25 • Harmonia Nectere Passus

452 47 0
                                    

Selain perdebatan tidak menyenangkan dengan Harry, Hermione melalui pesta dengan cukup baik. Meski bisikan orang-orang tentang ia dan Draco sedikit menganggu.

Selepas pesta, Hermione dan Draco pergi ke menara astronomi, mengobrol ringan berdua di sana, sesekali mengomentari kejadian yang terjadi di pesta dan menertawakan berbagai rekasi konyol orang-orang.

Hingga kemudian, Hermione menyerahkan sesuatu secara tiba-tiba pada Draco. "Lihatlah, apakah mantra yang kau cari ada atau tidak."

Draco yang awalnya bingung langsung menerima buku yang disodorkan Hermione. Tapi tidak langsung membukanya. Draco baru membuka buku itu ketika ia telah kembali ke asrama.

Dibukanya buku kuno usang bersampul abu-abu gelap itu, membalik setiap lembar demi mencari mantra yang selama ini gencar dicarinya. Draco nyaris putus asa ketika ia akhirnya menemukan mantra yang tepat setelah membolak-balik halaman buku.

Harmonia Nectere Passus

"Harmonia..." gumam Draco. Dia kemudian tersenyum kecut.

Hermione menemukan mantra yang Draco cari, mantra yang akan ia gunakan untuk memperbaiki Vanishing Cabinet yang akan menjadi jalan masuk kegelapan. Bertapa ironi bahwa Hermione tanpa sadar telah membantu pihak yang bertentangan dengan pihaknya.

Draco merasa amat bersalah.

Malam itu, Draco tidak membuang waktu. Ia keluar di tengah malam, setelah patroli prefek sambil menghindari Flich. Draco mengendap masuk ke dalam kamar kebutuhan.

Vanishing Cabinet berdiri kokoh dibalik kain putih berdebu yang Draco sikap. Tampak elegan dengan warna gelap dan ukiran-ukiran rumit. Lemari ini persis seperti lemari yang Draco lihat di Borgin & Brukes.

"Harmonia Nectere Passus."

Tidak ada waktu lagi.

"Harmonia Nectere Passus."

Draco telah membuang banyak waktu hanya untuk mencari mantra ini.

"Harmonia Nectere Passus."

Secepatnya, ia harus memperbaiki benda sihir yang rusak, dan mengundang kegelapan masuk mencemari Hogwarts.

•••

"Katakan Hermione! Kau sungguh mengajak Malfoy sebagai partner ke pesta Slughorn!"

Pagi itu, kemarahan Ron sudah sampai puncak, Weasley ke-6 itu sukses menciptakan kerumunan di ruang rekreasi Gryffindor.

Harry berdiri di sisinya, menatap sama menuntutnya. Dan Ginny berdiri di antara Ron dan Hermione, seolah menjadi penengah.

"Biar kutebak. Sumber informasimu adalah gadis Brown itu lagi."

Lavender langsung maju karena diikut sertakan "itu karena semua orang membahasnya. Aku hanya memberitahu Wonwon, kehebohan apa yang telah sahabat perempuannya perbuat tadi malam."

"Ya, itu memang hobimu, bukan? Menyebarkan gosip meski kau sendiri tidak tahu bagaimana dan dari mana itu berasal."

"Jangan menyalahkan Lavender, Mione. Dia hanya beritahu fakta."

Hermione tersenyum sinis "ya, itu memang fakta. Aku datang dengan Draco tadi malam, dan apa masalahmu dengan itu?"

"Kau bahkan mulai memanggilnya dengan nama depan. Kalian pasti sudah sangat akrab. Apa kalian sudah berhubungan?"

"Well, itu bukan urusanmu."

"Jujur pada kami, Mione. Sudah sejauh apa hubunganmu dengan Malfoy?" Tanya Harry, agaknya masih bisa menahan emosi ketimbang Ron yang sudah meledak-ledak.

"Dengar ya, aku tidak punya kewajiban untuk melaporkan jalinan hubunganku dengan orang lain pada kalian. Dan kalian tidak punya wewenang untuk menuntut hal itu dariku. Jadi, berhenti bersikap kekanakan dengan membuat pertunjukan di pagi hari semacam ini. Menyebalkan tahu!"

Hermione segera berlalu pergi dari asrama Gryffindor, meninggalkan dua sahabatnya dan kerumunan anak Gryffindor yang menjadi penonton dari pertengkaran barusan.

Ginny mengikuti Hermione, menyamakan langkah dengan kakak tingkatnya tersebut saat mereka berjalan bersama di lorong Hogwarts.

"Hermione, apa kau tidak berniat memperbaiki hubungan dengan Harry dan Ron?" Tanya Ginny hati-hati.

"Aku berniat, Ginny, tapi lihat dua idiot itu? Mereka selalu punya bahan untuk memulai berdebatan baru denganku." Hermione berdecih kesal.

"Harry khawatir padamu, Hermione. Dia sangat ingin berbaikan denganmu. Dan Ron, kau tahu kalau dia keras kepala dan sulit, kau mungkin bisa sedikit...mengalah?"

Ekspresi wajah Hermione langsung menekuk "aku tidak mau jadi yang mengalah terus. Sudah cukup setiap kali kami bertengkar selalu aku yang mulai lebih dulu," kata Hermione kesal "katakan pada mereka, Ginn. Jika memang ingin berbaikan, maka berhenti mengatakan omong kosong dan memprofaksiku."

Ginny tidak lagi menyusul Hermione setelah itu. Membuat Hermione kini berjalan sendirin dengan mood yang buruk. Ron dan Harry benar-benar sukses menghancurkan pagi Hermione.

Masih berjalan sendirian di koridor, Hermione tidak sengaja melihat pria dengan seragam hitam hijau Slytherin berjalan dari arah berlawanan.

"Zabini!" panggil Hermione, mencegat langkah Blaise.

"Apa kau tahu dimana Draco?"

Hermione melihat pemuda Italia di hadapannya menekuk alis tampak keheranan, mengking terkejut karena Hermione menggunakan nama depan teman asramanya tersebut.

Setelah terlepas dari keterdiaman sejenak, Blaise akhirnya menjawab "aku tidak tahu. Dia tidak lagi berinteraksi dengan anak-anak Slytherin, sejak tahun ke enam dimulai, dia selalu sendiri seolah mengasing. Dia bahkan tidak bicara padaku dan teman-teman yang lain."

Hermione tidak tahu kenapa Blaise Zabini memberi penjelasan detail atas pertanyaan singkat yang hanya memerlukan satu jawaban antara ya atau tidak, tapi mengetahui fakta yang baru saja dibeberkan, Hermione cukup terkejut.

"Melihatmu bersamanya di pesta Slughorn tadi malam, cukup mengejutkan. Dia bahkan mengabaikan Pansy dan Daphne, tapi dia bicara padamu sambil tersenyum."

"Apa kau menganggap bahwa akulah penyebab perubahan Draco?" Tanya Hermione sengsi.

Blaise menggeleng "tidak. Aku hanya terkejut, karena alih-alih seseorang dari Slytherin, salah satu dari kami, sahabatnya. Justru kau, Hermione Granger dari Gryffindor yang berhasil merangkuhnya."

Hermione menyadari perubahan kepribadian Draco sejak tahun ke-6. Draco memang lebih pendiam, pucat dan sering terlihat sendiri. Hermione pikir, karena tidak sering memperhatikan bagaimana kehidupan Draco di sekolah, itu bukanlah sesuatu yang berarti. Tapi, rupanya memang ada keganjalan. Dan Hermione terlambat menyadari bahwa Draco telah tenggelam sepenuhnya ke dalam kubangan bernama kesendirian.

To Be Continued

ʟᴏsᴛ ᴀɴᴅ ғᴏᴜɴᴅ ↬ᴅʀᴀᴍɪᴏɴᴇ ✓Where stories live. Discover now