Part 23

11K 667 25
                                    

Happy Reading

Sudah terhitung 2 bulan Salmiera Ronald menjadi sepasang suami istri dan tinggal bersama, dan dalam sebulan itu mereka sudah belajar untuk mengenal satu sama lain.

Pagi ini Salmiera sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri karena Ronald belum pulang dari jaga di rumah sakit.

Saat sedang menyantap makanannya tiba tiba bel apartemen nya berbunyi pertanda ada tamu.

Salmiera beranjak ke arah pintu dan segera membukanya, saat membuka pintu Salmiera tampak kaget melihat seorang di balik pintu itu, dia adalah Ronald dengan wajah lelahnya.

"Eh udah balik lu, Ron? Tumben cepet?" Tanya Salmiera.

Ronald diam krna lemas dia berlalu masuk ke dalam tanpa menjawab pertanyaan Salmiera. Salmiera yang memperhatikan Ronald yang terlihat sangat lemas.

"Ron, are you okay?" Tanya Salmiera yang menyusul Ronald cepat saat melihat lelaki itu sedikit oleng.

"Ahh saya hanya kelelahan Sal, saya istirahat duluan ya." Ronald lalu masuk ke kamar untuk membersihkan dirinya.

Salmiera melanjutkan makannya, sebenarnya dia khawatir dengan keadaan Ronald tapi Salmiera mencoba memberikan waktu Ronald untuk beristirahat.

Setelah menyelesaikan makanannya dan membersihkan area dapur dan ruang tengah Salmiera masuk ke kamarnya ingin melihat keadaan Ronald.

Dia masuk ke kamar dengan hati-hati, dilihat Ronald sudah berbaring di tempat tidur sangat terlihat wajahnya pucat.

Salmiera berjalan mendekati Ronald, dia duduk di pinggir ranjang untuk melihat lebih dekat keadaan Ronald. Salmiera memegang dahi Ronald, dirinya kaget karena suhu tubuh Ronald sangat panas.

"Buset panas banget," ucap Salmiera yang menempelkan telapak tangannya di dahi Ronald.

Salmiera lalu beralih menglus surai rambut hitam Ronald, dipandang seorang yang beberapa bulan ini bersamanya, seorang yang sangat sabar mengerti dirinya.

Saat sedang asik mengelus rambut Ronald, tiba-tiba tangan Salmiera ditarik oleh tangan Ronald untuk ditempelkan di pipi Ronald.

"Ron, what u feel?" Tanya Salmiera sambil mengelus pipi Ronald yang tumbuh bulu-bulu halus itu.

Ronald masih memejamkan matanya, "Sebentar Sal, seperti ini dulu." Bukannya menjawab pertanyaan Salmiera, Ronald semakin memeluk tangan Salmiera tak ingin beranjak.

Salmiera menurut saja permintaan Ronald, tangan nya masih betah berada di antara tangan dan pipih Ronald.

"Ternyata Pak Dokter ini bisa sakit juga," ucap Salmiera random. Ronald yang masih memiliki kesadaran hanya tersenyum mendengar ucapan Salmiera.

"Dokter itu manusia juga Buk Penyanyi," celetuk Ronald yang membuat Salmiera tertawa.

Setelah itu Ronald membuka matanya dan melepaskan tangan Salmiera, Salmiera sedikit heran ada apa dengan Ronald.

"Kenapa Ron?" Tanya Salmiera.

Ronald menggeleng-gelengkan kepalanya, "Nanti tangan kamu pegel." Ucapnya yang membuat Salmiera kaget akan alasan itu.

Beberapa bulan tinggal bersama Ronald, Salmiera juga tahu bahwa laki-laki yang saat ini menjadi suaminya merupakan laki-laki yang tidak egois dan sangat pengertian, terkadang Salmiera malu sendiri krna jika dipikir dirinya sangat amat egois, yang selalu mengalah adalah Ronald.

Salmiera kembali mengelus rambut Ronald yang sudah sedikit panjang, "Lo udah makan belum? Mau gue buatin bubur?" Tanya Salmiera, Ronald hanya menggelengkan kepalanya.

Pengganti  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang