Remedial Lisensi Sementara 1

102 11 0
                                    

Uraraka Ochaco tampak termenung mengingat pernyataan senpainya semalam.

"Nejire-chan, bisa kau ceritakan apa yang terjadi?" Sebagai penanggung jawab peserta magang, Rukyu harus tahu dan melatih kemampuan tiap calon profesional yang bekerja dalam agensinya.

"Aku hanya melihat lampion warna-warni di atas langit, serta kembang api layaknya festival di musim panas. Hal itulah yang membuatku menonaktifkan quirk ku dan terjatuh."

"Lampion?"

Nejire mengangguk, "Apa Rukyu tidak melihatnya? Itu beraneka-ragam loh dan kembang apinya sangat cantik."

"Senpai, kami tidak melihat itu. Apa kau terkena hipnotis jarak jauh?"

Rukyu tampak berpikir sejenak, "Bisa jadi salah satu dari penjahat itu atau mereka kawanan hitam itu salah satunya memiliki quirk hipnotis jarak jauh."

Melihat peserta magang tampak putus asa, Rukyu menghela nafas. "Baiklah cukup sampai disini. Jangan terlalu dipikirkan biarkan kami yang mengusut lebih lanjut. Nah kalian boleh pulang dan istirahat."

"Uraraka."

"Uraraka."

"Uraraka-kun!!"

Panggilan ketiga Uraraka Ochaco tersadar dari lamunannya melihat ke arah mangkuk makanannya masih banyak gadis dengan pipi bulat itu sadar ini jam istirahat dan makanannya belum tersentuh sama sekali.

"Apa kau sedang banyak pikiran?" Tanya Iida selalu ketua kelas merasa khawatir.

"Mungkin?" Ucap Uraraka dengan agak ambigu.

"Perihal magang?" Kaminari menambahkan.

Uraraka langsung mengangguk mantap.

"Hah...., setiap dari kita mendapatkan kesulitan saat magang ya? Hei ketua kelas apa magangmu berjalan lancar?" Tanya Sero Hanta yang sejak tadi menyimak obrolan.

"Lancar-lancar saja. Tidak ada hal buruk sejauh ini sih, paling hanya tindak kejahatan kecil seperti tidak mematuhi rambu selebihnya aman." Ucap ketua kelas berkacamata itu sembari memakan makanannya.

"Hei Todoroki apa kelas tambahan milikmu berjalan lancar?" Kini Sero bertanya kepada surai dwi warna yang tampak diam seperti biasa.

"Lancar. Jika kalian ingin lihat silahkan saja, tentunya saat senggang."

"Benarkah? Kacchan-kun tidak ingin memberi tahu tiap kali aku bertanya, dan dia hanya memakiku." Keluh Kirishima.

Bakugo Katsuki yang duduk tak jauh dari mereka mendadak muncul perempatan imajiner pada pelipisnya, "Kau ingin bertanya apa hah rambut aneh?!"

"Nee Bakugo-kun bagaimana kelas tambahanmu?" Si invisible Hagakure memberanikan diri untuk bertanya.

"Payah, bukan profesional yang mengajar melainkan mereka 3 peringkat atas ujian. Entah apa yang dipikirkan oleh pihak penyelenggara, atau karena para pahlawan profesional memang sangat sibuk."

"Eh?"

"Serius? Yang babak penyisihan mengalahkan musuh fantastis itu?"

"Kurasa memang wajar, mungkin pihak penyelenggara mau yang gagal memakai triknya atau bersikap sepertinya kero."

"Aku sependapat dengan Asui-san, nilai mereka ber3 hampir sempurna, itu artinya cara mereka mengambil keputusan sudah setingkat profesional bukan?"

"Aku pernah sekali melihat gaya bertarungnya, kurasa dia water bander, memojokkan Orca dan gangnya disaat bersamaan, kuakui dia setingkat profesional." Soba masuk ke dalam mulut dwi warna itu, mengunyah dengan lembut sebelum akhirnya masuk ke dalam lambung.

Assain Vs HeroWhere stories live. Discover now