Jurus Jitu

169 20 4
                                    

Seluruh murid kelas A serta murid kelas pembunuh berkumpul di gym Gamma, lebih dikenal sebagai DIL (Dunia Impian latihan).

Selain Aizawa Shota, di depan mereka berdiri Midnight, Cementos, serta Ectoplasma.

"Perhatian kalian semua." Seru Aizawa Shota kepada seluruh muridnya, baik kelas A maupun kelas pembunuh.

"Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya, fokus kita kali ini lisensi hero sementara untuk kalian semua."

"Lisensi hero? Apa itu lisensi untuk diperbolehkan memakai quirk secara terang-terangan?" Gumam Kurahashi.

"Menurutku juga begitu." Ucap Isogai.

"Kalian tak tahu apa itu lisensi hero?" Tanya Midnight.

Seluruh murid kelas pembunuh menggeleng.

"Aizawa-sensei tak pernah membahas itu, dia hanya melatih kami dalam memanfaatkan quirk. Tidak lebih dari itu." Kini giliran Kanzaki Yukiko berkomentar.

"Lalu? Bagaimana cara kalian bisa melakukan aksi?" Tanya Ectoplasma.

"Aksi? Maksudmu dalam membunuh? Pembunuh profesional tidak butuh itu. Kami hanya butuh kemampuan untuk menunjang misi, pendekatan kepada target dengan apapun caranya." Ucap Irina Jelavic.

"Bitch-sensei, tumben sekali kau datang." Seru Maehara Hiroto.

Irina Jelavic melihat kearah muridnya itu, 27 murid tanpa AI, kini berganti menjadi 24 murid tanpa AI.

"Ya bagaimana ya? Si mantan target memutuskan out bersamaan dengan 3 murid, Karasuma memang sibuk dengan tugas kementriannya, jadi mau tidak mau." Dia melipat tangannya di depan dada menunggu penjelasan dari pihak UA.

"Jangan samakan pemikiran pembunuh profesional dengan kalian para pahlawan. Kami bisa saja memakai cara terkotor sekalipun, jika si target otak mesum seperti Mineta maupun Okajima, mengajak mereka ke bar, atau cukup memberikan sedikit sentuhan, kami bisa membunuhnya." Lanjut Irina Jelavic.

"Baiklah akan aku lanjutkan." Ucap Aizawa Shota, "Seperti namanya, dengan kalian memiliki lisensi sekentara, kalian bisa ikut langsung membantu orang dengan memakai quirk. Walau begitu tetap saja ada ujian di dalamnya, dan tingkat kelulusan hanya 5%." Jelasnya.

"Untuk itu kami akan mengajarkan jurus khusus yang hanya kalian saja yang dapat melakukannya."

Sorak sorai dari kelas A terdengar cukup kencang. Mereka berteriak dengan sangat keras seakan mendapatkan jacpot besar.

"AKHIRNYA UCAPKAN SELAMAT TINGGAL DENGAN KEGIATAN KELAS NORMAL!!"

"YUHUU SELAMAT DATANG KURIKULUM PAHLAWAN!!"

"YATTTA!!!!"

"HORE!!!!"

Suasana gedung DIL mendadak rusuh, dengan pekikan kencang dan kehebohan hanya dari kelas A. Suara para guru kalah dengan suara semangat dari murid. Aizawa Shota menghela nafas, biasanya dia tak perlu berusaha keras untuk membuat muridnya diam, kini dia harus memikirkan rencana lain.

Suasana mendadak dingin, dengan beberapa kaki murid kelas A mendadak beku disertai aura mematikan layaknya akan kehilangan nyawa.

"Bukankah kau sudah mengundurkan diri?" Ucap Aizawa Shota.

Dari pintu terlihat sosok gadis yang tengah berjalan dengan senyuman kecil di wajahnya.

"Memang, tapi Nezu-sensei meminta ku untuk membantumu jika terjadi keributan." Ucap Nagisa.

Dia berdiri tepat di depan murid kelas pahlawan serta teman sekelasnya bersamaan dengan para guru yang ada.

"Jika kalian tidak bisa diam, aku tak segan-segan loh."

Assain Vs HeroWhere stories live. Discover now