31. The truth

166 17 4
                                    

Jika Shelby berkata bahwa dirinya tidak suka menguping karena itu melanggar privasi orang lain, itu hanya berlaku ketika obrolan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika Shelby berkata bahwa dirinya tidak suka menguping karena itu melanggar privasi orang lain, itu hanya berlaku ketika obrolan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Namun, jika mendengar namanya disebut terang-terangan seperti ini, Shelby mana tahan untuk tidak menguping.

Lagi-lagi dari kamar Bunda dan Ayah.

"Hari ini Ibu mau ke rumah Anton buat ambil surat perjanjiannya, Mas?" tanya Bunda Lilith.

Ayah Erik menjawab, "Bukan cuma surat perjanjian, surat-surat keterangan adopsi Shelby juga mau dibawa oleh Ibu."

Shelby membeku. Ia tak bisa fokus lagi dengan apa yang mereka bicarakan selanjutnya. Mendengar kata adopsi, pikirannya mendadak kelabu. Sebelum ia tumbang, Shelby memutuskan untuk beranjak dari sana demi segelas air putih.

Shelby menekan tombol dispenser dengan tatapan kosong, ia masih mencoba untuk memahami apa yang baru saja ia dengar.

"Shel!" teriak Ayaz ketika melihat Shelby dengan santainya akan meminum air dari tombol merah dispenser.

Namun terlambat, gelas itu telah lebih dulu menyentuh bibir Shelby, dan membuatnya meringis ketika rasa panas mulai menyapa bibirnya.

Ayaz menghampiri Shelby dengan panik. "Ceroboh banget sih lo!"

Shelby mengabaikan Ayaz dan tetap mengipasi bibirnya dengan tangan, walaupun sebenarnya itu tidak terlalu berpengaruh.

Mata Shelby langsung terbuka sempurna ketika Ayaz tiba-tiba menangkup dagunya dengan kedua tangan, lalu ia menyatukan bibir mereka. Ayaz melumat bibir bawah Shelby dengan sangat hati-hati.

Shelby hanya diam dan membiarkan Ayaz melakukan apa yang ia mau, sampai Ayaz sendirilah yang menyudahi tautan bibir itu.

"Gimana bibir lo? Masih panas nggak?"

Shelby mengerejapkan matanya. Dia membatu untuk beberapa saat. Ketika tersadar, Shelby langsung melengos. "Bisa banget lo cari kesempatan dalam kesempitan."

Ayaz tertohok mendengarnya. "Gue beneran khawatir, Shel."

"Ya emang harus banget pake ciuman? Kan bisa pake cara lain, emang lo aja yang mesum." sahut Shelby tak mau kalah.

"Iya gue mesum, terus mau apa lo?" tantang Ayaz.

Shelby menegang ketika Ayaz semakin mendekatkan tubuhnya, dia bahkan menahan napas karena itu. Sialnya, ada meja di belakang Shelby, ia jadi tidak bisa menghindar karena itu.

Cukup lama dalam posisi yang hanya terpaut beberapa sentimeter, Ayaz tersenyum dan berakhir mencium pipi Shelby dengan singkat, lalu pergi begitu saja setelah sukses membuat Shelby mematung.

Cukup lama dalam posisi yang hanya terpaut beberapa sentimeter, Ayaz tersenyum dan berakhir mencium pipi Shelby dengan singkat, lalu pergi begitu saja setelah sukses membuat Shelby mematung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dikejar Warisan [END]Where stories live. Discover now