CHAPTER 7

109 11 3
                                    

  Luther dan Y/n kembali ke akademi. Terlebih dahulu gadis itu menemui Grace untuk membantu merawat lukanya. Setelah itu, Y/n dan yang lain berkumpul di ruang keluarga untuk mendiskusikan sesuatu.

" Apa yang sedang kita saksikan?" Tanya Y/n

" Rekaman ayah sebelum meninggal" Jawab Luther

" Apa kau sungguh berpikir Ibu mau menyakiti Ayah?" Tanya Vanya pada Luther sambil menyaksikan video rekaman itu.

" Kau sudah lama tidak di rumah, Vanya." Jawab Luther. " Kau mungkin tidak mengenal Grace lagi" lanjutnya

" Jika ayah diracuni pasti tertulis di laporan koronernya" ucap Diego sambil memperhatikan rekaman tersebut

" Aku tidak butuh laporan untuk menjelaskan apa yang dilihat oleh mataku" ucap Luther

" Yang kau lihat dengan matamu juga belum tentu sepenuhnya benar" Ucap Y/n

" Y/n benar. Mungkin gravitasi rendah diluar angkasa mengacaukan pandanganmu" ucap Diego berjalan mendekati rekaman itu.

" Apa maksudmu?" Tanya Luther

" Lihat lebih dekat. Ayah memakai monokelnya. Ibu berdiri" ucap Diego memutar ulang rekamannya. " Monokel hilang" lanjutnya

" Oh ya" ucap Klaus tertawa

" Ibu tak meracuninya. Ibu mengambil monokelnya untuk dibersihkan" ucap Diego berjalan duduk diatas meja

" Lalu itu ada dimana?" Tanya Luther bingung. " Aku sudah mencarinya kemana kemana termasuk dibarang barang ibu dan itu tidak ada" lanjutnya

" Itu karena aku mengambilnya" ucap Diego. " Setelah pemakaman" lanjutnya

" Jadi selama ini kau yang mengambil monokel itu?" Tanya Alisson kaget. " Apa apaan kau diego" lanjutnya

" Berikan!" Ucap Luther

" Aku sudah membuangnya" ucap Diego

" Kau apa?" Tanya Luther emosi

" Karena aku tahu jika kau menemukannya pada ibu, kau akan kehilangan kendali seperti sekarang" ucap Diego sambil menunjuk nunjuk Luther

" Alasan itu sama sekali tidak membenarkan tindakanmu Diego" Ucap Y/n

" Tenanglah!" Teriak Vanya menghentikan mereka. " Aku tahu ayah orang yang tak bisa dipahami tapi aku ingat Satu hal yang dikatakannya. Ibu dibentuk untuk jadi pengurus dan pelindung" lanjutnya

" Apa maksudnya itu?" Tanya Alisson

" Ibu diprogram untuk bertindak jika hidup seseorang dalam bahaya" ucap Vanya menjelaskan

" Itu benar" Ucap Y/n membenarkan

" Kalau begitu, jika perangkat kerasnya rusak kita harus mematikannya" ucap Luther

" Tunggu. Ibu bukan penyedot debu yang bisa kau buang begitu saja" Ucap diego marah. " Ia punya perasaan, aku melihatnya!" Teriaknya

" Ibu hanya berdiri di sana Diego. Melihat ayah kita meninggal" Ucap Luther

" Aku setuju dengan Luther" Celetuk Alisson

" Kejutan" Gumam Diego

" Diam" Ucap Alisson

Luther dan Diego kini berbalik menatap Vanya yang kebingungan. Baru saja ia ingin berbicara namun Diego mengintrupsi nya

" Dia tak seharusnya bersuara" Ucap Diego

" Aku baru mau bilang setuju denganmu" Ucap Vanya

" Oke. Dia mendapat suara" Ucap Diego. " Bagaimana denganmu tukang mabuk?, Apa pilihanmu?" Lanjutnya menunjuk Klaus yang sedari tadi diam

An Unusual Story (Y/N X TUA)Where stories live. Discover now