20 B

694 85 4
                                    

Sebuah mobil berjalan membelah jalanan kota bangkok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah mobil berjalan membelah jalanan kota bangkok.

Mobil yang berisikan 4 orang itu di kendarai dengan penuh nafsu 180km/ jam.

Entahlah saat ini sang sopir sepertinya sedang dalam ke adaan emosi dan kalut.

Mobil terus melaju hingga di sebuah perempatan jalan ada mobil Lain dari arah yang Berbeda mendekat ke arah mereka.

Sorot lampu dari mobil yang ada di hadapannya membuat mata si sopir silau hingga mobil yang di kendarainya oleng ke samping dan...

*BRAAAAKKKK

Mobilnya di tabrak dari belakang hingga berbalik beberapa kali 3 penumpang dalam mobil itu kritis 1 lainnya meninggal di tempat, si lelaki tinggi yang duduk di belakang kursi kemudi terpental beberapa meter karena kaca belakang yang pecah.

Mobil yang menabrak mereka juga mengalami hal yang sama, hanya saja mereka lebih beruntung, karena semuanya masih selamat.

Darah berceceran di tengah jalan, keadaan mobil yang sudah tidak berbentuk si kecil yang baru berusia 4 tahun menangis ketakutan karena merasakan rasa sakit di bagian tubuhnya.

Ambulan datang semuanya di bawa ke Rumah sakit, korban selamat yang masih sadar menangis melihat anggota keluarga mereka yang sedang kritis di dalam ruang ICU, si lelaki yang sudah tidak bernyawa sudah di bawa ke ruang jenazah.

Sosok tinggi yang lain berlari menyusuri lorong rumah sakit terus berlari hingga berada di depan ruang ICU, dia melihat saudara dari sahabatnya menangis, seketika pikiran buruk menyusup ke dalam otaknya.

“phi?? Dimana dia?” Tanya si lelaki dengan nafas ngos ngosan.

Keluarga korban menangis, semakin lama tangisan itu semakin menyayat badan si lelaki mulai bergetar.

“phi dimana dia?“ si lelaki menggoyang goyangkan bahu yang lebih besar, bahu milik kakak dari sahabatnya.

“Dia sudah.....” yang kakak dari sahabatnya tak mampu mengatakan apa yang terjadi pada adiknya.

“tidak!!!! Dia tidak mungkin....“ si tinggi berteriak, sebuah teriakan yang cukup keras hingga membuat seluru rumah sakit mendengarnya.

“phi, phi jangan membohongiku” Ucapnya meminta kepastian, lelaki tinggi di hadapannya hanya bisa menangis dalam diam.

“ Maafkan phi ini semua salahku, aku mengendarai mobilku terlalu kencang” Ucap lelaki yang satunya, dia adalah suami dari kakak sahabatnya.

“Kenapa phi? Kenapa?? Phi bilang akan membahagiakannya tapi kenapa?” si lelaki semakin histeris.

Dia tak pernah menyangka jika senyum yang dia lihat kemarin adalah senyum terakhir sahabatnya.

Senyum yang di berikan sang sahabat saat dia mengatakan akan pindah bersama kakak dan kakak iparnya.

Di saat dia mengatakan bahwa dia akan berbahagia dengan keluarga kakaknya, awalnya dia tak mengijinkan sahabatnya itu pergi, tapi sahabatnya terus memaksa hingga membuat dirinya menyerah dan membiarkan sahabatnya menentukan jalan hidupnya sendiri.

Dia benar benar menyesal jika dia tau bahwa jalan yang sahabatnya pilih akan membuat dirinya pergi untuk selamanya dia mungkin akan merantai sahabatnya agar tidak pergi.

“Kalian berdua pembunuh!! Aku benci kalian” Teriaknya kemudian berlari, menyusuri seluruh bagian rumah sakit hingga menemukan sebuah ruangan bertuliskan “Kamar jenazah.

Si lelaki melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu mendatangi setiap tubuh yang tertidur di sana.

Membuka kain penutup putih yang menutupi mereka satu persatu hingga menemukan wajah yang dia cari, Wajah sang sahabat yang sedang terpejam dengan seulas senyum di bibirnya, ada beberapa luka di wajahnya.

Dia mengingat kata terakhir sang sahabat yang mengatakan...

“Kemanapun phi dan suaminya membawaku, percayalah aku pasti bahagia disana”

Saat mengingat kata itu, tubuh si lelaki menegang kemudian tersenyum.

“Aku percaya kau pasti bahagia di sana” Ucapnya lalu kembali menutupi wajah sahabatnya dengan kain putih.





•••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
YOU ARE MY HOME (MEWGULF)~ENDWhere stories live. Discover now