17 • Terikat Oleh Benang Merah

457 52 0
                                    

Hermione terpenjat kala menyaksikan benang merah yang entah datang dari mana kini terjalin, seolah menyatu dengan gelang silver di pergelangan tangannya.

Hermione yang kala itu sedang dalam posisi berbaring di samping Ginny, langsung menarik diri dari kasur, memposisikan tubuhnya duduk. Matanya membola kecil, kebingungan menyaksikan benang merah yang tampak berkilau.

"Apa ini?" Tangan Hermione terangkat, jemarinya menyentuh benang merah, dan saat itu, seperti sesuatu baru saja menyentuh hatinya, mengantarkan perasaan bahagia yang tampak seperti kerinduan yang akhirnya terpenuhi.

Bayangan wajah Draco Malfoy timbul tenggelam di benak Hermione, bayangan lelaki itu kala ia menepis mantra Bellatrix yang hendak membunuh Sirius. Hati Hermione terenyuh, namun di saat yang bersamaan, merasakan kepedihan dari sorot mata kosong dan tangan pemuda itu yang gemetar.

Apa yang tengah dia lakukan sekarang? Setelah insiden hari itu. Apa yang terjadi pada Malfoy selepas Lucius -sang Ayah di jebloskan ke Azkaban?

Hermione mengerang kecil, meremas rambut megarnya ketika menyadari siapa yang sedang ia pikirkan sekarang.

"Kenapa kau memikirkannya, Hermione?" monolog gadis itu. Ia sejenak melirik ke samping, mengecek Ginny, kemudian bernapas legah karena gadis Weasley itu masih tidur nyenyak dan tidak terganggu dengan kebisigan kecil Hermione.

"untuk apa kau peduli pada feret itu?"

Hermione menghembuskan napas berat. Ia kemudian kembali melirik benang merah yang menembus jendela. Hermione menolehkan kepala, sedikikit ragu untuk turun dari tempat tidur dan pergi melihat. Ia sedikit menimbang-nimbang sejenak, sebelum bergerak pelan, mendekati jendela kamar Ginny.

Jendela dibuka, dan Hermione bisa melihat bertapa panjangnya benang merah tersebut. Bertanya-tanya dari mana asalnya benang merah ini dan bagaimana bisa terhubung dengan gelang silver yang dikenakannya.

Benang merah ini seperti datang dari suatu tempat yang cukup jauh, sebab, Hermione tidak bisa melihat ujungnya bahkan dari lantai atas The Burrow.

Gelang Silver itu juga berkilau biru. Tidak seperti sebelumnya yang memancarkan cahaya menyilaukan, kilau birunya tampak cantik cemerlang, melingkupi gelang tersebut. Hermione menggerak-gerakan lengannya, mengamati gelang tersebut, sampai kemudian, cahaya yang melingkupi gelang meredup, kilau biru menghilang, dan kemudian benang merah lenyap.

_

Di Malfoy Manor, kamar Draco, si pemakai gelang silver melepas gelang dari pergelangan tangannya.

"Ini aneh." Narcissa mengambil gelang tersebut dari tangan Draco, mengamatinya "gelang ini seolah dibuat untukmu. Kilau biru yang sangat mempesona," komentar, Narcissa takjub.

Draco mengerutkan alis. Narcissa tidak berkomentar soal benang merah yang lebih mencolok "apa Mother hanya melihat kilau biru disekitar gelang saja?"

Narcissa menatap Draco, ia mengangguk pelan sebegai tanggapan "tentu saja. Memang ada sesuatu yang lain?" Narcissa penasaran. Ekspresi Draco jelas menunjukan bahwa memang ada hal lain, dan tampaknya hal tersebut hanya bisa dilihat oleh Draco, sebab yang disaksikan oleh Narcissa hanyalah kilau biru yang membungkus gelang tersebut.

Alis Draco tertekuk, ekspresi wajahnya menjadi keruh. Ia memandangi gelang silver di tangannya, mulai merasa bahwa gelang ini memiliki hubungan dengan ramalan miliknya. Dan, sepertinya Draco tahu kemana benang merah itu pergi sebelumnya.

Sebab, bayangan Granger muncul dalam benaknya, seolah ia terhubung lewat batin dengan gadis tersebut.

"Draco?" Tegur Narcissa, menyadarkan sang anak yang larut dalam lamunan.

Draco mendengus pelan. Mengusir pemikiran tentang Hermione Granger sebelum menoleh pada Ibu nya yang kini tengah menatapnya khawatir.

Pikir Narcissa, apa yang dimaksud Draco dengan hal yang tidak bisa Narcissa lihat tentang gelang silver itu adalah hal yang buruk.

"Ada sesuatu dengan gelang itu bukan?" Tebak Narcissa "gelang ini diidentifikasi mengandung sedikit mantra gelap, mungkin karena itu lah memiliki efek buruk," lanjut Narcissa.

Draco diam cukup lama setelah pertanyaan itu. Menimbang apakah Ia harus memberitahu sang ibu atau tidak, tentang keanehan, penglihatan dan hubungan gelang ini dengan dongeng yang pernah diceritakan Ibu nya semasa Draco kecil.

Pada akhirnya, Draco memilih tetap diam, menyimpannya sendiri. Karena itu, ia menggeleng, memberikan senyum kecil, meyakinkan sang Ibu.

Narcissa meski merasa curiga, ia tidak lagi bertanya. Mungkin, memang ada sesuatu, tapi Narcissa tidak ingin memaksa Draco untuk segera memberitahunya. Maka, Narcissa tersenyum, mengangguk pelan. Sorot matanya memandang anak satu-satunya penuh kasih sayang. Dielusnya surai platina Draco lembut.

"Istirahatlah."

Draco mengangguk. Ia memandangi sang Ibu yang beranjak dengan kotak ramuan obat, pergi meninggalkan kamar Draco.

Ketika ia akhirnya sendirian, pandangan Draco kembali jatuh pada gelang di tangannya. Tatapan matanya intens, menelik gelang tersebut.

Ibunya bilang, gelang ini mencekik saat dipakai, tapi kenyataan yang Draco terima justru berbanding terbalik. Seperti kata ibu nya, gelang ini seolah memang dibuat untuknya.

Penglihatan pertama yang Draco saksikan bersama Granger kala itu entah kenapa membuat tubuhnya merasakan sengatan asing. Pasangan dihutan itu memiliki gelang silver ini, sebuah gelang pasangan, sebuah benda sihir yang diciptakan untuk diri mereka sendiri.

Gadis bernama Jane-Anne, pohon suci, dan gaun merah. Draco mengenalinya, semua aspek itu ada di dalam dongeng, kata-kata itu akan jadi familiar jika kau pernah membaca dongeng tersebut.

The Crimson Demon at the Sacred Tree

Dongeng tentang si gadis penyihir bergaun merah yang menghantui sebuah desa kecil di tepi hutan, dan malapetaka yang dibawanya pada pohon suci -pohon tempat orang-orang dari berbagai negri untuk berdoa.

Itu adalah dongeng yang menakutkan sekaligus mengerikan untuk diceritakan pada anak-anak. Tapi Draco yang kala itu bosan dengan cerita sederhana dan membuat Narcissa kelelahan, pada akhirnya memilih untuk menceritakan dongeng itu untuknya.

Pertama kali Draco mendengarnya, Draco langsung terkesan. Meski ia tidak begitu tertarik dengan kisah horor, dongeng tentang si penyihir merah menarik perhatiannya. Satu kali, dua kali, Draco mulai terbiasa mendengar dongeng yang sama sepanjang umur lima tahunnya.

Karena itu, dongeng tersebut familiar untuknya. Maka memecahkan tugas rune kuno kala itu, terasa amat mudah. Namun, adalah sebuah kebetulan Hermione Granger juga mendapatkan dongeng yang sama.

Ada terlalu banyak kebetulan, dan karenanya, Draco mulai merasa, bahwa kebetulan-kebetulan itu bukan lagi sebuah ketidak sengajaan. Ada sesuatu yang menghubungkannya dengan Granger. Dan gelang silver ini adalah salah satunya.

To Be Continued

ʟᴏsᴛ ᴀɴᴅ ғᴏᴜɴᴅ ↬ᴅʀᴀᴍɪᴏɴᴇ ✓Where stories live. Discover now