CHAPTER 18

83 8 0
                                    

Kini ketiganya sudah berpindah tempat. Lagi. Mereka sedang berada di sebuah pertandingan tinju dan melihat Luther sedang bertanding dengan seorang petinju lainnya.

Awalnya Luther terlihat unggul dengan mendaratkan pukulan secara bertubi tubi pada lawan namun tiba tiba laki laki itu tampak sengaja membiarkan dirinya di hajar tanpa perlawanan.

" Dia dihajar habis habisan" Ucap Vanya

" Dia seperti sengaja" Ucap Yn saat tiba tiba Luther terlempar ke arahnya mereka

" Astaga Luther. Kenapa kau tidak melawan balik" Ucap Five

Luther membiarkan dirinya dihajar habis habisan tanpa perlawanan. Ekspresinya terlihat pasrah dan bahkan memprovokasi lawan untuk memukulnya lebih keras.

" Ayo Luther!" Teriak Yn

" Luther kau gila?, Pukul saja dia!" Teriak Five emosi

Luther menyuruh lawan untuk memukulnya sekuat tenaga hingga ia melayang dan jatuh ke tanah tak sadarkan diri.

" Sial" gumam Five

" Kenapa dia tidak melawan balik" Ucap Vanya bertanya tanya

Melihat Luther yang sudah tak sadarkan diri, mereka terpaksa membawanya kembali ke tempat laki laki itu sekuat tenaga.

Yn dan Vanya menemani Luther sedangkan Five menunggu mereka di mobil. Tak lama laki laki besar itu tersadar

" Luther" Panggil Vanya

" Alisson" Ucap Luther tersadar mengira itu suara Alisson

" Maaf mengecewakanmu" Ucap Vanya

" Hai Luther. Ini untuk wajahmu" Sapa Yn kemudian memberikan handuk untuk Luther

" Yn?" Ucap Luther heran

" Kau butuh bantal atau aspirin?" Tanya Vanya

" Vanya?" Panggil Luther tambah heran

" Yeah"

" Tunggu. Kenapa kalian disini?" Tanya Luther

" Kau kakakku" Jawab Vanya. " Ternyata" lanjutnya

" Five menemukan kalian" Ucap Luther

" Ya, dia dibawah menunggu di mobil" Ucap Vanya. " Katanya kau akan lebih baik sendirian" lanjutnya

Luther bangun dan duduk di ujung kasur. " Ya. Dia brengsek" Ucapnya

" Sangat brengsek" Ucap Vanya duduk disamping Luther

" Sepertinya kita harus membuat klub Anti Five" Ucap Yn berdiri di samping jendela

" Bagaimana denganmu Vanya?" Tanya Luther pada Vanya. " Dia menceritakan apa saja?" Lanjutnya

" Dia melengkapi ingatanku, delapan anak, simpanse yang bisa bicara" Jawab Vanya

" Ya" Ucap Luther

" Ayah yang hangat, penyayang dan kiamat" Ucap Vanya

" Dia menceritakan mu tentang itu?" Tanya Luther

" Sebenarnya Yn yang menjelaskan itu dan aku rasa ada sesuatu yang tidak mereka ceritakan" Jawab Vanya.

" Sesuatu seperti apa?" Tanya Luther

" Apa penyebab kiamat?" Tanya Vanya

Mendengar itu Yn menatap Luther dan menggelengkan kepalanya pelan namun laki laki itu tidak perduli. " Kau" Jawabnya pada Vanya.

Yn tiba tiba berdehem dengan canggung. " Sepertinya aku butuh air. Kutunggu di bawah" Ucapnya dengan cepat berjalan keluar.

Ia tak mau berada di situasi yang berbahaya itu dan mencari alasan untuk menghindar.

An Unusual Story (Y/N X TUA)Where stories live. Discover now