21. Sick

189 20 2
                                    

Untuk membayar kesalahannya, Ayaz kembali mengajak Shelby makan siang di luar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk membayar kesalahannya, Ayaz kembali mengajak Shelby makan siang di luar. Kali ini, dia benar-benar menepatinya. Bahkan, Ayaz sudah tiba di tempatnya 15 menit lebih dulu dari Shelby. Shelby berkata bahwa ini adalah kesempatan terakhir untuk Ayaz memperbaiki kesalahannya. Karena itu, Ayaz sengaja mematikan handphone-nya agar tidak ada yang bisa menggoyahkannya lagi.

Ayaz memilih tempat yang berbeda. Menurutnya, karena ini adalah makan siang perdamaian mereka, tentu saja vibes-nya harus berbeda dan baru. Takutnya Shelby malah teringat akan kejadian dimana dirinya beradu mulut dengan segerombolan gadis di tempat itu.

Merasa janggal karena Shelby tak kunjung datang juga, Ayaz memutuskan untuk membuka handphone-nya dan mencari tahu kabar Shelby. Betapa terkejutnya Ayaz ketika ia mendapati 23 panggilan tak terjawab di bar notifikasinya, dan itu semua atas nama Shelby.

Dengan panik, Ayaz menelepon kembali nomor Shelby.

Begitu panggilannya terhubung, Shelby langsung murka dari seberang telepon. "Kemana aja sih lo?!"

Ayaz berusaha untuk tidak terdengar panik. "Kenapa, Shel? Gue udah di tempat, lo lagi di mana?"

"Lo belum ngasih tau gue tempatnya, Ayaz!!"

Sempat merasa bingung, Ayaz akhirnya menepuk keningnya sendiri ketika menyadari kesalahannya. "Duh, sumpah gue beneran lupa, Shel!"

"Ya udah cepetan di mana tempatnya?!"

Ayaz sedikit dibuat gelagapan. "Gue share lock sekarang ya, lo dianter Pak Edwin ‘kan?"

"Buruan."

Shelby menutup panggilannya sebelum Ayaz sempat menjawab.

Ayaz mengutuk dirinya sendiri setelah mengirim alamat restorannya ke Pak Edwin. Ayaz heran, selalu saja ada masalah ketika ia dan Shelby ingin menciptakan momen. Setelah dipikir-pikir, Ayaz lebih bingung dengan dirinya sendiri yang entah bagaimana bisa lupa memberitahu Shelby alamatnya.

Tak lama itu, Shelby datang dengan wajah masamnya. Habislah Ayaz.

Setelah berdiam-diaman lama sementara tatapan mereka seperti sedang beradu ketajaman, Shelby akhirnya memutus kontak mata itu dan menghembuskan napasnya lelah. Sedangkan Ayaz malah menggaruk-garuk lehernya yang tak gatal sebab situasinya terasa sangat canggung.

Saking canggungnya, Ayaz sampai tak sadar kalau dia menawarkan sushi kepada Shelby. "Emm ..., itu sushi Shel."

"Gue tau."

Ayaz mengangguk dan refleks menjawab, "Iya gue tau kalo lo tau! Gue cuma—"

Shelby sedikit tertawa melihat wajah panik Ayaz. "Santai, Yaz. Tegang banget muka lo."

Sementara Shelby mulai menyuap sushi-nya, Ayaz terdiam. Melihat Shelby tertawa seperti itu, entah mengapa hatinya tiba-tiba menghangat. Senyumnya indah. Semua hal tentang Shelby itu indah, sebenarnya.

Dikejar Warisan [END]Where stories live. Discover now