga ku dan beberapa keluarganya Ares, aku kembali menangis sambil memeluk tubuh ibuku, aku tak kuasa menahan tangisku, ibuku balik memeluk diriku, ia mencoba menenangkan aku, setelah reda dari tangisku itu aku, Valerie dan Celine mulai masuk kedalam mobil yang di supiri oleh Aji, selama di perjalanan aku menangis hingga aku sampai di bandara yang akan mengantarkan kami pulang ke Jogja, aku memasuki pesawat pribadi yang di miliki Ares, aku mengingat sering kali ia membawaku dan Valerie jalan-jalan, terbang keliling dunia bersamanya, tapi kini Ares hanya bisa terlelap dalam tidurnya.



Aku berjalan gontai memasuki sebuah taman, taman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir orang-orang termasuk aku kelak, menelusuri setiap blok yang menjadi pembatas antara orang-orang yang sudah tidur terlelap disini, hingga kami sampai di salah satu tempat, aku menatap nanar dan kembali menitikan air mataku saat melihat gundukan tanah di bawahku ini, aku menundukkan tubuhku dan berlutut disana, aku mengelus lembut batu nisan yang ada di atas gundukan tanah ini, termasuk Celine yang juga kembali ikut menangis saat melihat gundukan tanah ini, kami menaburkan bunga mawar dan air mawar untuk menyirami makam ini.



Love In The Dark (GxG 21+)Onde histórias criam vida. Descubra agora