Eri Gadis Kecil yang Malang ✿2

80 15 5
                                    

Kondisi gadis kecil itu perlahan membaik, Hazama Kirara—spesialis mengambil alih tubuh seseorang berperan penting untuk mengetahui apa yang terjadi pada gadis itu.

Eri menatap dengan takut ke arah Hazama yang tampak menakutkan itu. Tubuh kecilnya bersembunyi di balik Okuda Manami meminta perlindungan padanya.

"Kurasa kau harus mencoba tersenyum Kirara, atau paling tidak matikan dulu aura serammu." Komentar Yoshida Taisei yang kini mendapat giliran untuk menjaga gadis itu.

Hazama melirik dengan tatapan biasa, walau begitu yang lain merasa sedang diintimidasi.

"Percuma penggila motor, dia itu memang tukang kutuk. Tidak cocok bersikap manis." Ucap Horibe Itona dengan nada biasa.

Hazama Kirara menatap ke arah gadis itu, dia merogoh boneka di dalam saku rok miliknya, "Kau ingin melihat sihir kutukan tidak?"

"Hoi hoi, kau mau membuat sekte baru hm? Atau meracuni anak di bawah umur?" Tanya Terasaka Ryouma.

"Diam kalian semua, aku sedang mengajari kutukan itu tidak menakutkan." Hazama Kirara membacakan mantra yang pernah dia baca pada koleksi buku mistis miliknya. Nama sihir yang dia pakai ini membangkitkan benda mati. Pada buku sihir dewi bagian dari novel fantasi yang pernah dia baca, sang dewi Lucia turun ke bumi, dia melihat seorang gadis kecil dalam keadaan tewas, karena rasa kasihan dewi itu membangkitkan gadis tersebut dengan sihir miliknya. Xác sống. Adalah sebuah sihir untuk membangkitkan benda mati, maupun yang sudah mati. Memasukkan roh yang ada di sekitar dan membuat roh itu dapat hidup pada sebuah wadah baru.

Mengucapkan mantra, perlahan boneka itu bangkit, boneka beruang yang terbuat dari benang wol itu bergerak ke sana kemari, tidak lupa dia mendekat ke arah Eri membuat anak itu melihat tingkah boneka beruang.

"Kau penasaran? Dia tidak akan mencelakaimu kok. Coba ajak dia bicara."

"Hmm..."

"Halo Eri, senang bertemu denganmu, maukah kamu menjadi temanku?" Dengan alat pengubah suara, Itona mendabing suara beruang itu, tentunya dia bersembunyi di tempat yang tepat agar tidak ketahuan.

"Kamu bisa bicara?"

"Tentu saja! Aku dibangkitkan oleh penyihir—maksudku oleh Hazama-san, aku berterimakasih sehingga bisa bicara denganmu. Kau mau tidak berbagi cerita denganku?"

"Cerita? Apa yang harus aku ceritakan? Aku tak tahu cerita menarik."

"Cukup kau sentuh tanganku maka aku akan tahu tentang dirimu."

Meminta perizinan kepada Okuda Manami, Eri menyentuh tangan boneka itu,  seketika tatapan gadis itu menjadi kosong pertanda tubuhnya sudah diambil alih seutuhnya. Seperti tukang santet yang dapat melakukan apapun yang dia mau dengan cara apapun, sangat cocok dengan Hazama Kirara.

"Baiklah, bisa kau katakan siapa namamu?"

"Eri"

Hazama melihat ke arah temannya, hal apa yang ingin ditanyakan kepada gadis itu.

"Coba tanyakan apa quirknya, supaya kita bisa tahu apa yang harus dilakukan." Usul Manami.

"Eri, bisa ceritakan apa quirkmu? Dan kenapa kau penuh luka?" Sejujurnya Hazama paling tidak ingin melakukan hal menyakitkan seperti ini kepada anak kecil, berhubung quirknya jauh lebih efisien daripada Isogai yang tengah melakukan misi, mau tidak mau dia harus melakukannya.

"Rewind, mereka mengatakannya begitu."

"Rewind?"

"Ayahku—Chisaki Kai memiliki Overhaul yang dapat merombak susunan apapun yang disentuhnya, sedangkan aku bisa meniadakan ataupun mengadakan sesuatu yang hidup. Singkatnya aku bisa menghilangkan esensial quirk itu sendiri dengan darahku."

Assain Vs HeroWhere stories live. Discover now