2. Memulai (21+)

60.2K 496 14
                                    










Nadine Pov.








Aku berjalan menuju kearah sesosok manusia yang sedang menatapku dengan penuh nafsu ini, dia bilang dirinya adalah seorang perempuan, tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan dirinya seorang perempuan, meskipun badannya kurus dan di tangannya ada beberapa tatto yang menempel di sana.


“ Jadi kamu mau ngelakuin apa?” Tanyaku menggodanya ketika aku sudah berada di depannya, oh lebih tepat duduk di pangkuannya dan menghadap kearahnya, bisa ku rasakan tubuh anak ini menegang.

“oh tuhan Nadine dia Cuma anak kecil apa lagi dia anak perempuan yang berpenampilan dan berwajah manly saja jangan merusak masa depannya, tapi bagaiman aku juga membutuhkan uang” Ucapku dalam hati tidak yakin melihat anak ini, tapi diriku juga membutuhkan uangnya.

“ Kamu cantik Dine” Ucapnya sambil mengelus pipiku.

“ Kamu udah ngucapin kata-kata itu berulang kali” Ucapku sambil mengelus rahang tegasnya.


Kuakui anak ini memang terlihat cantik tapi tertutup dengan sikap masculinenya, dan membuat wajahnya menjadi terlihat tampan, aku cukup terpesona melihatnya, karena dulu beberapa laki-laki yang menghampiriku hanya pria hidung belang berwajah cukup mengerikan, hahaha tapi karena profesiku yang seperti ini aku tidak bisa complain sangat menyedihkan hidupmu Nadine.

“ Tapi aku jujur” Ucapnya lagi sambil mengelus bibirku dengan jempolnya.

“ Oke terima kasih atas pujiannya, tapi sudah cukup nona anda mengagumi saya, saya milik anda malam ini dan silahkan nikmati hidangannya” Ucapku lalu mengecup lehernya.

“ Enghhhh....” Desahnya tertahan.

Anak ini tak mau kalah, ia meremas kedua bokongku dari luar dress ku, aku menggigit bibirku dan sedikit menggerakkan bokongku, lalu aku menegakan tubuhku untuk menatapnya, tatapannya sudah cukup sayu dan nafasnya memburu, aku merasakan ada benda keras di area selangkangannya, menggesek bokongku dan itu cukup terasa, apakah anak ini memakai dildo? Jika iya matang sekali persiapannya.

Kemudian tangannya dengan kasar menarik tengkuk leher ku, dengan sepersekian detik bibir kami sudah menyatu, aku cukup kewalahan mengikuti irama ciumannya di awal, tapi lama kelamaan aku mulai bisa mengimbangi ciumannya yang penuh nafsu ini.

“ Enghhhh... pelan-pelan....” Ucapku padanya sambil melepaskan ciuman ganasnya itu, aku mengambil nafas banyak-banyak, karena barusan aku hampir kehabisan nafas.

I’m sorry baby, terlalu kasar ya?” Ucapnya sambil mengelus pipiku lembut, astaga anak ini buaya darat sepertinya.

No it’s oke, lanjutin aja” Ucapku kembali mencium bibirnya, sejujurnya bibir anak ini cukup enak untuk di nikmati, berwarna pink dan terawat.


Ia mulai mengecup leherku turun ke area tulang selangka ku, dan turun ke arah belahan dadaku yang memang bajunya tidak menutupi area itu, tangannya dengan cekatan mengangkat mini dress yang aku pakai dan di lempar ke sembarang arah.


You have a beautiful body Nadine” Ucapnya sambil menatap takjub kearah tubuhku yang hanya memakai bra dan g-string, dan aku hanya membalas dengan senyuman.

Aku perlahan membuka kancing kemeja putihnya, lalu aku membuka kemeja yang bertengger di badannya itu, aku melihat dirinya menggunakan sport bra yup sudah terjawab dirinya perempuan, tapi tubunya tidak sekurus yang aku fikir, otot tangannya terlihat dan bahunya cukup kekar untuk di katakan seorang wanita.

Love In The Dark (GxG 21+)Where stories live. Discover now