CHAPTER 6

92 16 2
                                    

Setelah situasi mulai mereda. Five dan Y/n akhirnya pergi dari tempat itu secara diam diam agar tak tertangkap polisi. Mereka memutuskan untuk kembali ke akademi. Sebelum masuk, Five tiba tiba mengehentikan Y/n.

" Kenapa?" Tanya Y/n kebingungan

" Jangan beritahu siapapun tentang ini" Ucap Five tegas. " Siapapun" lanjutnya

" Aku tahu" Jawab Y/n

" Bagus" Ucap Five kembali berjalan masuk

Saat menaiki tangga, mereka tak sengaja berpapasan dengan Luther dan Alisson yang sedang beradu argumen. Kedatangan Y/n dan Five membuat Alisson dan Luther berhenti bertengkar dan fokus pada keduanya yang terlihat berantakan.

" Five, y/n" ucap Alisson kebingungan

" Kalian dari mana?" Tanya Luther

" Kalian tak apa apa?" Tanya Alisson yang melihat Five dan y/n terlihat kacau

" Tak apa" Ucap Y/n berusaha tenang meskipun merasa kesakitan

" Katakan apa yang terjadi, mungkin kami bisa membantu" ucap Luther ingin memegang wajah Five

Five menangkap tangan Luther. " Tidak ada yang bisa kalian lakukan" ucapnya menggenggam tangan Luther sambil menatapnya tajam kemudian berjalan pergi

" Aku ke kamar dulu" Ucap Y/n berjalan menjauh

" Hei Y/n" cegah Alisson

" Ada apa?" Tanya Y/n berbalik

" Kau benar benar tak apa?" Tanya Alisson khawatir. " Kau tampak pucat" lanjutnya

" Aku tak apa. Jangan khawatir" Jawab kembali berjalan.

Y/n dengan cepat masuk ke dalam kamar. Ia duduk di kasur dan kembali memeriksa luka nya yang kini semakin perih. Dia sudah tak tahan dan berniat mencari Grace untuk membantu merawatnya.

Namun saat hendak pergi, ia tiba tiba teringat dengan perkataan Five yang melarangnya untuk memberitahu siapapun tentang kejadian tadi membuat Y/n mengurungkan niatnya karena tak mau menimbulkan kecurigaan.

Karena tak ada pilihan lain, terpaksa dia yang harus merawat lukanya sendiri. Diapun pergi ke ruangan penyimpanan obat obatan ayahnya untuk mengambil beberapa obat dan dan alat yang diperlukan.

" Y/n?" Panggil Klaus yang tiba tiba muncul

" Ya tuhan. Klaus, kau mengagetkanku" Ucap Y/n tersentak

" Maaf, Aku tak bermaksud" Ucap Klaus

" Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Y/n

" Aku sedang mencari. Bisa saja ayah meninggalkan petunjuk" Ucap Klaus berbohong

" Di sini?" Tanya Y/n ragu

" Siapa tahu. Kau sendiri sedang apa?" Tanya Klaus

" Oh, aku hanya ingin mengambil beberapa obat" Ucap Y/n

" Kau terluka?" Tanya Klaus

" Yeah, hanya goresan kecil" Ucap Y/n berbohong

" Kau butuh bantuan?" Tanya Klaus

" Tidak. Aku bisa melakukannya sendiri" Tolak Y/n. " Kau lanjutkan saja kegiatanmu" lanjutnya

" Baiklah" Ucap Klaus

Y/n dengan cepat kembali ke kamar lalu mempersiapkan semua alat. Dia duduk di kasur kemudian menggulung bajunya. Pertama tama Dia mengambil sebotol desinfektan dan menyiramkan ke area luka, membuat Y/n meringis sangking perihnya.

Kemudian ia mempersiapkan alat jahit dan bersiap. Namun sebelum itu Y/n terlebih dahulu mengambil sebuah kain dan menggigitnya agar tak mengeluarkan suara saat dia melakukan penjahitan.

An Unusual Story (Y/N X TUA)Where stories live. Discover now