Jangan Remehkan Karasuma!

279 35 3
                                    

"Pertarungan bagus Maehara, Sugaya." Ucap Yoshida.

"Ya, aku pun tak menyangka kau bisa terbang. Dan aku pun bisa terbang." Ucap Sugaya.

"Pasti tidak kepikiran buat gambar elang kan?" Tebak Maehara.

Sugaya mengangguk, "Aku bahkan tidak kepikiran mereka akan menyerang dari luar." Melihat ke arah Karma yang tengah khawatir dan Sugino yanh bingung membuat dirinya ikutan bingung.

"Nagisa.., kenapa?" Tanya Sugaya.

"Entahlah, saat bisa lepas dari serangan Nagisa dia pingsan." Jawab Sugino.

Aizawa mengecek denyut nadinya, normal meskipun cenderung lemah. Nafasnya juga tipis. "Tak apa, dia hanya kelelahan terlalu banyak menggunakan quirk. Efek samping tiap orang beda-beda. Seperti saat kalian tak berhenti untuk lari maraton, berenang, dan bersepeda tanpa istirahat."

"Syukurlah." Ucap mereka serempak.

Kayano mengeluarkan sulur miliknya, mengobati luka luar.

"Bawa dia ke ruang kesehatan, dan tunggu sampai dia sadar." Ucap Aizawa. Dia melihat ke arah lain, "Yang lain bisa istirahat. Bubar!"

Karma membaringkan tubuh Nagisa dengan hati-hati di atas ranjang menarik selimut untuk membuat tubuh si gadis menjadi hangat. Tangannya masih setia untuk menggenggam tangan Nagisa.

"Karma, kau makan dulu. Kau pasti lelah. Biar kami yang gantian menghangatkan tubuhnya." Pinta Hara.

Karma mengalah, karena dia sadar, kemampuan miliknya tidak efektif disaat seperti ini. Hara, Kayano, serta Muramatsu lah yang amat efektif. Terutama Hara dan Muramatsu, keduanya amat sangat efektif terutama setelah memakannya.

Keluar dari ruang UKS, Karma berjalan ke arah kantin, tinggal 2 nama yang belum tersentuh. Miliknya dan Nagisa. Karma makan jatah miliknya dengan cepat tak ingin berlama-lama meninggalkan gadis birunya itu.

***

Aizawa Shota kembali ke ruang guru, dengan berkas hasil tes kelas AC. Memijat pelipisnya yang sedikit pusing dengan hasil pengamatannya.

"Mereka memang bukan lulusan kaleng-kaleng. Meskipun sembrono menggunakan quirk tapi mereka paham betul kekurangan dan kelebihan mereka."

Menyandarkan tubuhnya di kursi, membayangkan latihan yang akan dia ujikan kepada murid didiknya sendiri. "Melihat mereka yang seperti itu, aku jadi bingung harus mendidik kelas 1A seperti apa. Meskipun aku tahu, tak seharusnya aku membandingkan keduanya. 1A harus belajar banyak. Atau aku buat aja mereka berlatih bersama?"

Seperti yang sudah direncanakan, Aizawa mengadakan pelatihan untuk murid kelas 1A. Alih-alih mengajak recovery girl – Aizawa justru mengajak Hara, Muramatsu, serta Kayano untuk melakukan penyembuhan. Hitung-hitung dapat makanan gratis, enak lagi, udah gitu menambah tenaga dirinya.

Dengan telaten, Kayano memberikan pengobatan kepada Midoriya, menurut Kayano, Midoriya cenderung sembrono dalam melakukannya. Hara membagikan masakan miliknya kepada seluruh murid 1A yang sudah melakukan latihan. Begitu pula dengan Muramatsu Takuya.

"Ternyata benar kata Yaomomo, masakan ini menambah tenagaku dan menyembuhkan luka." Ucap Sero dengan bersemangat.

"Sero, makan tidak boleh bicara." Ucap Iida.

"Kau pun bicara." Lanjut Sero.

"Syukurlah kalian suka, aku khawatir kalian tidak suka. Kalian bisa memakan sepuasnya. Quirkku hanya aktif lewat masakan." Ucap Hara. Hara melihat satu persatu murid kelas A, seperti memiliki banyak anak yang harus dia beri makan enak. Baginya yang menyukai dunia masak tidak ada yang lebih menyenangkan saat melihat orang lain makan dengan lahap.

Assain Vs HeroWhere stories live. Discover now