Part 24

11.5K 636 14
                                    

Setelah berbelanja Salmiera langsung buru-buru untuk pulang kembali ke apartemennya, karena dirinya harus memasak untuk Ronald yang sedang sakit.

Saat sudah berada di lobby apartemen dan bersiap untuk naik, tiba-tiba ada yang memanggil Salmiera, "Sal!" Salmiera yang merasa terpanggil pun menoleh ke sumber suara.

"Ehh Mas Dhanis," ucap Salmiera yang sedikit kaget akan pertemuannya dengan Dhanis. Dhanis merupakan kaka kelas Salmiera ketika berada di bangku kuliah dulu, saat ini Dhanis bekrja di label musik milik keluarganya.

"Salmiera apa kabar?" Tanya Dhanis basa basi.

"Alhamdulillah baik Mas, Mas sendiri apa kabarnya? Udah lama nggak kelihatan loh." Salmiera ikut menanyakan kabar Kaka tingkatnya ini.

"Baik juga Sal, ini saya beberapa bulan ini bolak balik Jogja Jakarta, ada projek yang saya pegang dan itu lokasinya di Jogja." Salmiera hanya mengangguk mendengarkan cerita Mas Dhanis.

"Oh iya Sal, kamu free nggak sekarang? let's have lunch?" Salmiera menggelengkan kepalanya

"Sorry Mas, aku lagi sibuk hari ini meybe next time," ucap Salmiera menolak secara terang-terangan, ya mana mungkin Salmiera meninggalkan Ronald yang sakit, kecuali kalau Ronald tidak sakit, mungkin Salmiera akan mempertimbangkan ajakan Mas Dhanis.

Setelah pamit kepada Mas Dhanis, Salmiera langsung buru-buru untuk naik dan kembali ke unit nya.

Saat sudah sampai Salmiera langsung mengesekusi bahan-bahan makanan tersebut dan membuat makan siang.

"Hmmm ini udah pas, semoga mirip rasanya," ucapnya setelah merasakan sup yang tadi dia tanyakan ke Ibu mertuanya.

Setelah memasak dan menyiapkan semuanya, Salmiera masuk ke kamar yang sudah gelap, Ronald sepertinya sengaja mematikan lampunya. Ya ini kesamaan Salmiera dan Ronald, sama-sama tidur dalam keadaan gelap.

Salmiera berganti baju dan bersih-bersi, setelah melakukan aktivitas masak dirinya merasa kegerahan dan memutuskan untuk mandi.

Setelah mandi dia langsung menyiapkan makanan untuk Ronald, ditaruhnya di nampan dan dibawa masuk ke kamar.

"Ron," ucap Salmiera lembut membangukan Ronald.

Tak ada respon, Salmiera sedikit menggoyangkan tubuh Ronald, "Ron bangun, makan dulu yuk." Salmiera kembali menggoyangkan tubuh Ronald.

Ronald mengerjapkan matanya pertanda dia akan bangun, "Hmmm." Suara serak Ronald terdengar.

"Makan dulu," ucap Salmiera sambil tersenyum.

Salmiera membantu Ronald untuk bangun dan duduk. Setelah itu Salmiera mengambil nampan yang tadi dia bawa.

"Buka mulutnya aaaaaa." Salmiera mengarahkan sendok seakan Ronald anak kecil.

"Sal, saya bukan Shaka." Ronald mengatakan itu sambil tersenyum melihat kelakuan sang istri. Iyaaa sang istri kan Ron?

"Cepetan buka mulutnya!" Salmiera dengan kesabaran setipis tisu itu semakin membuat Ronald tertawa.

Ronald mengambil tangan Salmiera yang memegang sendok, berniat mengambil sendok itu namun, dijegal oleh Salmiera, "Saya bisa sendiri Salmiera." Ucap Ronald

"Ish tinggal mangap apa susahnya sih Bapak Dokter!" Omel Salmiera.

"Oke oke," ucap Ronald dan langsung membuka mulutnya untuk melahap makanan yang disuapi oleh Salmiera.

Salmiera tersenyum puas melihat Ronald memakan masakannya, "Enak banget, kaya resep Ibu." Setelah mendapatkan pujian dari Ronald, perasaan Salmiera full, tak tahu bagaimana mendeskripsikannya namun dirinya sangat senang untuk ini.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang