"Maksud?" Tanya Ronald. "Makan, ayo aaaa." Salmiera masih setia menunggu mulut Ronald terbuka.

"Aku sudah makan Salmiera, silakan kamu yang makan ya." Tolak Ronald sangat halus, hal ini membuat Salmiera mengerucutkan bibirnya.

"Kamu nggak mau makan dibekas sendok aku ya? Yaudah oke," ucap Salmiera dengan dramatis namun, terlihat gemas di mata Ronald.

Saat Salmiera menarik tangannya yang memegang sendok itu dengan cepat Ronald langsung melahap makanan yang ada di sendok itu.

Salmiera menyunggingkan bibir saat Ronald melahap makanannya.

Setelah menelan dengan benar makanan tersebut, Ronald mulai berbicara. "Bukan aku nggak mau Sal makan dari bekas sendok itu, cuman kaget aja tiba-tiba ditodong begitu apalagi kan aku sudah makan." Ucap Ronald lembut.

"Iya aku minta maaf udah maksa kamu," ucap Salmiera merasa bersalah.

"Nggak Sal, nggak papa. Yaudah ayo lanjutkan makannya." Ronald mengambil alih sendok tersebut lalu dia menyuapi Salmiera.

Mereka berdua saling bertatapan, malam ini Salmiera dan Ronald menghabiskan waktu bersama dengan menikmati makan malam buatan Bunda Salmiera, amat lengkap kenikmatan untuk Salmiera hari ini.

Setelah makan malam Salmiera dan Ronald kembali ke kamar, mereka bersantai sambil bersandar di headboard dengan saling bercengkrama satu sama lain. Salmiera sibuk dengan series yang ditonton sedangkan Ronald sibuk dengan tabletnya, sambil sesekali mengelus kepala Salmiera yang bersandar di dekapannya.

Sudah selesai dengan pekerjaannya, Ronald mematikan lampu utama kamar dan kamar mereka kini temaram, tersisa Salmiera yang masih sibuk dengan series yang ditonton.

"Serius banget," ucap Ronald yang kembali beranjak ke atas ranjang.

"Seru tau." Jawab Salmiera yang masih berfokus kepada series nya.

Lalu Ronald ikut bergabung menonton series tersebut bersama Salmiera tentunya sambil mendekap satu sama lain.

"Sal, nggak ada yang mau kamu bicarakan tentang hari ini?" Tanya Ronald tiba-tiba yang membuat fokus Salmiera terpecahkan.

Salmiera memperbaiki posisinya, dia menatap Ronald. "Bukannya sudah ya, aku cerita kalo aku rekaman lagu baru." Jawab Salmiera.

"Yang tentang di rumah sakit mengobrol dengan Dokter Jasmine?" Pertanyaan Ronald sukses membuat Salmiera kaget. Apakah Ronald tadi melihat dirinya dan Dokter Jasmine.

"Kamu lihat ya?" Tanya Salmiera, Ronald menggelengkan kepalanya.

"Bunda dan Ibu yang lihat," ucap Ronald yang membuat Salmiera semakin kaget.

"Dokter Jasmine bilang apa?" Tanya Ronald to the point.

Salmiera menghela nafasnya kasar. "Ya itu sama seperti yang kamu bilang, dia suka sama kamu. Terus dia bilang dia mau menerima kamu, dia punya cinta yang tulus untuk kamu. Dia mau kamu." Jawab Salmiera sambil memainkan jemari Ronald.

Ronald jelas kaget, seberani itu Dokter Jasmine. "Dan respon kamu?" Tanya Ronald hati-hati.

"Aku bilang kamu bukan barang yang bisa dipindah alihkan dan aku bilang aku bukan Salhiera yang akan menyakiti kamu." Jawab Salmiera sambil menunduk.

Ronald menangkup wajah Salmiera dan mengangkat nya untuk melihat Ronald. "Keren banget jawabannya, makasih ya Sal, aku sangat bersyukur kita dipertemukan." Ronald tersenyum sambil mencium dahi Salmiera, lalu kedua mata Salmiera yang sejak tadi sudah tertutup, dan terakhir
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Punggung tangan Salmiera.

Pengganti  [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora