Camp Pelatihan >2<

130 28 0
                                    

Karma menatap murid kelas tambahan satu persatu, selesai menjelaskan, dia memberikan waktu kepada mereka untuk mencatat, dan memahami.

"Ada pertanyaan?" Karma melipat tangannya di depan dada menunggu pertanyaan.

Tangan terangkat, gadis dengan rambut hijau panjang tengah mengangkat tangannya, "Bisa jelaskan bagian ini?"

Karma berjalan menghampiri gadis dengan nama Shiozaki Ibara itu, "Ah kau bertanya terkait itu Shiozaki-san? Begini caranya."

Karma mulai menjelaskan ulang materi yang sebelumnya telah dia jelaskan. Tidak lupa dia memberikan contoh soal serupa dengan apa yang sudah dibuatnya di papan tulis. Dengan seksama, Shiozaki Ibara menyimak. Sesekali dia mengangguk saat memahami hal yang dirasa sulit olehnya.

"Terimakasih." Ucap Shiozaki.

"Tak masalah." Akabane Karma kembali ke depan kelas.

"Power bank man, ada yang ingin kau tanyakan?"

Kaminari gugup dengan keringat muncul dari pelipisnya.

"Tidak ada? Baiklah coba kau kerjakan ini." Karma menuliskan sebuah soal di papan tulis, dengan keringat mengucur Kaminari maju mengambil kapur dan mulai mengerjakan. Memaksakan sistem kerja otaknya yang amat sangat tidak memadai. Kepulan asap muncul di otaknya.

Karma menghela nafas, mengajari Kaminari sama melelahkannya dengan mengajari Terasaka setahun yang lalu. Bedanya, Terasaka saat diancam kecepatan otaknya meningkat 1 juta kali. Terpikirkan sesuatu, haruskah dia mengancam Kaminari? Haruskah dia melakukan prank padanya?

"Tak bisa menjawab Kaminari Denki?" Senyuman khas raja iblis terpatri pada wajah tampan Karma. Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam kotak bekal yang dia bawa. Melemparkan bungkusan sandwich kepada Kaminari itu.

"Kurasa kau butuh makan, asupan otakmu sudah terkuras semua. Padahal baru 1 jam yang lalu kita makan."

Tanpa rasa curiga Kaminari memakannya, seketika wajah kaminari berubah pucat dan ingin muntah saat menggigit sedikit sandwich itu.

"A-apa yang kau masukkan ke dalamnya?" Tanya Shishido Jurota saat melihat Kaminari yang menhan muntah itu.

"Oh itu masakan ku, sandwich isi ayam dengan saus cabe ekstra pedas, selai stroberi, wasabi serta nato. Ah iya tidak lupa suplemen supaya fungsi otak berjalan sejuta kali lebih cepat." Jawab Karma dengan tanpa rasa bersalah.

"Jika tidak ada yang bisa menjawab dan saat aku tanya, setiap dari kalian silahkan memakannya~"

Kaminari yang semula terjatuh dan hampir mati itu mendadak bangkit. Dia menuliskam jawaban dari soal tersebut. Membuat siswa kelas musim panas tercengang. Selesai menulis dia meletakkan kapur di tempat seperti sedia kala.

Karma maju memeriksa hasil pengerjaan, mengusap dagu sembari memberikan tanda lingkaran untuk jawaban benar, dan membenarkan tulisan jika ada kekeliruan.

"Coba kerjakan yang ini. Caranya hampir sama beda angka saja." Ucap Karma memerintah. Dengan segera Kaminari menuliskam jawabannya, mengikuti langkah-langkah yang sebelumnya telah diajari dan dia gunakan.

Karma menepuk tangannya senang, "Bravo!! Ternyata racikan ku masih berguna. Setahun yang lalu murid terbodoh di kelas masuk 50 besar akibat belajar sebulan penuh dan memakan itu."

Membayangkan rasa masakan menjijikan tak masuk akal itu membuat mereka ingin muntah. Di satu sisi mereka merasa penasaran, apa benar makanan itu bisa membuat kinerja otak bekerja lebih cepat?

"Hai hai, ayo kita istirahat. Aku pun lelah mengajari kalian dengan sistem otak seperti itu." Karma keluar dari kelas dengan menenteng buku yang di bawa olehnya.

Assain Vs HeroWhere stories live. Discover now