Another Side of Nagisa 2

234 30 9
                                    

Karma mengernyit saat melihat pipi mulus Nagisa yang memerah serta lebam pada tangannya, "Ne Shiota-chan pipi dan tanganmu kenapa? Efek bertengkar dengan Bakugo kemarin?"

Nagisa hanya diam tidak menjawab, tidak mungkin bukan dia mengatakan itu karena ibunya? Jika dia berkata seperti itu lantas dengan siapa dia akan hidup? Disaat ayahnya memilih menikah lagi.

Karma menghela nafas, "Diam pertanda ya. Akan aku adukan pada guru."

Dengan segera Nagisa menarik lengan Karma, gadis itu menggeleng, "Ja-jangan. Kami sudah berbaikan kemarin." Meminta maaf lebih dulu pertanda sudah berbaikan bukan?

"Benarkah? Baiklah, aku akan tetap bilang pada guru untuk mengobatimu. Bisa infeksi Shiota-chan." Ucap Karma.

Anak adam itu menarik lengan kecil anak hawa memaksanya untuk ikut dari belakang. Menemukan guru, dia lantas menarik seragam guru itu.

"Sensei, pipi serta lengan Shiota-chan lebam, takutnya infeksi."

Guru itu yang mengerti langsung mengobatinya tanpa bertanya. Sejujurnya si guru sudah menebak dari mana luka itu kalau bukan akibat perkelahian bukan?

Dengan malu-malu, Midoriya muda mengahampiri pasangan crimson -baby blue itu, "Bo-bolehkah aku makan dengan kalian?"

Nagisa mengangguk mengiyakan.

Mereka bertiga makan dalam diam, sesekali Midoriya melirik ke arah wajah di plester milik Nagisa itu.

"Sh-shiota-san, maaf, karena aku kau jadi terkena kekejaman Kacchan." Ucap Midoriya.

"Kacchan? Siapa dia?" Nagisa menelengkan kepalanya.

"Bakugo Katsuki, aku terbiasa memanggilnya Kacchan."

"Tidak apa Midoriya-san, aku juga yang salah terpancing seperti itu."

"Kalian mau bermain ke rumahku? Akan aku tunjukkan koleksi All might milikku." Nagisa melirik ke arah Karma begitu sebaliknya.

Karma menghela nafas, "Kapan? Karena setahuku Shiota-chan ini sibuk. Dia ada jadwal les musik, merajut, dan hal berkaitan dengan perempuan."

Midoriya mengerjap beberapa kali sebelum matanya berbinar, "Sungguh? Bukankah itu menakjubkan? Sore nanti bagaimana? Ibuku juga ingin bertemu dengan kalian."

Nagisa meminta petunjuk pada Karma, sedangkan surai crimson itu hanya menghela nafas lagi, "Baiklah, aku akan mengabari wanita tua itu untuk bilang pada ibumu Shiota-chan."

"Akabane-kun! Kau tidak boleh mengatai ibumu seperti itu."

"Hai hai tuan putri, akan aku ingat perintahmu~"

Selepas pulang sekolah, Nagisa menggandeng tangan Karma keduanya berjalan bersama menuju kediaman anak adam surai dark green itu. Memencet bel beberapa kali, menunjukkan seorang wanita dewasa dengan garis tegas namun lembut. Wajahnya tampak teduh.

"Tadaima!!" Seru Midoriya dengan riang.

"Izuku! Okaeri!" sambut sang ibu.

Nagisa menatap pemandangan itu, ada sedikit rasa iri dalam benaknya, apa itu keluarga yang dia inginkan?

"Ara, siapa ini?" Ucap Midoriya Inko melihat anaknya tidak hanya pulang sendiri.

Melihat Izuku yang tampak gugup, Nagisa melepas genggaman tangannya pada Karma, gadis itu membungkuk sedikit, "Shiota Nagisa."

Assain Vs HeroHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin