Dikejar Warisan [END]

12. Mission 3 : Parenting

Mission 3

Jaga Esther dengan baik dan buat dia senang. Nanti, Esther yang akan memilih.

...

Esther Kaan, putri pertama Shanice Khair dan Edward Kaan yang baru saja menginjak usia empat tahun itu, kini masih tertidur pulas. Mendapatkan kesempatan itu, Ayaz dan Shelby menggunakannya untuk berdiskusi tentang rencana apa yang akan mereka jalani untuk menggagalkan misi ini.

Keluarga mereka sudah meluncur sejak setengah jam yang lalu. Kini, Ayaz dan Shelby tengah duduk berbincang di sofa kamar mereka.

"Menurut lo, Eshter gak suka apa?" tanya Shelby memulai diskusi.

Ayaz nampak berpikir keras lalu menemukan jawabannya. "Sayur! Dia gak suka makan sayur."

Giliran Shelby yang berpikir. "Masa iya kita ajak dia masak sayur? Jangan lah, bahaya itu."

Ayaz tahu itu bahaya, dia juga tidak mungkin mengajak Esther berurusan dengan api. Meskipun Shelby ahlinya memasak, dan mereka bisa mengusahakan untuk lebih berhati-hati, namun tetap saja malang tidak berbau. Ada kalanya mereka sial, semuanya akan berantakan. Mungkin mereka memang berhasil menggagalkan misi karena itu, namun apakah pantas jika hal itu ditukar dengan nyawa anak kecil?

"Gimana kalau kita ajak dia berkebun? dia pasti bakal bete banget sama kita karena diajak main kotor-kotoran," usul Ayaz.

Sepertinya itu bukanlah ide yang buruk, Shelby mengangguk setuju, "Boleh juga ide lo. Terus nanti sarapan sama makan siangnya kita full sayur aja biar dia makin kesel."

"Apalagi kalau kita ajak dia beres-beres rumah, apa gak jadi hari terburuk tuh dalam hidupnya?" sahut Ayaz lalu tertawa setelahnya.

Shelby mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bangun tidur langsung ajak dia beres-beres rumah, Yaz!"

"Oke, tapi inget ya Shel, kita gak boleh bikin dia nangis, cukup bikin dia kesel aja."

Shelby mengacungkan jempolnya dengan semangat.

Esther memang tidak suka sayur, Ayaz jelas tahu itu. Sebab diantara yang lain, Esther jauh lebih dekat dengan Ayaz. Meskipun sekarang keduanya jarang bertemu, namun kedekatan itu tidak pernah berkurang sedikitpun.