CHAPTER 24

34 3 1
                                    

Ketiganya sampai di sebuah restoran dan langsung masuk. Five celingak celinguk mencari hingga menemukan sosok tak asing sedang duduk di Bar restoran dengan koper yang mereka incar. " Itu aku" Ucapnya.

Mendengar itu, Yn dan Luther, mengintip dibalik dinding untuk mengeceknya. " Jadi seperti itu saat kau tua" celetuk Yn

" Kenapa kita tak ambil saja kopernya dan lari?" Tanya Luther

" Luther, aku tak akan biarkan itu terjadi, kita harus menjaga koper ini
sepenuh hidup" Jawab Five

" Benar" Ucap Yn setuju

" Ditambah, paradoks yang melekat, membuat ini jadi rumit. Aku membahayakan keberadaan ku dengan sekedar berada di ruang yang sama" Ucap Five

" Apa maksudmu?" Tanya Luther

" Luther, pahamilah. Jika diri tuaku tak kembali ke 2019 seperti yang seharusnya, semua bisa buyar. Keberadaan ku lenyap" Jelas Five

" Seperti kau tidak pernah ada?" Tanya Yn memperjelas

" Benar" Jawab Five

" Ah, Aku mengerti" Ucap Luther

" Jadi, apa rencananya?" Tanya Y/n. " Kita tidak bisa hanya datang menghampirinya entah dari mana dan berkata, ' Hai, aku adalah versi muda mu. Aku dari masa depan dan terjebak di sini bersama saudara saudara kita jadi aku membutuhkan kopermu itu untuk kembali dan memperbaiki semuanya'. Kurasa tidak bisa semudah itu" Lanjutnya

" Yn benar. Jadi bagaimana caranya?" Tanya Luther

" Cara terbaik adalah ajak dia bicara, berunding dengannya. Dia pasti mengerti. Percayalah. Aku tahu diriku lebih dari...aku memahami diriku" Ucap Five sedikit ragu sambil menggaruk lehernya

" Apa kau baru saja menggaruk lehermu?" Tanya Yn

" Tidak, Aku tak menggaruk" Ucap Five mengelak

" Tahap pertama, penyangkalan" Celetuk Luther

" Aku baik-baik saja, oke?. Fokus saja dengan tugas, oke?" Ucap Five bersikukuh berjalan mendekati dirinya.

" Tunggu!" Cegah Luther menggenggam lengannya

" Apa?" Tanya Five

" Mungkin sebaiknya aku dulu" Ucap Luther

" Kenapa?" tanya Five lagi
" Kalian akan membuatnya takut. Bertemu dengan kembaran kecilnya?
Dia bakal kalang kabut" Jelas Luther.

" Masuk akal" Ucap Yn

" Biar ku buat perkenalan dulu" Ucap Luther
" Oke" Ucap Five

Luther kemudian berjalan mendekati Five tua. " Five" panggilnya.

Mendengar itu, Five tua langsung menoleh menatap Luther sinis." Kau panggil siapa, Pria Besar?" Tanyanya.
Luther mencondongkan wajahnya kearah Five tua." Ini aku. Number One?" Jawab Luther mengingatkan

Sementara, Yn dan Five menunggu perkembangan dari Luther. Dia menatap Five yang terlihat gelisah dengan keringat yang bercucuran di wajahnya.

Yn dengan lembut kemudian menyeka keringat Five dengan punggung tangannya. " Kau yakin baik baik saja?" Ucap Yn mulai khawatir

Five yang merasakan tangan diwajahnya langsung menatap gadis itu sambil tersenyum. " Thanks" Ucapnya.

Kembali pada Luther yang masih mencoba untuk berbicara dengan Five tua.

"Luther, Bagaimana kau..." Tanya Five tua kaget sambil memegangi kopernya diam diam

" Tak apa-apa. Semuanya baik. Aku bisa jelaskan. Tapi pertama, ada seseorang yang ingin ku kenalkan" Ucap Luther menenangkan. " Berjanjilah kau tak akan panik" lanjutnya

An Unusual Story (Y/N X TUA)Место, где живут истории. Откройте их для себя