Luther dan Y/n kembali ke akademi. Terlebih dahulu gadis itu menemui Grace untuk membantu merawat lukanya. Setelah itu, Y/n dan yang lain berkumpul di ruang keluarga untuk mendiskusikan sesuatu.
" Apa yang sedang kita saksikan?" Tanya Y/n
" Rekaman ayah sebelum meninggal" Jawab Luther
" Apa kau sungguh berpikir Ibu mau menyakiti Ayah?" Tanya Vanya pada Luther sambil menyaksikan video rekaman itu.
" Kau sudah lama tidak di rumah, Vanya." Jawab Luther. " Kau mungkin tidak mengenal Grace lagi" lanjutnya
" Jika ayah diracuni pasti tertulis di laporan koronernya" ucap Diego sambil memperhatikan rekaman tersebut
" Aku tidak butuh laporan untuk menjelaskan apa yang dilihat oleh mataku" ucap Luther
" Yang kau lihat dengan matamu juga belum tentu sepenuhnya benar" Ucap Y/n
" Y/n benar. Mungkin gravitasi rendah diluar angkasa mengacaukan pandanganmu" ucap Diego berjalan mendekati rekaman itu.
" Apa maksudmu?" Tanya Luther
" Lihat lebih dekat. Ayah memakai monokelnya. Ibu berdiri" ucap Diego memutar ulang rekamannya. " Monokel hilang" lanjutnya
" Oh ya" ucap Klaus tertawa
" Ibu tak meracuninya. Ibu mengambil monokelnya untuk dibersihkan" ucap Diego berjalan duduk diatas meja
" Lalu itu ada dimana?" Tanya Luther bingung. " Aku sudah mencarinya kemana kemana termasuk dibarang barang ibu dan itu tidak ada" lanjutnya
" Itu karena aku mengambilnya" ucap Diego. " Setelah pemakaman" lanjutnya
" Jadi selama ini kau yang mengambil monokel itu?" Tanya Alisson kaget. " Apa apaan kau diego" lanjutnya
" Berikan!" Ucap Luther
" Aku sudah membuangnya" ucap Diego
" Kau apa?" Tanya Luther emosi
" Karena aku tahu jika kau menemukannya pada ibu, kau akan kehilangan kendali seperti sekarang" ucap Diego sambil menunjuk nunjuk Luther
" Alasan itu sama sekali tidak membenarkan tindakanmu Diego" Ucap Y/n
" Tenanglah!" Teriak Vanya menghentikan mereka. " Aku tahu ayah orang yang tak bisa dipahami tapi aku ingat Satu hal yang dikatakannya. Ibu dibentuk untuk jadi pengurus dan pelindung" lanjutnya
" Apa maksudnya itu?" Tanya Alisson
" Ibu diprogram untuk bertindak jika hidup seseorang dalam bahaya" ucap Vanya menjelaskan
" Itu benar" Ucap Y/n membenarkan
" Kalau begitu, jika perangkat kerasnya rusak kita harus mematikannya" ucap Luther
" Tunggu. Ibu bukan penyedot debu yang bisa kau buang begitu saja" Ucap diego marah. " Ia punya perasaan, aku melihatnya!" Teriaknya
" Ibu hanya berdiri di sana Diego. Melihat ayah kita meninggal" Ucap Luther
" Aku setuju dengan Luther" Celetuk Alisson
" Kejutan" Gumam Diego
" Diam" Ucap Alisson
Luther dan Diego kini berbalik menatap Vanya yang kebingungan. Baru saja ia ingin berbicara namun Diego mengintrupsi nya
" Dia tak seharusnya bersuara" Ucap Diego
" Aku baru mau bilang setuju denganmu" Ucap Vanya
" Oke. Dia mendapat suara" Ucap Diego. " Bagaimana denganmu tukang mabuk?, Apa pilihanmu?" Lanjutnya menunjuk Klaus yang sedari tadi diam
YOU ARE READING
An Unusual Story (Y/N X TUA)
FanfictionHai guys!!! Mimin balik lagi nih buat cerita fanfic tentang The umbrella Academy tapi kali ini dengan kisah yang sedikit berbeda dengan sebelumnya. Cerita ini di buat berdasarkan serial the umbrella akademi jadi, alur dan pemain dibuat sama namun di...