Penculikan?

77 12 5
                                    

Minggu pagi yang cerah, sesuai janji Isogai beserta murid kelas pembunuh lain mengajak Eri melihat kupu-kupu, tepatnya di pekarangan gedung khusus milik mereka.

Menggelar tikar dan mengeluarkan makanan ringan, piknik dadakan sebagai agenda mereka hari ini. Tak lupa Recovery Girl ikut serta dalam piknik, Karasuma serta Irina ikut serta meluangkan waktu. Sangat jarang mereka bisa berkumpul bersama selain di kelas maupun terkait misi.

Semilir angin musim gugur begitu sejuk namun tidak terlalu dingin dipadukan dengan kehangatan sinar mentari merupakan perpaduan yang sangat nyaman.

"Untungnya cuaca cerah ya? Padahal ramalan akan terjadi hujan." Komentar Hara Sumire sembari membuka kotak berisi makanan menyuruh rekannya untuk makan. Tentu saja tanpa disuruh mereka makan dengan lahap.

"Kalau hujan pun kita bisa piknik dengan memakai tenda." Ucapan asal Terasaka dihadiahi kutukan Hazama Kirara. Merasakan ada yang tak beres dari makanannya, Terasaka melepeh, "Asin? Rasa tak masuk akal apa ini?"

"Benarkah? Ini enak seperti biasa loh." Komentar Kurahashi.

"Ah itu berefek? Aku hanya mencoba membaca mantra baru dari novel yang aku baca. Mantra itu membuat makanan manis menjadi asin." Ujar Hazama tanpa rasa bersalah.

Perempatan imajiner muncul pada pelipis Terasaka, "Kau dendam padaku atau apa huh? Aku saja tidak mengganggumu."

Hazama menelan makanan ringan yang diambilnya, melirik sekilas sembari berkata, "Kau tidak akan mati semudah itu bukan? Biasanya Koro-sensei lah yang menemaniku latihan, tapi sudah tak bisa lagi."

Eri menatap dengan takjub saat kupu-kupu menghisap nektar pada bunga berwarna cerah itu, binar matanya ingin segera menggenggam kupu-kupu itu ditangannya. Langkah kecilnya berjalan dengan pelan, tangannya berniat meraih kupu-kupu, sesenti lagi dia dapat menyentuhnya, namun kupu-kupu itu terbang melaluinya, Eri berusaha mendapatkannya, tanpa menyerah dia melakukannya terus menerus. Jatuh bangun, tak memperdulikan wajah dan bajunya menjadi kotor.

"Eri, sini sebentar nak." Suara lembut di telinga dari Recovery Girl membuat gadis itu berbalik menghampiri.

"Ara, kamu segitunya ingin menyentuh kupu-kupu?" Tangan tua nan telaten Recovery girl mengelap noda kotor pada wajah gadis kecil itu, tak lupa dia juga membersihkan tangan gadis itu.

"Makan dulu ini nanti kau bisa mengejarnya lagi" Eri menerima donat madu duduk tepat di sebelah nenek itu dan mulai memakannya.

Melihat Eri yang makan dengan lahap dan agak berantakan dibuktikan dengan wajahnya yang cemong akibat madu itu membuat siapa saja tertawa kecil. Berniat membersihkan wajahnya dengan lengan baju, kupu-kupu yang tadi dikejarnya kini hinggap di hidungnya. Eri menahan nafas agar kupu-kupu itu tidak terbang.

"Kau ingin kupu-kupu ini?" Kurahashi mengeluarkan jurus andalan, bukan memakai quirk, melainkan jurus rahasia ajaran Koro-sensei, memikat serangga dengan makanan favorit serangga itu. Mengambil madu dan mengoleskannya pada bunga, Kupu-kupu yang semula hinggap pada hidung Eri, kini berganti hinggap di atas bunga itu. Tidak hanya kupu-kupu incarannya, kupu-kupu lainpun ikut hinggap. Dengan perlahan, Kurahashi memasukkannya ke dalam toples khusus, salah satu koleksi miliknya bagi pecinta serangga. Tentunya toples itu terdapat sirkulasi udara.

"Silahkan." Ucap Kurahashi dengan ceria memberikan toples itu kepada Eri.

"¹Chouchou. Chouchou." Serunya senang.

"Hai hai, indah bukan kupu-kupunya?" Ujar Recovery Girl dengan ramah.

"Nah Eri, kau harus menjaganya oke?" Pinta Kurahashi, senyuman tak lepas dari gadis manis ideal cenderung pendek, walau tak sependek Nagisa.

Assain Vs HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang