1. Shower gel

465 36 1
                                    

"AYAZ LO HABISIN SABUN MANDI GUE?!?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"AYAZ LO HABISIN SABUN MANDI GUE?!?!"

Teriakan Shelby menggema di rumah besar keluarga Khair. Perempuan itu sukses mengalihkan perhatian semua orang. Nenek Ragna yang sedang merajut, kakek Khair yang sedang membaca koran, Bunda Lilith yang sedang memasak di dapur bersama Bibi, semuanya menghela napas mendengar teriakan menantunya itu.

Satu minggu setelah Shelby resmi menjadi istrinya Ayaz Khair, cucu kedua dari keluarga ini, teriakan-teriakan Shelby mulai akrab di telinga mereka. Mungkin hanya Ayah Erik saja yang tidak terlalu sering mendengarnya, sebab ia jarang berada di rumah. Bekerja sebagai dokter bedah di rumah sakit Astra Medica, membuatnya menjadi orang yang sibuk sekali.

Entah memang Ayaz yang selalu memancing amarah Shelby atau memang Shelby sendirilah yang emosian, yang jelas, dari awal mereka memang tidak pernah setuju untuk terikat dalam pernikahan ini.

Mereka tidak terlalu bodoh untuk mengerti bahwa pernikahan mereka ini dilandasi oleh kerjasama dua perusahaan besar. Big Wave, perusahaan milik keluarga Khair yang bergerak di bidang IT dengan perusahaan produk makanan milik keluarga Basagita, Terabbites.

Padahal kalau tidak menikah pun, mereka masih bisa bekerja sama.

Shelby tidak terlalu tahu tentang itu, hal umum yang dia ketahui adalah Big Wave akan meluncurkan sebuah aplikasi khusus untuk menyediakan semacam promosi, diskon, label harga, stok, dan sebagainya dengan berbagai perusahaan produk makanan. Nah, Terabbites adalah kolaborasi pertama mereka. Mengingat banyaknya konsumen produk Terabbites saat ini, melakukan kerjasama tentu saja akan menguntungkan.

Shelby adalah orang pertama yang Ayaz beritahu bahwa nama aplikasi itu adalah B-bite Up.

Kini, dua orang yang saling mengejar itu mulai menuruni tangga. Shelby terus berteriak memaki-maki Ayaz, sedangkan Ayaz sesekali sengaja membalikkan badan hanya untuk menjulurkan lidahnya pada Shelby. Ya ampun Ayaz, itu sangat berbahaya!

Seperti yang ditakutkan, tepat di tangga terakhir, Ayaz kehilangan ritme berlarinya dan jatuh terjengkang dengan posisi punggung menyentuh lantai duluan. Mau tak mau, Shelby yang berada tepat dibelakangnya pun ikut terjatuh menimpa tubuh Ayaz sebab tak sempat menghentikan larinya.

Gedebuk!

Akibatnya, bibir Shelby mendarat tepat di atas hidung mancung Ayaz. Cukup lama untuk mereka tersadar, sampai akhirnya Shelby buru-buru menjauhkan wajahnya dari Ayaz dan bergerak dengan kikuk.

Ayaz pun sama kikuknya, dia mengusap-usap tulang hidungnya yang terasa sakit.

Ingatan tentang Ayaz yang menghabiskan satu botol sabun mandinya kembali terputar di kepala Shelby. Shelby yang tadinya merasa canggung kini beralih menatap Ayaz dengan tajam sambil mencengkeram kerah bajunya.

Dikejar Warisan [END]Where stories live. Discover now