CHAPTER 4

119 18 1
                                    

Semuanya kini telah berkumpul di halaman belakang untuk mengadakan pemakaman singkat Reginald. Tak ada kerabat lain yang datang, hanya istri, ketujuh anak nya dan sahabat karibnya, Pogo. Cuaca yang kurang bersahabat membuat suasana pemakaman itu semakin terasa.

" Sesuatu terjadi?" Tanya Grace kebingungan

" Ayah meninggal. Ingat?" Jawab Alisson

" Ya tentu" Ucap Grace

" Apa ibu baik baik saja?" Tanya Alisson

" Ya, dia baik baik saja" Jawab Diego. " Hanya butuh sedikit istirahat dan mengisi energinya" lanjutnya

" Kapanpun kau siap nak" Ucap Pogo pada Luther

Mendengar itu, Luther dengan perasaan berat membuka tutup dan menuangkan abu ayahnya ke tanah. " Lebih baik dengan sedikit angin" Ucapnya

" Apa ada yang ingin bicara?" Tanya Pogo menatap orang yang ada di sana satu persatu namun tak ada yang merespon. " Baiklah, dengan segala hormat, Sir Reginald Hargreeves adalah orang yang membuatku seperti sekarang, hanya dengan itu saja membuatku berhutang selamanya padanya. Dia adalah guru dan temanku. Aku sangat merindukannya. Dia meninggalkan warisan yang amat rumit..." Lanjutnya mengucapkan

" Dia seorang monster" Celetuk Diego memotong membuat Klaus tertawa. " Dia orang jahat dan ayah yang lebih buruk. Dunia lebih baik tanpanya" lanjutnya

" Diego!" Tegur Alisson

" Namaku adalah nomor dua. Kau tahu kenapa?" Tanya Diego. " Karena ayah kita tak mau bersusah susah memberi kita nama sebenarnya. Dia meminta ibu melakukannya" lanjutnya

" Ada yang ingin makan sesuatu?" Tanya Grace

" Tidak bu" Jawab Vanya

" Oh, oke" Ucap Grace tersenyum

" Dengar, kau ingin menghormatinya?" Tanya Diego berjalan ke tengah. " Silahkan. Tapi setidaknya jujurlah ia pria seperti apa" lanjutnya

" Kau harus berhenti bicara sekarang" Ucap Luther mulai emosi

Diego menoleh ke arahnya. " Kau, dari semua orang harusnya kau ada di pihakku nomor satu" Ucap Diego

" Aku memperingatkan mu" Ucap Luther semakin emosi

" Setelah yang dia lakukan padamu, dia mengirim mu sejauh mungkin!" Ucap Diego semakin mendekati Luther

" Diam, Diego!" Bentak Luther

" Itulah seberapa besarnya ia tak ingin melihatmu!" Ucap Diego menunjuk nunjuk Luther

Emosi Luther meledak, ia tak bisa lagi menahan amarahnya hingga melayangkan pukulan pada Diego dan memulai perkelahian sengit. Membuat semua orang yang ada di sana memilih mundur.

" Kalian!, Hentikan sekarang!" Teriak Pogo namun tak ada yang perduli

" Ayo bocah besar" Teriak Diego semakin memprovokasi Luther

Melihat situasi yang semakin menegang, Y/n berniat untuk mendekat dan menengahi mereka namun Five dengan cepat menarik pergelangan tangannya. " Jangan repot repot" Ucapnya menghentikan Y/n.

" Hentikan!" Teriak Vanya

" Pukul dia!" Teriak Klaus yang sepertinya menikmati perkelahian itu

Situasi semakin tak terkendali. Tak ada dari mereka yang mau mengalah membuat lainnya tak berani untuk melerai.

" Aku tak punya waktu untuk ini" Gumam Five berjalan pergi

" Kau mau kemana Five?" Teriak Y/n mengikuti Five

An Unusual Story (Y/N X TUA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang